Meyakini bahwa Setan adalah Musuh Utama Manusia yang

64 Semoga Allah berkenan memberikan taufik, hidayah, dan inayahnya kepada kita semua. Allahumma Amiin LMBM 2008:228. Dari kutipan surat Midah tersebut, mencerminkan keyakinan Midah bahwa hanyalah Allah yang dapat memberikan petunjuk hidayah taufik. Allah pula yang berkuasa untuk menyesatkan seseorang. Oleh karena itulah, ia menuliskan harapan dan berdoa kepada Allah, agar Allah memberikan petunjuk kepada dirinya, Firdaus dan semuanya dalam suratnya. Jadi, firman Allah tentang perkataan Nabi Nuh dalam QS. Huud:34 adalah hipogram dari kesadaran dan pengetahuan Midah dalam novel ini, tentang hidayah yang hanya menjadi milik Allah semata atau hanyalah Allah saja yang mampu untuk memberikan hidayah taufik.

14. Meyakini bahwa Setan adalah Musuh Utama Manusia yang

Senang Menggoda Manusia Ibnu Qayyim Aljauziyyah 1999:130 mengatakan bahwa semua kejahatan itu bersumber dari nafsu dan setan. Setan akan sangat bersungguh-sungguh dalam menggoda manusia ketika seseorang berkeinginan melakukan kebaikan, atau ketika sedang mengerjakan kebaikan. Setan berupaya agar orang tersebut meninggalkan perbuatan baiknya. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan manusia untuk menjaga diri dari kejahatan setan dari 65 jenis manusia dengan menolak perbuatan buruk mereka, dan menolak kejahatan setan dari jenis jin dengan isti’adzah memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan mereka. Permusuhan setan terhadap manusia ini berlanjut hingga hari akhir. Allah berfirman tentang permusuhan setan kepada Bani Adam, dalam firmannya berikut.                                                   Dan berkatalah setan tatkala perkara hisab telah diselesaikan: Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku menyeru Kamu lalu Kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah Kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan Kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih QS. Ibrahim [14]:22.                           66 Dan Demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin. sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan QS. Alanaam [6]:112. Maksud perkataan-perkataan yang indah untuk menipu manusia pada QS. Alanam: 112, yaitu setan-setan jenis jin dan manusia yang berupaya menipu manusia agar tidak beriman kepada nabi. Keyakinan bahwa setan adalah musuh utama manusia yang senang menggoda manusia untuk melakukan kedurhakaan, juga terdapat pada novel Langit Mekah Berkabut Merah, yaitu terambil pada saat percakapan antarnapi di dalam penjara. Masing-masing bercerita tentang sebab yang mengakibatkannya melakukan kenistaan. Salah satu yang berkata yaitu napi dari Pakistan. Ia berkata sebagai berikut. Allah memang telah memberikan peringatan melalui ajaran baginda Rasulullah dan kitab suci yang dibawanya. Tapi dia juga menurunkan setan untuk menggoda manusia. Orang seperti kita memang khilaf dan berbuat keji pada orang lain dan diri sendiri LMBM 2008:265. Dan perkataan dari napi asal Pakistan itu pun ditanggapi oleh napi asal India sebagai berikut. “Tak usah kau mengkambinghitamkan setan. Bertaubatlah dan akui bahwa kita memang golongan setan yang terkutuk, agar dosa- dosa kita diampuni,” tahanan asal India menimpali LMBM 2008:266. 67 Dari percakapan para napi tersebut dapat kita temukan adanya keyakinan bahwa manusia tidak bisa lepas dari godaan setan. Setan adalah musuh utama manusia yang selalu mengajak manusia untuk berbuat keji. Setan itu sendiri ada dua jenis yaitu setan dari golongan jin dan manusia. Napi dari India tersebut merasa bahwa mereka adalah bagian dari setan jenis manusia. Jadi, dari kutipan percakapan para napi tersebut, dapat kita temukan adanya transformasi nilai Islam tentang keyakinan bahwa setan adalah musuh utama manusia, yang senang menggoda manusia untuk melakukan perbuatan yang keji. Dalam hal ini, QS. Ibrahim:22 dan QS. Alanaam:112 sebagai hipogramnya.

15. Meyakini bahwa Allah Maha Pengampun Alghaffur

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

3 47 21

NILAI PENDIDIKAN DAN NILAI RELIGIUS PADA NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE SERTA KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

8 55 67

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MERAHNYA MERAH KARYA Nilai Pendidikan Dalam Novel Merahnya Merah Karya Iwan Simatupang: Pendekatan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 7 19

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MERAHNYA MERAH KARYA IWAN SIMATUPANG: PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai Pendidikan Dalam Novel Merahnya Merah Karya Iwan Simatupang: Pendekatan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 5 12

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL KARYA ZHAENAL FANANI Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Anak-Anak Langit Karya Zhaenal Fanani: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 11

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Anak-Anak Langit Karya Zhaenal Fanani: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 3 7

NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL KARYA ZHAENAL FANANI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Nilai-Nilai Edukatif Dalam Novel Anak-Anak Langit Karya Zhaenal Fanani: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 14

KONFLIK BATIN TOKOH MIDAH DAN FIRDAUS DALAM NOVEL LANGIT MEKAH BERKABUT MERAH Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SM

0 0 12

PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 44

KONFLIK BATIN TOKOH MIDAH DAN FIRDAUS DALAM NOVEL LANGIT MEKAH BERKABUT MERAH Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SM

0 2 15