159
dunianya,  tidak  membuatnya  lalai  bekerja  untuk  kehidupan akhiratnya. Hal ini terdapat pada kutipan berikut.
Di  sela-sela  kesibukannya  sebagai  penjahit  dan  pemintal benang, Irfan selalu  meluangkan waktunya untuk meramaikan
masjid.  Dari  sore  hingga  malam  mengajarkan  anak-anak  desa Tegalwangi mengaji LMBM 2008:41.
Di  dalam  novel  ini,  juga  dideskripsikan  tentang  suasana
Masjidil  Haram  yang  meski  hari  sudah  larut  malam,  akan  tetapi  di Masjidil
Haram tetap
ramai dengan
orang-orang yang
memakmurkannya dengan shalat, zikir, dan sebagainya. Seperti pada kutipan berikut.
Malam  sunyi,  tapi  di  Masjid  ini  masih  banyak  orang  yang sedang  khusyuk  shalat,  berzikir,  dan  ada  pula  orang-orang
yang lalu lalang, dari dan ke dalam masjid LMBM 2008:149.
Jadi,  dalam  novel  Langit  Mekah  Berkabut  Merah  terdapat transformasi  nilai  Islam  tentang  perintah  untuk  memakmurkan
masjid sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang beriman yang mendapat  petunjuk.  Nilai  Islam  tentang  memakmurkan  masjid  ini,
mengambil QS.  Attaubah [9]:18 sebagai hipogramnya.
36. Keikhlasan dalam Memberikan Pertolongan
Keikhlasan  dalam  menolong  orang  lain,  merupakan  hal  yang sangat  penting  agar  Allah  memberikan  pahala  bagi  si  penolong,
karena  segala  amalan  itu  bergantung  pada  niatnya,  sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berikut.
160
عأ
Sesungguhnya setiap amalan itu bergantung pada niatnya HR. Albukhari:54 dalam Alhadaddi.
Ikhlas  dalam  menolong  inilah  yang  dilakukan  oleh  Bogul kepada  Midah.  Usai  Bogul  mengantarkan  Midah  ke  kantor  KJRI
untuk  mendapatkan  perlindungan,  tiba-tiba  Bogul  mengungkapkan perasaannya, bahwa ia telah jatuh cinta kepada Midah sejak pertama
kali  Midah  tinggal  di  rumah  Abuya,  dan  ia  ingin  menikahi  Midah. Akan  tetapi  Midah  menolak  cintanya  Bogul,  dengan  beralasan
bahwa yang dipikirkannya saat itu, hanyalah bagaimana caranya agar dapat  segera  pulang  ke  Indonesia?  Mendengar  penolakan  Midah,
ternyata  Bogul  tidak  marah.  Bogul  justru  mengatakan  bahwa pertolongannya  kepada  Midah  bukanlah  syarat  agar  cintanya
diterima  oleh  Midah.  Bogul  menerima  keputusan  Midah,  bahkan  ia tetap  berusaha  membantu  Midah  untuk  mendapatkan  perlindungan.
Seandainya  Bogul  tidak  memiliki  niat  yang  ikhlas  ketika  menolong Midah,  tentu  ia  akan  marah,  menyesal  telah  menolong  Midah,  dan
mungkin ia tidak mau lagi menolong Midah.  Keikhlasan niat Bogul dalam memberikan pertolongan kepada Midah terdapat pada kutipan
berikut. “Midah, cintaku padamu tidak bersyarat. Bantuanku untukmu
juga  bukan  syarat  agar  Kau  mau  mencintaiku.  Aku  mengerti cinta  tidak  dapat  dipaksakan.  Kini  lupakan  saja  apa  yang  tadi
kukatakan.  Yang  paling  penting  adalah  bagaimana  hidupmu selanjutnya LMBM 2008:166.
161
Jadi,  dari  kutipan  tersebut  maka  dapat  diketahui  adanya transformasi  nilai  Islam  tentang  keikhlasan  dalam  beramal
menolong,  dengan  Hadis    Riwayat  Bukhari:54  sebagai hipogramnya.
37. Larangan Mengingkari Janji
Setiap  muslim  wajib  untuk  menepati  janji-janjinya.  Menepati janji  kepada  saudara  muslim  merupakan  bagian  dari  akhlak  yang
mulia terhadap sesama. Tentang  Keharusan menepati janji  ini Allah sebutkan dalam firman-Nya.
 
 
 
 
 
Bukan  demikian,  sebenarnya  siapa  yang  menepati  janji  yang dibuatnya dan  bertakwa,  maka sesungguhnya  Allah  menyukai
orang-orang yang bertakwa Aliimran [3]:76.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dan  janganlah  Kamu  mendekati  harta  anak  yatim,  kecuali dengan  cara  yang  lebih  baik  bermanfaat  sampai  ia  dewasa
dan  penuhilah  janji;  sesungguhnya  janji  itu  pasti  diminta pertanggunganjawabannya Al Isra [17]:34.
Di  dalam  novel  Langit  Mekah  Berkabut  Merah  disampaikan bahwa  seseorang  seharusnya  selalu  menepati  janjinya  apabila
berjanji.  Hal  ini  dapat  kita  temukan  pada  kutipan  surat  Firdaus kepada  Midah.  Firdaus  meminta  maaf  kepada  Midah  karena  tidak
dapat  menepati  janjinya  untuk  menemuinya  guna  membantu
162
menyelesaikan  masalahnya,  mencarikan  majikan  baru  atau mengupayakan perlindungan hukum dari KJRI untuk Midah.
Perhatikan kutipan berikut. Aku  berharap,  saat  Kamu  membaca  surat  ini,  Kamu
menganggap  bahwa  aku  telah  datang  memenuhi  janjiku, bertemu  denganmu  di  malam  ini.  Hingga  kelak  di  hari  akhir,
malaikat gagal menghardikku karena aku tidak memenuhi janji LMBM 2008:222.
Dari  kutipan  tersebut,  terungkap  penyesalan  Firdaus  yang tidak  dapat  menepati  janjinya.  Ia  berharap  agar  surat  yang  ia  tulis
tersebut  dapat  menggantikan  ketidakhadirannya,  sehingga  kelak  di hari  kiamat,  ia  tidak  mendapat  akibat  dosa  dari  pengingkaran
janjinya.  Namun,  kenyataannya  hingga  akhirnya  Midah  meninggal dunia,  Firdaus  belum  juga  dapat  memenuhi  janjinya  itu.  Firdaus
kembali  menyesali  dirinya  dengan  penyesalan  yang  sangat  besar karena  tidak  dapat  memenuhi  janjinya  untuk  menyelesaikan
permasalahan  Midah  hingga  akhirnya  Midah  meninggal  dunia.  Hal tersebut terdapat pada perkataan Firdaus berikut.
“Lautan yang luas itu, mungkin tak seberapa bila dibandingkan dengan kesalahanku padamu” LMBM 2008:336.
Dengan  demikian,  dari  kutipan-kutipan  tersebut  dapatlah
disimpulkan  bahwa  dalam  novel  Langit  Mekah  Berkabut  Merah terdapat transformasi nilai Islam tentang larangan mengingkari janji,
yang  mana  mengambil  QS.  Ali  Imran:76  dan  Alisra:34  sebagai hipogramnya.
163
38. Jangan Marah