121
dengan tuduhan kabur dari rumah majikan dan menjadi pekerja seks komersial. Midah pun mendapat hukuman cambuk, dan ia meninggal
di hadapannya, setelah sebelumnya koma di rumah sakit, dan di luar dugaan siuman, bahkan sempat berbincang-bincang dengannya.
Akibat dari musibah kematian Midah itu, Firdaus depresi, akan tetapi ketika awal musibah itu datang Firdaus mampu
mengucapkan kalimat istirjaak dan ini menunjukkan ketabahan hati Firdaus karena kesabaran yang sesungguhnya adalah di awal musibah
itu datang. Ketabahan Firdaus dengan mengucapkan kalimat istirjaak di
saat awal musibah meninggalnya Midah, terdapat pada kutipan berikut.
Aku memeriksa detak jantungnya, tak ada denyut sama sekali. Marwan
memeriksa urat
nadinya. Akhirnya
kami mengucapkan kalimat istirja‟, Innalillahi wainna ilaihi raji’un
LMBM 2008:337.
Pada penokohan Firdaus tersebut, dapat diketahui adanya nilai Islam tentang mengucapkan kalimat Istirjaak pada saat tertimpa
musibah, dengan QS. Albaqarah:155-156 sebagai hipogramnya.
18. Optimis dan Jangan Lemah dalam Menyelesaikan Masalah
Sikap optimis menunjukkan ketangguhan jiwa seseorang, sehingga ia tidak gentar menghadapi kesulitan yang menghadang
dan percaya diri mampu menyelesaikan permasalahannya. Orang-
122
orang yang optimis mempunyai prinsip, keinginan, target, dan keputusan yang sangat jelas, walaupun fasilitas mereka terbatas.
Mereka tidak punya banyak hal, akan tetapi mampu berbuat banyak hal Alhusaini 2005:29.
Allah berfirman kepada hamba-hamba-Nya, agar selalu optimis dan meninggalkan sikap lemah, sebagai berikut.
Janganlah Kamu bersikap lemah, dan janganlah pula Kamu bersedih hati, padahal Kamulah orang-orang yang
paling tinggi derajatnya, jika Kamu orang-orang yang beriman QS. Ali Imran [3]:139.
Begitu pula dengan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang bersabda agar umatnya optimis dan tidak lemah, sebagai
berikut.
، جع ا ،ه ع ع
ع ح
عف مف ئش ص
، :
ح ف، عفء ش ،ه
ط ع .
Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah kepada Allah serta jangan sekali-kali
bersikap lemah HR. Muslim dalam Almuthrafi:26. Sikap optimis inilah yang ditunjukkan oleh Abdullah,
pengacara Firdaus. Meski kemungkinan korban, Dokter Tien untuk sembuh dan dapat hadir di persidangan sangat kecil, akan tetapi ia
tetap memandang adanya peluang untuk membebaskan Firdaus sebagai terdakwa. Dia tetap berusaha meyakinkan Firdaus untuk
123
dapat menghadang teror dari saksi. Ia berharap kebenaran dapat terungkap di persidangan pertama, tanpa ada sidang selanjutnya.
Sikap optimis Abdullah, pengacara Firdaus, ditunjukkan pada kutipan berikut.
“Besok adalah sidang pertama. Jika korban telah meninggal dunia, dalam sidang pertama biasanya jaksa penuntut
menghadirkan keluarga korban. Tapi di persidangan besok, jelas keluarga korban tidak ada. Yang ada hanya wakil dari
keluarganya, mungkin dari pejabat di kedutaan dan sejumlah wakil dari keluarganya, mungkin dari pejabat di kedutaan dan
sejumlah saksi. Jadi, yang harus Kau persiapkan adalah menghadapi teror dari pihak saksi. Kita berharap tidak ada
sidang kedua. Semoga kebenaran sudah terungkap di sidang pertam
a nanti, “ kata Abdullah optimis LMBM 2008:274. Dari perwatakan Abdullah, pengacara Firdaus, maka dapat
diketahui adanya transformasi nilai Islam tentang optimis dalam menyelesaikan permasalahan, dengan QS. Ali Imran:139 dan HR.
Muslim sebagai hipogramnya.
19. Memaafkan Kesalahan Orang Lain