166
menyiapkan bahan kayu bakar diperlukan dengan menggunakan tanaman yang cepat tumbuh dan tidak mengganggu pertanian.
Teknologi lokal membuat arang kayu cemara meliputi: kayu dipotong 0.5-1.5 meter dimasukkan galian. Pada galian bagian bawah dan tepi di batasi jenis-jenis
rumput atau dedaunan yang masih basah seperti dibal, jukut, genggeng, trebah, trabasan, tehan, potongan kayu cemara kemudian disusun pada galian dan ditutup
jenis rumput tersebut, dibakar dan ditutup tanah, jangan sampai bocor, selama 3 hari hingga 1 bulan, tergantung jenis, ukuran serta banyaknya tumpukan kayu.
5.3.2.2.9.3 Bahan tali dan pembungkus
Bebagai jenis tumbuhan pohon dan semak merupakan bahan baku yang sangat penting dalam pembuatan kerajinan dan teknologi tradisional. Penggunaan tali
penting bagi masyarakat Tengger meliputi 9 jenis yang digunakan untuk membawa kayu bakar, rumput, bangunan rumah, tali petra, tali pagar, tali ikat jagung tutus, tali
sapi atau kuda dan ritual. Jenis tali-temali tersebut meliputi, serat dari pohon waru, rotan, bambu jajang bahan tutus atau tali petra, kulit batang paitan, batang atau daun
pandan rambat, batang pisang dan benang kapas pada acara ritual adat. Bahan tutus dari bambu jajang banyak digunakan sebagai tali atap rumah, pengikat jagung pada
sigiran. Kulit batang waru zaman dahulu sering digunakan sebagai tali sapi atau kuda karena kuat, tahan lama dan tidak mudah putus. Masyarakat Tengger pada umumnya
banyak mempergunakan kantong plastik, tali plastik, kranjang bambu, dalam merumput atau mengambil pupuk kandang, pupuk anorganik dengan kuda atau
sepeda motor. Dalam acara ritual Entas-entas masyarakat Tengger mempergunakan tali dan tusuk dari bambu dalam membuat Petra, prenjalin atau rotan gunung acara
ujung-ujungan menggunakan bambu yang diisi biji-biian pada acara tari sodoran. Sebagai bahan pembungkus kue dan bahan pangan terutama digunakan daun pisang
raja, pisang hutan, pisang salek, janur dan daun tlotok.
5.3.2.2.9.4 Bahan penikmat
Jenis tanaman sebagai penikmat diantaranya adalah tembakau Nicotiana tabacum
, kopi Coffea arabica, jae Zingiber officinale, teh Thea sinensis,
167
klembak Rheum officinale, cengkeh Eugenia aromatica, bahan kinang terdiri tembakau Nicotiana tabacum, jambe Areca catechu, sirih Piper betle dan kapur
injet.
5.3.3 Indeks Kepentingan Budaya ICS
Dari hasil perhitungan ICS Gambar 39 menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat Tengger masih tergantung sebagian besar dari sumberdaya alam lokal
sekitar dan sebagian kecil disuplai dari luar. Secara keseluruhan pengetahuan keanekaragaman tetumbuhan tercatat 326 jenis yang dimanfaatkan Lampiran 11
yang. Perhitungan indek kepentingan budaya ICS dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tumbuhan yang paling penting dan penting dipergunakan bagi kehidupan
masyarakat. Nilai dari ICS merupakan hasil perhitungan kuantitatif dari masing- masing jenis tumbuhan yang dimanfaatkan berdasarkan nilai kualitas Quality value,
intensitas intensity value dan eksklusivitas exclusity value. Analisis serta evaluasi dari nilai kepentingan budaya merupakan langkah yang perlu diperhitungkan mulai
dari tingkat keperluan kebutuhan masyarakat Tengger dari hal yang paling penting sampai minimal dimanfaatkan dalam budaya kehidupan masyarakat.
Gambar 39 Kategori nilai ICS tumbuhan berguna pada masyarakat Tengger.
