91
dari nilai Islam berbakti pada kedua orang tua yang dalam novel ini terwujud dalam karakteristik tokoh utama, Midah Hamidah.
6. Menolak Ajakan Berzina
Siapapun  mengetahui  bahwa  zina  adalah  perbuatan  yang sangat  keji.  Zina  adalah  penyakit  masyarakat  yang  sangat
meresahkan.  Di  akhir  zaman  ini,  perzinaan  semakin  marak,  baik dilakukan oleh para pekerja  seks komersial dengan  laki-laki  hidung
belang, maupun antara laki-laki dan perempuan, muda-mudi dengan dalih  suka  sama  suka.  Allah  mengingatkan  hamba-Nya  untuk
menjauhi  perzinaan  dan  segala  hal  yang  dapat  menjadi  sarana menuju perzinaan tersebut. Larangan  tersebut, terdapat pada firman
Allah berikut.
 
 
 
 
 
Dan  janganlah  kamu  mendekati  zina,  sesungguhnya  zina  itu adalah  suatu  perbuatan  yang  keji  dan  suatu  jalan  yang  buruk
QS. Alisraa [17]:32.
Orang yang mengerti tentang betapa kejinya zina, wajib untuk menolak  zina,  seberat  apa  pun  godaan  zina  tersebut,  sebagaimana
yang  dialami  oleh  Nabi  Yusuf  ketika  diajak  berzina  oleh  Zulaikha. Kisah tersebut terdapat dalam QS. Yusuf berikut ini.
92
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sesungguhnya  wanita  itu  telah  bermaksud  melakukan perbuatan  itu  dengan  Yusuf,  dan  Yusuf  pun  bermaksud
melakukan  pula  dengan  wanita  itu  seandainya  dia  tidak melihat  tanda  dari  Tuhannya.  Demikianlah,  agar  Kami
memalingkan
darinya kemungkaran
dan kekejian.
Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
Dan  keduanya  berlomba-lomba  menuju  pintu  dan  wanita  itu menarik  baju  gamis  Yusuf  dari  belakang  hingga  koyak  dan
kedua-duanya  mendapati  suami  wanita  itu  di  muka  pintu. wanita itu berkata: Apakah pembalasan terhadap orang yang
bermaksud
berbuat serong
dengan isterimu,
selain dipenjarakan atau dihukum dengan azab yang pedih?
Yusuf berkata: Dia menggodaku untuk menundukkan diriku kepadanya,  dan  seorang  saksi  dari  keluarga  wanita  itu
memberikan  kesaksiannya:  Jika  baju  gamisnya  koyak  di muka,  Maka  wanita  itu  benar  dan  Yusuf  Termasuk  orang-
orang yang dusta. Dan  jika  baju  gamisnya  koyak  di  belakang,  Maka  wanita
Itulah  yang  dusta,  dan  Yusuf  Termasuk  orang-orang  yang benar.QS. Yusuf [12]:24-27.
Ayat  ini  tidaklah  menunjukkan  bahwa  Nabi  Yusuf alaihissalam  punya  keinginan  untuk  berzina  dengan  wanita  itu
93
Zulaikha,  akan  tetapi  godaan  itu  demikian  besarnya,  sehingga seandainya dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah, maka
tentu dia jatuh ke dalam kemaksiatan atau dosa zina tersebut. Dalam  novel  Langit  Mekah  Berkabut  Merah  terdapat
pengkisahan  yang  mirip  dengan  kisah  Nabi  Yusuf,  yaitu  kisah Abuya  Abdurrahiim  yang  tergila-gila  kepada  Midah,  pembantunya.
