41
bahwa setelah kematian akan ada kehidupan lagi dan manusia mempertanggungjawabkan amalannya atau menghadapi hisab.
Keyakinan Firdaus pada kutipan tersebut tentang adanya penghisaban amalan merupakan bukti adanya transformasi nilai-nilai
Islam ke dalam novel Langit Mekah Berkabut Merah, dengan QS. Azzalzalah:7-8 dan QS. Alghasyiyah:25-26 sebagai hipogramnya.
2. Meyakini Adanya Kehidupan Akhirat
Manusia tidak hanya hidup di dunia ini saja, akan tetapi setelah kematian, seseorang akan hidup kembali di alam akhirat. Di sana
hanya ada dua pilihan, yaitu hidup bahagia dan kekal selamanya di surga atau celaka selama-lamanya di neraka. Oleh karena itu, Allah
dan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam selalu memperingatkan kepada umat manusia untuk beriman dan berbekal menuju
kehidupan akhirat, sebagaimana firmannya berikut.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok akhirat dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang Kamu
kerjakan QS Alhasyr [59]:18.
42
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat benar-benar menyimpang dari jalan yang lurus
QS Almukminuun [23]:74.
Sebagai orang yang mendalami ilmu Islam, Ustaz Irfan meyakini tentang adanya hari penghisaban amalan. Oleh karena itu,
ia lebih condong untuk mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. Ustaz Irfan menolak dalih kebanyakan orang yang
lebih condong kepada duniawi daripada ukhrawi dengan alasan bahwa dunia ini adalah alam nyata, yang dapat dibeli dengan kontan,
sedangkan akhirat dihutang ditunda. Penolakannya akan hal yang demikian, menunjukkan dalamnya keyakinan Ustaz Irfan tentang
adanya kehidupan akhirat. Hal tersebut dapat kita pahami pada kutipan berikut.
Sebab, dalih itu seakan mempertanyakan dan meragukan kehidupan akhirat, juga tidak mempercayai bahwa beramal
baik di dunia itu akan mendatangkan kenikmatan di akhirat LMBM 2008:44.
Kutipan lainnya yang menunjukan adanya keyakinan tentang adanya kehidupa akhirat, yaitu tentang perkataan Midah sewaktu ia
bersumpah ketika diminta menjadi saksi di persidangan Firdaus. Midah berkata sebagai berikut.
Demi Allah Yang Maha Mengetahui. Apa yang aku sampaikan ini benar. Jika sampai perkataanku ini salah atau kesaksian ini
palsu, aku siap menerima hukuman dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat LMBM 2008:282.
43
Jaminan Midah bahwa ia siap menerima hukuman di dunia dan di akhirat bila berdusta dalam sumpah dan persaksiannya,
menunjukan bahwa Midah meyakini akan adanya kehidupan akhirat. Keyakinan adanya kehidupan akhirat merupakan keyakinan yang
agung dan sudah menjadi kesepakatan kaum muslimin. Oleh karena itulah, pada persidangan itu, Midah menjamin perkataannya bahwa ia
tidak berkata dusta dengan mengaitkannya pada hukuman dunia dan akhirat.
Jadi, dari dua kutipan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam novel Langit Mekah Berkabut Merah terdapat transformasi
nilai Islam tentang keyakinan adanya kehidupan akhirat, dengan QS. Alhasyr:8 dan QS. Al Mukminuun:74 sebagai hipogramnya.
3. Meyakini bahwa Sesudah Kesulitan akan Datang Kemudahan