Keanekaragaman Hayati, Pengembangan Pertanian, Peternakan dan Pariwisata di Wilayah Tengger
228
Cotton CM. 1996. Ethnobotany: Principles and Applications. New York: John Wiley Sons.
Darusman D. 2002. Pembenahan Kehutanan Indonesia. Dokumentasi Tulisan 1986 – 2002. Lab. Politik Ekonomi dan Sosial Kehutanan. Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor. [DKDJPH dan PABKSD IV] Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. 1984. Rencana Karya Lima Tahun Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS. Malang: DKDJPH
PABKSDA IV.
[DKDJPH dan BKSDA IV] Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam 1992. Pola Hubungan Masyarakat Penyangga
Dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS. Malang: DKDJPH BKSDA IV.
[DKDJPH dan PATNBTS] Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. 1999. Potret Desa Penyangga Balai Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru BTNBTS. Malang: DKDJPH PABTNBTS.
[DKDJPH dan PATNBTS] Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan hutan dan Pelestarian Alam 1997. Laporan Inventarisasi Flora Tanaman Obat-
obatan dan Tanaman Hias di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. TNBTS. Malang: DKDJPH PABTNBTS.
[DKDJPH dan PATNBTS] Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam 1997. Laporan Inventarisasi Fauna Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS. Malang: DKDJPH PABTNBTS.
[DKDJPH dan PATNBTS] Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam 1995. Laporan Inventarisasi Flora Penting Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS. Malang: DKDJPH PATNBTS. [DKDJPH dan PABBTNBTS] Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam 2009. Rencana Kerja RENJA Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru BBTNBTS. Malang:
DKDJPH PABBTNBTN.
Dharmawan AH. 2008. Bahan Kuliah Gerakan Sosial dan Dinamika Masyarakat Pedesaan. Mayor Sosiologi Pedesaan-Departemen Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.
229
Ellen R. 1993. The Cultural Relations of Classification. An Analysis of Nuaulu Animal Catagories from Central Seram.Cambridge: University Press.
Fandeli C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Kehutanan Universitas Gadjah Mada Bulaksumur, Yogyakarta.
Friedberg C. 1990. Le Savoir botanique des Bunaq Percevoir et classer dans le Haut Lemaknen Timor, Indonesie. Memoires du Museum Nati d’Histoire Naturelle.
Botanique. Tome. hlm 32: 303p. Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid 1-.4. Badan Litbang Kehutanan.
Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya. Hill AF. 2006. Economyc Botany adopted by Pharma. O. P. Tata McGraw- Hill
Publishing Company Limited New Delhi. Hidayat et al. 2006. Kajian Status Konservasi Tumbuhan Obat Langka di Jawa :
Ekspedisi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur LIPI Bogor. Indrayanto G. 2006. Laporan Eksplorasi Keanekaragaman dan Kandungan kimia
Tumbuhan Obat di Hutan Tropis Gunung Bromo Semeru dan Ijen. Fakultas Farmasi. Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya.
Indriyani S, Batoro J, Ekowati G. 2007. Inventarisasi Jenis dan Potensi Tanaman Obat Suku Tengger, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS.
Malang: Universitas Brawijaya Malang. Kassa S. 2009. Konsep pengembangan co-management untuk melestarikan Taman
Nasional Lore Lindu. [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Keating M. 1994. Bumi Lestari Menuju Abad 21. Agenda 21 dan hasil KTT Bumi. Jakarta: Konphalindo.
Keng H. 1978. Orders and Families of Malayan Seed Plants. Singapore: University Press.
Koentjaraningrat 1980. Pengantar Imu Antropologi, Jakarta: Aksara Baru. Mackinnon J, Phillips K, van Balen B. 1993. Panduan Lapangan: Burung-burung di
Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
230
Martin GJ. 1998. Ethnobotani. Sebuah Manual Pemeliharaan Manusia dan Tumbuhan. Borneo: Natural History Publications.
Ngadiono 2004. Pengolahan Hutan Indonesia. Refleksi dan Prospek. Yayasan Adi Sanggoro.
Nurudin, Salvina, Faturrohman D. editor 2004. Agama Tradisional : Potret Kearifan Hidup Masyarakat Samin dan Tengger. LKIS Yogyakarta.
Odum EP. 1971. Fundamentals of Ecology. W. B. Saunders Company. Purwanto Y. 2009. Pengetahuan Botani Lokal dan Klasifikasi Populer. Bahan Kuliah
Pasca Sarjana S2-S3 Biologi IPB tidak dipublikasikan. Laboratorium Etnobotani Balitbang Botani Puslitbang Biologi LIPI. Bogor.
Purwanto Y. 2007. Hasil hutan Bukan Kayu NTFPs : Terminologi dan Perannya Bagi Masyarakat di Sekitar Hutan. Bahan Kuliah Pasca Sarjana IPB.
Laboratorium Etnobotani. Pusat Penelitian Biologi LIPI. Bogor. Purwanto Y. 2006. Metode Penelitian Kuanitatif Etnobiologi. Bahan Kuliah Pasca
Sarjana S2-S3 Biologi IPB. Laboratorium Etnobotani, Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi. LIPI. Bogor.