Abuya  sepertinya  sangat  terpukau  dengan  kecantikan  Midah. Beberapa kali  Abuya  berusaha  menggoda  Midah, bahkan  ia sempat
berkata kalau ia ingin menikahi Midah, sebagai istri keduanya, akan tetapi  Midah  menolaknya,  dengan  alasan  sudah  punya  calon  di
Indonesia. Puncaknya adalah ketika rumah dalam keadaan sepi, di dalam
rumah  hanya  ada  Midah,  Abuya  dan  nenek  majikan  yang  sudah lumpuh.  Abuya  berulah  kepada  Midah,  hendak  berupaya  untuk
mengajak  Midah  berzina  dengannya.  Hal  ini  terdapat  pada  kutipan berikut.
Aku  berusaha  menghindar  ketika  tangan  abuya  memegang tanganku.  Aku  menjauh  dari  meja  makan  itu.  Tapi  Abuya
mengejarku. “Midah, wallah, anti jamil”rayunya.
Aku tak menggubris rayuan majikan brengsek ini. Aku tergesa kembali  ke  dapur.  Tapi  Abuya  terus  membuntutiku  sambil
mengutarakan isi hatinya. Ia ingin aku menjadi istri keduanya. Aku langsung menolak ajakan yang menyebalkan itu.
“La Baba. Ana Andzi rijal fi Andunisy” Terpaksa  aku  berbohong  untuk  menyelamatkan  diriku  yang
terancam. Tapi  lagi-lagi  hal  yang  memuakkan  itu terjadi  juga. Astagfirullah,  tanpa  sepengetahuanku  tangan  jahil  Abuya,
menyentuh  maaf  payudaraku.  Aku  lari  dari  dapur  dan  siap- siap  ingin  keluar  menuju  pintu,  kalau-kalau  Abuya  sampai
94
berbuat kurang ajar lagi. Aku sudah bilang,”Haram baba, La. Wallahi haram
” Untunglah saat itu Madam Syaima tiba-tiba pulang mengambil
kartu ATM-nya yang ketinggalan. Madam  Syaima  tidak  tahu  apa  yang  baru  saja  dilakukan
suaminya  padaku.  Yang  ia  tahu,  pagi  itu  mestinya  aku membereskan  pekerjaan  dapur,  meyeterika,  memandikan
ibunya, dan menyiapkan makanan, tapi justru ia melihatku ada di  depan  pintu  utama  dan  sedang  berhadapan  dengan
suaminya. Sejak kejadian itu, Madam Syaima tidak pernah lagi senyum kepadaku LMBM 2008:99-101.
Bila kita perhatikan, kejadian yang dialami oleh Midah dengan Abuya  hampir  mirip  dengan  kejadian  antara  Nabi  Yusuf  dengan
Zulaikha.  Kemiripan  itu  antara  lain:  1  kisah  itu  antara  majikan dengan  pembantunya,  dengan  pihak  majikan  yang  menginginkan
perzinaan  itu,  2  majikan  tersebut  ingin  berbuat  mesum  karena terlampau kagum dengan keindahan rupa pembantunya, 3 pembantu
menolak  keinginan  majikannya  untuk  berzina  karena  lebih  takut kepada  Allah,  4  kejadian  tersebut  terjadi  ketika  rumah  dalam
keadaan  sepi,  hanya  mereka  berdua  yang  ada  di  dalam  rumah,  5 majikan  mengejar  pembantunya  yang  enggan  berzina  dengannya
hingga di depan pintu, 6 pasangan majikan memergoki pasangannya tengah  bersama  dengan  pembantunya  di  depan  pintu  sehingga
menimbulkan kecurigaan kalau-kalau itu karena ulah pembantu yang menggoda majikannya.
Kejadian  yang  hampir  serupa  juga  kembali  terulang,  namun kali  ini,  pelakunya  adalah  anak  majikannya,  yaitu  Kholid  dan  juga
Fatin. Lagi-lagi pada saat rumah dalam keadaan sepi. Kholid tiba-tiba
95
mengajak  Midah  untuk  berzina  dengannya  dengan  menunjukkan kemaluannya. Midah menolaknya. Ia menutup wajahnya dan berlari.
