178
Tengger terutama untuk kepentingan ekonomi rumah tangganya yaitu dijual di pasar lokal. Jenis-jenis tumbuhan yang penting bagi masyarakat Tengger dapat dilihat pada
tabel Lampiran 1. Sedangkan jenis sayuran yang mempunyai nilai tinggi bagi masyarakat
Tengger adalah jenis bawang prei, kentang, dan kobis. Ketiga jenis sayuran tersebut selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi juga memiliki nilai ICS yang tinggi pula.
5.5 Simpulan
1. Hasil studi etnobotani masyarakat Tengger tercatat sebanyak 326 jenis tumbuhan
yang digunakan sebagai bahan pangan 75 jenis, bahan obat 121 jenis, bahan racun 7 jenis, bahan bangunan 22 jenis, bahan peralatan dan teknologi lokal
22 jenis, bahan tali temali 5 jenis, bahan pembungkus 4 jenis, bahan bumbu 23 jenis, bahan kayu bakar 16 jenis, bahan pakan ternak 44 jenis, jenis tumbuhan
konservasi 137 jenis, bahan buah-buahan 49 jenis, bahan ritual 94 jenis, bahan pewarna 8 jenis, bahan kosmetika 10 jenis, bahan rokok dan nginang 10 jenis dan
jenis tanaman hias 140 jenis. 2.
Pengetahuan masyarakat Tengger tentang keanekaragaman jens tumbuhan obat cukup baik dengan dikenalnya 121 jenis tumbuhan bahan obat tradisional.
Terdapat 59 jenis penyakit yang dikenal masyarakat yang pada masanya pengobatannya dengan menggunakan bahan dari jenis tumbuhan. Pengetahuan
pengobatan tradisional masyarakat Tengger mulai ditinggalkan seiring dengan kemajuan dan kemudahan akses serta tersedianya sarana dan prasarana
pengobatan modern yang disediakan pemerintah. 3.
Pemanfaatan dan pengelolaan keanekaragaman jenis tumbuhan oleh masyarakat Tengger mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap
kehidupan sosial budaya masyarakat Tengger. Pemanfaatan jenis tanaman budidaya bernilai tinggi memberikan dampak positif terhadap pelestarian jenis
bahan pangan lokal berkaitan pelestarian keanekaragaman hayati. Hasil perhitungan nilai kepentingan budaya jenis padi mempunyai nilai ICS tertinggi
179
yaitu 90 dan merupakan bahan pangan utama. Walaupun jenis padi ini tidak diusahakan atau dibudidayakan oleh masyarakat Tengger, namun beras atau padi
ini memiliki nilai kegunaan yang tinggi dan merupakan makanan utama menggantikan peran jagung. Hal ini dikarenakan rasa padi yang lebih enak,
mudah mengolahnya, murah harganya, mudah didapat dan tersedia dijual di kawasan tersebut.
4. Hasil identifikasi jenis tumbuhan berguna di kawasan Tengger, tercatat 1 jenis
sayuran yaitu bawang prei Allium fistulosum memiliki ketahanan terhadap abu vulkanik. Jenis ini tetap mampu tumbuh walaupun ketika itu terjadi hujan abu
vulkanik. Demikian juga satu jenis tanaman pohon yaitu cemara gunung Casuarina junghuhniana juga memiliki sifat tahan terhadap hujan abu
vulkanik.
181
6. ETNOZOOLOGI MASYARAKAT TENGGER DI BROMO
TENGGER SEMERU JAWA TIMUR
Abstrak
Penelitian Etnozologi masyarakat Tengger di Bromo Tengger Semeru Jawa Timur mengungkapkan sistem pengetahuan tentang pemanfaatan, pengelolaan hewan
berpotensi dan pelestarian lingkungan oleh masyarakat Tengger. Dalam penelitian ini juga digambarkan interaksi antara masyarakat dan lingkungannya dalam aspek
praktek, persepsi, serta representasinya. Pengumpulan data menggunakan survei exploratif yang meliputi inventarisasi jenis hewan di kandang, lingkungan rumah,
tegalan, wilayah konservasi hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru TNBTS, Perhutani. Data ditampilkan sebagai nama lokal dan nama ilmiah.
Pengambilan data dilakukan dengan teknik ethnodirect sampling melalui wawancara langsung, semi struktural terhadap penduduk, pemangku adat dan dukun, serta
dengan pendekatan bersifat partisipasif participatory ethnobotanical appraisal, PEA. Pemanfaatan hewan oleh masyarakat Tengger sangat penting dalam
mendukung ekonomi, sebagai bahan pangan, ritual, transportasi, pariwisata. Pengetahuan keanekaragaman satwa liar dan hewan yang dimanfaatkan masyarakat
Tengger sangat bagus, meliputi 120 jenis meliputi Aves 64 jenis, Mamalia 32 jenis, Reptilia 9 jenis, Diptera 3 jenis, 2 Decapoda, 1 Arachnidae, 1 Orthoptera, 1
Hypnoptera dan Pisces 6 jenis.
Kata Kunci: Etnozoologi, masyarakat Tengger.
Abstract
The Ethnozoological research of Tengger society in Bromo Tengger Semeru East Java revealed the knowledge system of Tengger community on the use of the
potential animals and the environment conservation. This research also described the interaction between people and their environment in the aspects of social, practical,
perception and representation of the society. The research was conducted using the explorative survey to record the number, identity, and the benefit of the animals in
cage, and surround their houses, field, conservation area of Bromo Tengger Semeru National Park TNBTS, and Perhutani. Sample was collected using ethnodirect
sampling methods including direct and semi structural interview to ordinary people, traditionally leaders and shaman. The collected data were supported by participatory
approach or participatory ethnobotanical appraisal PEA. For Tengger people, various animals have an economic value, and can be used for food, ritual,
transportation, and the object for tourism. The indigenous knowledge on wild animals and the useful animals were very good. Tengger people distinguished 120
species consisted of 64 species of Aves, 32 species of Mammals, 9 species of Reptilia, 3 species of Diptera, 2 species of Decapoda, 1 species of Arachnidae, 1
species of Orthoptera, 1 species of Hypnoptera and 6 species of Pisces.
Keywords: Ethnozoology, Tengger society.