Purwanto Y, Laumonier Y, Malaka M. 2004. Antropologi dan Etnobiologi Masyarakat Yamdena di Kepulauan Tanimbar, Jakarta: The TLUP Project
Director, Tanimbar LUPBAPPEDA Purwanto Y. 2011. Valuasi Hasil Hutan Bukan Kayu Kawasan Lindung PT
Wirakarya Sakti Jambi. Jakarta: LIPI Press. Purba J. 2002. Pengelolaan Lingkungan Sosial, Kantor Menteri Negara Lingkungan
Hidup. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Primack RB, Supriatna J, Indrawan M, Kramadibrata P. 1998. Biologi Konservasi.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Puri RK. 2001. Bulungan Ethnobiology Handbook. Center for International Forestry
Research, Bogor Indonesia. Rambo AT, Gillogly K, Hutterer KL. 1988. Ethnic Diversity and the Control of
Natural Resources in Southeast Asia. Center for South and Southeast Asian Studies The University of Michigan USA.
231
Rambo AT. 1983. Conceptual Approaches to Human Ecology. East-West Environment and Policy Institute, East-West Center, Honolulu, Hawaii. USA.
Research Report No.14:6, 1-26. Rifai MA. 1994. A Discourse on Biodiversity Utilization in Indonesia. Tropical
Biodiversity 22 : 339. Rifai MA. 1976. Sendi-Sendi Botani Sistematika. Bogor: Lembaga Biologi Nasional-
LIPI. Herbarium Bogoriense Bogor. Rugayah, Widjaya EA, Praptini, penyunting. 2004. Pedoman Pengumpulan Data
Keanekaragaman Flora. Bogor: Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Sandbukt Q, Wiriadinata H. 1994. Rain Forest and Resource Management.
Proceeding of the NORINDRA Seminar, LIPI. Jakarta. Sangat HM, Zuhud FAM, Damayanti EK. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan
Obat Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Sardiwina O. et al. 2002. Laporan Eksplorasi Anggrek Kawasan Nasional Bromo
Tengger Semeru Jawa Timur. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, LIPI. Bogor.
Sastrapradja DS, Adisoemarto, Kartawinata, Sastrapradja S, Rifai MA. 1989. Keanekaragaman Hayati Untuk Kelangsungan Hidup Bangsa. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Bioteknologi–LIPI. Bogor. Sastrapradja DS, Rifai MA. 1989. Sumber Pangan Nabati dan Plasma Nutfahnya.
Puslitbang Bioteknologi-LIPI. Bogor. Setiadi D. et al. 2007. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Buku Materi
Pokok PEB145222SKSModul 1 – 6. Indonesia: Penerbit UT. Setiadi D, Muhadiono I. 2000. Penuntun Praktikum Ekologi: Laboratorium Ekologi
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB. Seymour C, Smith 1990. Macmillan Dictionary of Anthropology.
Sheil D. et al. 2004. Mengeksplorasi keanekaragaman Hayati, Lingkungan dan
Pandangan Masyarakat Lokal Mengenai Lanskap Hutan. Bogor: Center for International Forestry Research CIFOR. Indonesia.
232
Sinukaban N. 2007. Konservasi Tanah dan Air. Kunci Pembangunan Berkelanjutan. Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Institut Pertanian Bogor.
Direktorat Jenderal RLPS. Soekarman, Riswan S. 1992. Status Pengetahuan Etnobotani di Indonesia Prosiding
Seminar Etnobotani Balitbang Botani-Balitbang Biologi, LIPI. Bogor. Soeriaatmadja RE. 1981. Ilmu Lingkungan. Bandung: Penerbit Institut Teknologi
Bandung. Soemarwoto O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:
Djambatan. Stearn WT. 1992. Botanical Latin. Fourth ed. Redwood Press Ltd. Melksham for
Davis Charles England. Stibbe DG, Uhlenbeck UM. 1921. Tengger, Encyclopedie van Nederlandch-Indie
Leiden. Suyitno 2001. Mengenal Upacara Tradisional Masyarakat Suku Tengger. Ttt:
Satubuku. Suparto, Ponidi. 2006. Arahan Tata Ruang Pertanian Provinsi Jawa Timur. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Sugandhy A, Hakim R. 2007. Prinsip Dasar Pembangunan Berkelanjutan
Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukari, Salamun, Mudjijono, Munawaroh S, Sumarno 2004. Kearifan Lokal di
Lingkungan Masyarakat Tengger Kabupaten Pasuruhan, Propinsi Jawa Timur. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Pelestarian dan
Pengembangan Kebudayaan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta: Proyek Pemanfaatan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Taylor PM. 1990. The Folk Biology of the Tobelo People A Study in Folk Classification. Washington: Smithsonian Institution Press.
Tylor V.E, Brady LR. and Robbers JE. 1976. Pharmacognosy Lea Febiger Philadelphia USA.
Toledo MV. 1992. What is Ethnoecology? Origen, Scope and Implications of A Rising Dicipline. Ethnoecologica 11: 5–21.