Peristiwa  tersebut terdapat pada kutipan berikut. “Harim. Ana ibhga dukh-dukh pembantu aku ingin bersetubuh
denganmu” Tak  lama  kemudian  ia  melorotkan  celananya  di  hadapanku.
Aih..aku cepat-cepat menutup muka dengan tanganku LMBM 2008:102.
Kejadian berikutnya dilakukan oleh Fatin. Seperti pada kutipan
berikut. Aku  tersentak  kaget  saat  Fatin,  anak  sulung  majikanku  tiba-
tiba menyelinap masuk ke kamarku. Ia begitu berhasrat hendak mendekapku.  Tapi  lagi-lagi  aku  harus  bersyukur,  dalam
keadaan  sakit  dengan  tubuh  selemas  ini,  tiba-tiba  aku  punya tenaga  baru.  Aku  bergegas  menghindar  dari  dekapan  Fatin
LMBM 2008:142.
Ada  beberapa  hal  yang  patut  untuk  diambil  pelajaran  dari penolakan  Midah  terhadap  ajakan  zina  majikannya  dan  anak
majikannya, di antaranya :  1 usia Midah  masih  remaja, akan tetapi syahwatnya  tidak  memperdayanya  untuk  memenuhi  ajakan  zina
majikannya,  padahal  umumnya  anak  remaja  sulit  untuk  mengekang hawa  nafsunya,  2  pada  waktu  itu,  tidak  ada  seorang  pun  yang
melihatnya,  hanya  berdua,  itu  artinya  seandainya  ia  berzina  dengan majikannya pun, aibnya tetap tidak akan diketahui orang lain, kecuali
oleh  mereka  berdua.  Akan  tetapi  keikhlasan  dan  rasa  takut  Midah kepada Allah membuat ia selamat dari ajakan zina, 3 pada waktu itu
keadaan  sudah  sangat  genting,  di  mana  majikannya  sangat
96
memaksanya dan tenaga Midah jelas kalah bila dibandingkan dengan majikan laki-lakinya, akan tetapi Midah tetap dengan tegas menolak,
berusaha  melawan  dan  berlari  dari  dekapan  majikannya,  4  posisi Midah  dalam  keadaan  yang  lemah.  Status  Midah  di  situ  adalah
pembantu yang
menumpang tinggal
dan menggantungkan
penghasilannya  dari  majikannya.  Akan  tetapi  hal  tersebut  tidak membuatnya  ragu  dan  segan  untuk  menolak  ajakan  berzina  yang
dilakukan oleh majikannya. Beberapa  hal  tersebut,  mengindikasikan  adanya  kekuatan
iman,  rasa  takut  kepada  Allah,  dan  keikhlasan  yang  besar  dari seorang  Midah  Hamidah.  Seandainya  ia  tidak  memiliki  iman,  rasa
takut kepada Allah dan keikhlasan yang besar, kemungkinan besar, ia akan  mau  menuruti  kemauan  majikannya,  sebagaimana  yang
dilakukan  oleh  para  TKW  lainnya,  yang  dengan  suka  hati berselingkuh dengan majikannya, demi mendapatkan limpahan harta.
Tentang  TKW  yang  mau  diajak  berselingkuh  dengan  majikannya terdapat pada kutipan berikut.
Ia tidak  mau  membawa  bayi  itu pulang, sebab di  Indonesia  ia punya  suami  dan  juga  punya  anak.  Sementara  bayi  itu  hasil
dari  hubungan  gelapnya  dengan  seorang  majikan.  Majikan yang  „baik  hati‟  itu  memberikan  uang  padanya,  cukup  untuk
membangun  rumah  di  kampung  halamannya  LMBM 2008:216.
Dari  uraian  tersebut,  maka  dapatla  disimpulkan  bahwa  pada penokohan Midah terdapat transformasi nilai Islam tentang menolak
97
ajakan  berzina  dengan  QS.  Alisraa:32  dan  QS.Yusuf:27,  sebagai hipogramnya.
7. Jangan  Bersahabat  dengan  Orang  yang  Rusak  Agama  dan