Saling Menasihati dalam Kebaikan Berbaik Sangka Tidak Berburuk Sangka

139 dikerjakan Midah telah berhasil membentengi dirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Dari uraian tersebut menunjukkan adanya transformasi nilai Islam, yaitu tentang bersegera mendirikan shalat pada waktunya dengan QS. Albaqarah:238 dan QS. Alisraa:78 sebagai hipogramnya.

25. Saling Menasihati dalam Kebaikan

Nasihat adalah termasuk sunnah para Rasul. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk saling memberikan nasihat. Nasihat untuk menaati kebenaran dan nasihat agar menetapi kesabaran, sebagaimana firman-Nya berikut.                  Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran QS. Alashr [103]:1-3. Pentingnya untuk saling menasihati inilah yang disampaikan oleh Firdaus ketika ia memberi nasihat kepada Midah untuk menjalani hidup dengan banyak bersyukur. Tentang saling menasihati dan urgensinya terdapat pada kutipan surat Firdaus pada penggalan surat Firdaus berikut ini. 140 Kalau boleh aku berpesan padamu, hadapilah semua peristiwa yang telah Kau alami itu dengan penuh rasa syukur. Sebab, hanya dengan rasa syukur segala sesuatu akan bernilai. Dengan rasa syukur pula, kesabaran, ketulusan dan pengorbanan akan tetap menyala dalam hidup kita. Maaf jika aku terkesan menasihatimu. Ini bukan berarti aku lebih bahagia darimu atau nasibku lebih beruntung darimu. Tidak Midah Saling mengingatkan sudah seharusnya kita lakukan, di manapun, kapanpun, wattawasaubil haq wattawassaubis sabr, demikianlah penggalan surat Alashr yang dulu aku hafal di rumahmu, ketika aku belajar mengaji pada ayahmu LMBM 2008:224. Jadi, dalam novel ini, terdapat transformasi nilai Islam tentang perintah untuk saling memberi nasihat dan pentingnya memberi nasihat, dengan QS. Alashr:1-3 sebagai hipogramnya.

26. Berbaik Sangka Tidak Berburuk Sangka

Seseorang tidak boleh berburuk sangka terhadap saudaranya, sebelum ia mengetahui keadaan yang sesungguhnya. Hal demikian karena di dalamnya terdapat tuduhan dusta. Berburuk sangka kepada sesama sama halnya dengan berbuat zalim kepada sesama. Oleh karena itulah Allah melarang umatnya berburuk sangka, pada firmannya.             Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka karena sebagian dari prasangka itu dosa QS. Alhujurat [49]:12. 141 Sedangkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam juga bersabda. َنَلا َ ْ ُااَيِ , ِييِ َ ْا ُ َ ْاَ َنَلا َنِاَف Jauhilah olehmu prasangka karena sesungguhnya prasangka itu sedusta-dusta ucapan HR. Muttafaqunalaih dalam Aththahthawi:81. Nilai Islam tentang larangan berprasangka buruk ini terdapat dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah. Yang mana ditunjukkan pada kutipan berikut. “Dasar pejabat kita, KKN-nya gak habis-habis”. Tapi sudahlah. Hanya Allah yang tahu segalanya. Lebih baik aku husnudzan …LMBM 2008:137. Kutipan tersebut adalah kutipan perkataan Firdaus, menanggapi isu adanya KKN para pejabat Departemen Agama RI menyangkut pengurusan ibadah haji. Pada kutipan tersebut dapat diketahui bahwa Firdaus enggan untuk terlalu berprasangka dan memilih lebih baik untuk husnudzan berbaik sangka. Firdaus juga berbaik sangka ketika dirinya berada di dalam tahanan bawah tanah. Hal tersebut ditunjukkan pada kutipan berikut. Aku percaya, di negeri kelahiran baginda Muhammad ini, pasti ada orang yang mau mendengar suara kebenaran LMBM 2008:262. Berbaik sangka juga ditunjukan oleh Midah kepada Bogul, ketika ia kabur dari rumah majikannya bersama Bogul. Midah menolak kecurigaannya kalau-kalau Bogul hanya ingin membawanya lari. Kemudian Midah menepis prasangka buruknya 142 tersebut, dan memilih lebih baik berprasangka baik saja. Hal tersebut terdapat pada kutipan berikut. Ia memang lelaki yang baik, meski raut wajahnya sangar, seperti orang pemarah. Ia sungguh pengertian. Tadinya aku sempat ragu. Jangan-jangan Bogul akan membawaku lari. Sekarang tidak lagi. Aku percaya pada laki-laki itu LMBM 2008:146. Sikap berbaik sangka juga kembali ditunjukkan oleh Midah, ketika ia menunggu kedatangan Firdaus yang berjanji untuk menemuinya, guna membantunya mencarikan majikan baru dan mengupayakan perlindungan hukum bagi dirinya, namun Firdaus tak kunjung datang. Awalnya Midah sempat berprasangka kalau-kalau Firdaus menyepelekannya, akan tetapi Midah menepis prasangka buruknya, dan memilih untuk membuang prasangka buruknya tersebut. Hal tersebut terdapat pada kutipan berikut. Sudah satu jam lebih aku menunggu kedatangan Firdaus. Apakah ia lupa? Mungkin saja. Perempuan seperti aku memang patut untuk dilupakan oleh laki-laki seperti Firdaus. Tapi ia mahasiswa Alazhar, mungkinkah ia akan ingkar janji? Aku yakin, pengetahuan agamanya lebih dalam daripada aku yang harus keluar dari pesantren sebelum waktunya LMBM 2008:217. Dari kutipan-kutipan tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa dalam novel Langit Mekah Berkabut Merah terdapat transformasi nilai Islam tentang larangan berburuk sangka, dengan mengambil QS. Alhujurat:12 dan Hadis Riwayat Muttafaqunalaih tentang larangan buruk sangka sebagai hipogramnya. \ 143

27. Dilarang Keras Melakukan Persaksian Palsu

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

3 47 21

NILAI PENDIDIKAN DAN NILAI RELIGIUS PADA NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE SERTA KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

8 55 67

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MERAHNYA MERAH KARYA Nilai Pendidikan Dalam Novel Merahnya Merah Karya Iwan Simatupang: Pendekatan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 7 19

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MERAHNYA MERAH KARYA IWAN SIMATUPANG: PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai Pendidikan Dalam Novel Merahnya Merah Karya Iwan Simatupang: Pendekatan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 5 12

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL KARYA ZHAENAL FANANI Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Anak-Anak Langit Karya Zhaenal Fanani: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 11

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Anak-Anak Langit Karya Zhaenal Fanani: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 3 7

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL KARYA ZHAENAL FANANI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Anak-Anak Langit Karya Zhaenal Fanani: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 14

KONFLIK BATIN TOKOH MIDAH DAN FIRDAUS DALAM NOVEL LANGIT MEKAH BERKABUT MERAH Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SM

0 0 12

PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 44

KONFLIK BATIN TOKOH MIDAH DAN FIRDAUS DALAM NOVEL LANGIT MEKAH BERKABUT MERAH Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SM

0 2 15