Danyangan Sanggar Pamujan Kawasan Pertanian

pertanian kurang produktif dan sekarang lahan tersebut telah ditutup. Sebenarnya masyarakat menginginkan lahan jalur hijau dapat digantikan di lokasi lain. Namun demikan diperlukan kesadaran betapa pentingnya keberadaan TNBTS dalam pengertian lebih luas seperti potensi wisata, kebutuhan hidrologi, oksigen, serasah dan pelestarian keanekaragaman hayati.

4.5 Simpulan

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungannya yang dilakukan oleh masyarakat Tengger telah menunjukkan pola dan strategi adaptasi lokal masyarakat tersebut. Masyarakat Tengger memiliki pengetahuan yang baik dalam mengelola dan memanfaatkan kawasan, sumber daya hayati dan lingkungannya di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat Tengger mampu mengembangkan sistem pertanian yang mampu memenuhi kebutuhannya baik untuk kepentingan subsisten maupun kebutuhan ekonomi rumah tangganya. Pengusahaan jenis sayuran dalam kontek tegalan merupakan strategi adaptasi masyarakat Tengger untuk mendapatkan komoditi usahatai yang paling menguntungkan di kawasan tersebut. Dalam hubungan dengan konservasi pengembangan sistem terasiring merupakan strategi masyarakat Tengger untuk menyiasati kawasan pertanian agar tetap lestari dan berkelanjutan. Penanaman jenis tanaman cemara gunung sebagai pembatas lahan memiliki nilai tidak saja nilai konservasi yang mampu mencegah kelongsoran lahan, jenis ini juga berguna sebagai kayu bahan bangunan dan kayu bakar. Penetapan kawasan yang dikeramatkan juga memiliki nilai konservasi sumber daya hayati yang tingi. Adanya peraturan adat kalau menebang 1 pohon harus menanam 10 pohon merupakan upaya konservasi oleh masyarakat Tengger terhadap lingkungannya dan berdasarkan analisa kehadirannya mempunyai nilai INP 202.86. Selain itu pelaksanaan tatanan adat dalam bentuk pranata sosial dan praktek ritual adat memiliki peran dalam pengembangan pengelolaan sumber daya alam yang lebih lestari yaitu mengatur pembagian pemanfaatan lahan di kawasan tersebut. Praktek budidaya pertanian lokal indigenous agricultural knowledge ladang atau tegal yang dilakukan masyarakat Tengger sangat berperan penting dalam tata guna lahan yang memiliki peran sosial ekonomi dan konservasi. Sistem pertanian dengan model gubuk-kandang pada lahan pertanian milik masyarakat sendiri mempunyai dampak mempermudah pengolahan lahan, pemupukan dan transaksi hasil. Kandang yang berjauhan dari pemukiman mempunyai dampak positif terhadap kesehatan masyarakat Tengger. Pertanian yang berkelanjutan dengan sistem terasiring dan tumpang sari yang cocok sangat penting dikembangkan. Untuk lahan yang sedikit datar lebih tepat membuat teras bangku serta menanam tanaman sayur dengan komoditi unggulan diutamakan bernilai ekonomi tinggi dalam mendukung pertanian Tengger. Kerjasama antara masyarakat dengan Perhutani yang saling menguntungkan dalam mengelola lahan Perhutani dalam bentuk tanah komplangan dan jalur hijau milik TNBTS sangat membantu masyarakat dan Perhutani juga berdampak melindungi wilayah kawasan hutan lindung milik Perhutani dan hutan konservasi TNBTS. Strategi adaptasi pembangunan sistem perumahan yang mengelompok pada daerah bukit yang rata mempunyai arti kebersamaan dan mempermudah pengaturan pembagian tata ruang pemukiman. Strategi adaptasi yang dikembangkan masyarakat terhadap udara dingin adalah melakukan pelarangan menanam pohon besar di sekitar kawasan perumahan mempunyai pengaruh terhadap kondisi lingkungan pemukiman menjadi lebih hangat dan menghindari bencana pohon tumbang. Strategi adaptasi lainnya adalah pengembangan konsep pawon dengan tumang sangat menarik yang menunjukkan usaha masyarakat Tengger untuk mengadaptasikan kehidupannya pada udara yang dingin. Pengembangan konsep gubuk-kandang dalam sistem usahatani mempunyai keuntungan ganda bagi kehidupan masyarakat Tengger yaitu keuntungan yang berkaitan dengan kesehatan dimana letak kandang yang berjauhan dengan pemukiman akan lebih higiensi. Pembangunan gubuk di lahan pertanian yang berbukit memiliki manfaat mempermudah perawatan kebun, efisiensi tenaga dan mempermudah transaksi hasil panen.