168
Berdasarkan hasi perhitungan ICS tumbuhan dari yang kecil hingga sangat tinggi kegunaannya pada masyarakat Tengger Lampiran 11 memudahkan dalam
menganalisis jenis-jenis tumbuhan yang berguna dan penting dalam kehidupan masyarakat Tengger. Kategori nilai pemanfaatan tumbuhan berguna di masyarakat
Tengger Tabel 16 dengan kategori seperti tercantum Tabel 17, menghasilkan satu jenis memiliki ICS sangat tinggi 87 yaitu padi yang berasal dari luar Tengger, 10
jenis mempunyai kategori tinggi 60-87 berupa tanaman sayuran kobis, kentang, bawang prei, cemara gunung, pisang, kelapa, rumput astruli, bambu betung, bambu
jajang dan kopi. Kategori sedang dengan nilai 38-60 terdiri dari 11 jenis meliputi
tumbuhan ritual, obat, bangunan, kayu bakar, pakan ternak, buah-buahan, sayur mayur, konservasi, kerajinan lokal dan makanan tambahan. Jagung dahulu
merupakan bahan pokok masyarakat Tengger sekarang hanya menjadi makanan tambahan seperti halnya ganyong dan tales. Jumlah tumbuhan yang memiliki ICS
rendah 16-38 berjumlah 121 jenis yang terdiri dari jenis tumbuhan obat, kerajinan, bumbu, tanaman hias, pakan ternak, sedang tumbuhan dengan nilai katagori ICS 1-15
meliputi 183 jenis tumbuhan pakan ternak, kayu bakar, teknologi lokal, liar, hasil hutan seperti jamur, pakan rumput tambahan, racun dan tanaman hias.
Tabel 16 Sebelas jenis tanaman dengan Nilai Indek Kepentingan Budaya ICS tertinggi dan tinggi masyarakat Tengger
No Nama Lokal
Nama Ilmiah Nilai ICS
1 Beraspadi Oryza sativa
L. 90
2 Cemara Casuarina junghuhniana
Miq. 86.5
3 Kentang Solanum tuberosum
L. 72
4 Pisang salek Musa paradisiaca L. cv. Salik
73 5 Pisang
raja Musa paradisiaca
L.cv. Rojo 64
6 Pisang ambon Musa paradisiaca L.cv. Ambon
63 7 Klopo
Cocos nucifera L.
78 8 Bawang
prei Allium fistulosum L. 85
9 Kobis Brassica oleracea
L. 61
10 Astruli Pennisetum purpureum
Schumach. 68
11 Kopi Coffea arabica
L. 60
12 Bambu jajang Gigantochlea apus Kurs 68
13 Bambu betung Dendrocalamus asper Schult. Backer
64
169
Tabel 17 Kategori nilai ICS jenis tumbuhan bermanfaat masyarakat Tengger.
No Kategori ICS
Jumlah Jenis Tumbuhan
1 Sangat Tinggi 87
1 2 Tinggi
60-87 10
3 Sedang 38 - 60
11 4 Rendah
16 -38
121 5
Sangat Rendah 1-15 183
6 Nol 0-1
Total 326
Dari hasil wawancara langsung kualitatif sangat mendukung perkiraan nilai ICS tinggi seperti beras, bawang prei, kentang, kobis, cemara gunung. Jagung, ganyong,
talas dan singkong merupakan andalan makanan pokok masa lalu masyarakat Tengger dan sekarang telah bergeser menjadi padi. Beras menjadi bahan pangan
utama, serta mempunyai kegunaan lebih praktis dibandingkan dalam pengolahan nasi aron, serta berfungsi dalam ritual adat, bahan kosmetik, membuat makanan kue dan
obat. Nilai ICS cemara 86.5 yang berarti mempunyai fungsi penting yaitu sebagai
tanaman konservasi agar tanah tidak longsor, kayu bakar sangat baik dan kuat, bahan teknologi lokal seperti tangkai cangkul, arit, limbat, alu, bangunan rumah, jembatan.
Kentang mempunyai nilai ICS 72, tanaman ini mempunyai nilai jual stabil dengan harga tinggi serta dapat disimpan dalam tanah selama 1-3 bulan dan dapat
dimanfaatkan sebagai makanan tambahan. Bawang prei memiliki nilai ICS 85, merupakan salah satu tanaman yang tahan abu vulkanik dan kobis ICS 61 merupakan
tanaman sangat cocok di Tengger karena mempunyai nilai jual tinggi, namun harga terkadang turun naik. Jenis pisang seperti salek, raja dapat tumbuh baik di ketinggian
1800 m dpl, pisang ambon, salosa dapat tumbuh baik di wilayah Tengger yang mempunyai ketinggian sekitar 1200 m dpl berfungsi sebagai buah-buahan, obat,
pembungkus, ritual adat dan membuat kue. Demikian pula kopi dengan nilai ICS 60, dapat tumbuh baik di ketinggian 900-
1200 m dpl di daerah Tengger bawah seperti Desa Gubuklakah, Sapikerep, Kayu kebek, Pandansari dan Poncokusumo, mempunyai kegunaan tinggi untuk minuman