55
Iman kepada takdir tidak berarti menolak adanya ikhtiar usaha karena ikhtiar merupakan sesuatu yang diperintahkan oleh
syariat dan dia terjadi karena takdir Almuthrafi 2007:37. Hal yang seperti ini, yang diajarkan oleh Emak Midah kepada
Midah. Emak memerintahkan kepada Midah untuk berusaha menjalani takdir yang telah Allah tentukan kepada keluarganya yaitu
kemiskinan, dengan bertawakal dan berusaha untuk istiqamah. Emak menyampaikan kepada Midah bahwa setiap apa yang telah Allah
takdirkan pasti berhikmah. Sebagaimana kutipan berikut. Ia mengajak Midah keluar rumah, ia meminta Midah untuk
bertawakal dan istiqamah dalam menghadapi semua cobaan ini, karena tidak ada yang terjadi di muka bumi ini tanpa
membawa hikmah. Asalkan kita mau mencarinya LMBM 2008:53.
Dengan demikian pesan emak pada Midah untuk bertawakal kepada Allah dan istiqamah merupakan transformasi nilai islam
tentang adanya usaha manusia dalam takdir Allah dengan QS. Attakwiir:29 sebagai hipogramnya. Ada pun perkataan emak bahwa
apa saja yang terjadi di muka bumi pasti membawa hikmah merupakan transformasi nilai Islam tentang adanya hikmah dari
setiap takdir Allah, dengan QS. Alfurqaan:2, sebagai hipogramnya.
10. Meyakini bahwa Allah Maha Penyayang Arrahiim
Arrahiim Maha Penyayang adalah zat yang memiliki sifat kasih sayang khusus bagi orang-orang mukmin di dunia dan akhirat,
56
yakni memberikan hidayah untuk ber-tauhid dan beribadah, Allah memuliakan mereka dengan Jannah di akhirat, serta memberikan
kenikmatan kepada mereka dengan dapat melihat wajah Allah. Orang yang mengesakan Arrahiim, hatinya akan penuh dengan
kasih sayang, loyalitas, kecintaan, dan kepercayaan. Hal itu, akan mendorong jiwa seseorang untuk selalu mencintai saudara seiman,
bermurah hati, serta selalu menolong mereka. Arridhwani 2008:53- 54. Allah menyebutkan bahwa dirinya adalah Arrahiim, pada
firman-Nya sebagai berikut.
kepada mereka dikatakan: Salam, sebagai ucapan selamat dari Tuhan yang Maha Penyayang QS. Yaasiin [36]:58.
Dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang Asysyuaraa [26]:191
Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya memohonkan ampunan untukmu, supaya Dia mengeluarkan
Kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang, dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.QS.
Alahzaab [33]:43
Keyakinan bahwa Allah adalah Arrahiim, Maha Penyayang kepada setiap hamba-Nya yang beriman, terdapat dalam novel
Langit Mekah Berkabut Merah ini, yaitu pada kutipan berikut.
57
Meski begitu, aku yakin dan percaya, bahwa dalam keadaan dan waktu bagaimana pun juga, Allah Maha Penyayang pada
setiap hamba-Nya, apalagi jika hamba itu seperti aku yang lemah ini LMBM 2008:97.
Pada kutipan tersebut Midah mengakui bahwa betapa Allah
adalah Maha Penyayang. Meskipun pada hari pertama kerjanya di rumah Abuya Abdurrahim, ia sudah menghadapi kenyataan yang
tidak menyenangkan karena ia tidak mengetahui bagaimana caranya agar mendapatkan haknya sebagai pekerja, dan ia menyaksikan pesta
kemaksiatan yang dilakukan oleh Fatin dan teman-temannya. Hal tersebut menunjukkan betapa dalamnya keyakinan Midah
kepada Allah karena dalam keadaan yang susah pun ia tetap meyakini bahwa Allah tetaplah Maha Penyayang terhadap hamba-
Nya, terutama kepada hamba-Nya yang lemah seperti dirinya. Keyakinan Midah tentang betapa Allah Maha Penyayang
semakin memuncak ketika ia mengunjungi Masjidil Haram. Meski sebelumnya ia sempat hampir-hampir diperkosa oleh Fatin, akan
tetapi ia tetap bersyukur karena ia bisa selamat dan melarikan diri, kemudian meminta tolong kepada Bogul untuk mengantarkannya ke
Masjidil Haram. Bagi Midah dapat berkunjung ke Masjidil Haram adalah karunia yang sangat agung, menunjukkan betapa Allah sangat
penyayang kepada hamba yang lemah seperti dirinya. Hal ini terdapat pada kutipan berikut.
Aku merasa betapa kasih sayang-Nya tak terhingga. Ini adalah karunia yang besar. Sungguh-sungguh besar, gadis desa yang
58
miskin bisa menapakkan kaki di Masjidil Haram. Tempat suci dan dambaan umat Islam di seluruh dunia LMBM 2008:148.
Jadi, dalam novel Langit Mekah Berkabut Merah terdapat transformasi nilai Islam tentang keyakinan bahwa Allah Maha
Penyayang kepada hamba-Nya, dengan QS.Yaasiin:58, QS. Asyuaraa:191, dan QS. Alahzaab:43, sebagai hipogramnya.
11. Meyakini Adanya Malaikat