Pertanian Jalur Hijau Kawasan Pertanian

Sumber Air Sumber air masyarakat Tengger berasal dari sumber air alami milik Desa, berasal dari kawasan TNBTS dan Perhutani. Oleh sebab itu perlu dikembangkan kerjasama dan usaha pelestariannya. Sumber air tersebut berupa sungai, mata air, danau, air terjun dan sangat diperlukan bukan hanya masyarakat Tengger, namun juga oleh masyarakat dibawahnya. Adanya sumber mata air bagi masyarakat Tengger merupakan sumber kehidupan. Oleh karenanya permulaan kegiatan ritual seperti Kasada, Karo dilakukan di kawasan keramat yang berdekatan dengan sumber mata air. Untuk melestarikan sumber air mereka mensakralkan tempat tersebut dalam bentuk Danyang Banyu. Zaman dahulu air diambil dari sumber mata air dengan mempergunakan bambu disebut sudang, sekarang dengan menggunakan jirigen atau dengan membuat bak penampungan umum dan disalurkan mempergunakan pralon atau bambu ke seluruh warga masyarakat. Air merupakan kebutuhan manusia yang esensial untuk berbagai keperluan seperti mencuci, mandi, minum, memasak, dan pertanian. Masyarakat Desa Ranupani letaknya berdekatan dengan danau Ranupani yang terdapat di kawasan TNBTS. Masyarakat desa tersebut bila kesulitan air dapat memamnfafatkan air danau tersebut sebagai sumber air terutama pada musim kemarau Gambar 19 a. Sumber air juga digunakan dalam kegiatan pertanian yaitu untuk irigasi lahan pertanian dan kegiatan perikanan dan peternakan. Masyarakat Desa Ranupani dan Desa Ngadas Kidul mengambil air minum dari sumber air Ayeg-ayeg sekitar 6.7 km dari Desa Ngadas. Desa Gubuklakah menggunakan sumber air greja milik Perhutani, namun sekarang mengambil air dari sungai Amprong yang dialirkan melalui pipa paralon. Di Desa Wonokitri tata cara pembayaran PDAM dilakukan setiap bulan dan setiap keluarga dikenakan biaya PDAM Rp.5000bulan. Sumber air di Desa Wonokitri meliputi sumber air Tangar, Muntur, Galingsali dan Ngerang Dusun Sanggar. Gambar 19 Sarana Desa: a Danau Ranupai TNBTS mengalami pendangkalan dan b Lahan tegalan subur dengan latar belakang gunung Semeru. Lingkungan sumber air merupakan sumber kehidupan sehingga perlu dilestarikan. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di kawasan itu antara lain jenis rumput-rumputan Gramineae, kecubung Brugmansia suaveolens, cemara gunung Cassuarina junghuhniana dan kelompok Asteraceae. Kebutuhan air minum Desa Gubuklakah menggunakan sumber Greja milik Perhutani, dan aliran air Coban Pelangi merupakan aliran sungai Amprong juga berasal dari TNBTS dan Perhutani. Kerja sama dengan TNBTS berupa air terjun raksasa Tirtowening, pengembangan wisata sumur tiban, masih dalam tahap pemikiran dan belum ada realisasi dalam pengembangan desa wisata.

4.4 Pembahasan

Masyarakat suku Tengger mendiami wilayah pegunungan Tengger Semeru di empat Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang sejak zaman kerajaan Majapahit bahkan diperkirakan sebelumnya. Mereka merupakan salah satu suku bangsa Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri dalam tatanan kehidupannya. Kehidupan yang masih tradisional telah mereka pertahankan dengan berbagai keterbatasan menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Mereka membuka diri dan sangat memerlukan peningkatan kehidupan yang lebih baik. Lingkungan pegunungan yang dingin dan berbukit terjal serta berdekatan dengan gunung vulkanik menggambarkan mereka harus berupaya sekuat tenaga a b