Pengetahuan botani lokal masyarakat Tengger

109 seni tradisional; 6; peralatan rumah tangga. Keanekaragaman jenis tumbuhan dan peralatan tersebut meliputi:

5.3.2.2.2.1 Peralatan Pengangkutan dan Transportasi

Masyarakat Tengger menggunakan peralatan pengangkutan tradisional melalui pengangkutan di darat atau menggunakan kuda Gambar 22b. Secara tradisonal mereka mengangkut hasil pertaniannya, atau kayu bakar dengan cara digendong, dipanggul dan dipikul menggunakan kranjang dari bambu. Perkembangan sekarang masyarakat Tengger dalam transportasi ke tegalan banyak menggunakan sepeda motor bahkan mobil Jeep. Gambar 22 Sarana transportasi: a Konstruksi jembatan di Desa Keduwung dari kayu cemara dan b Transportasi kuda.

5.3.2.2.2.2 Peralatan Produksi

Berdasarkan dari pengalaman yang diturunkan dari nenek moyangnya masyarakat Tengger mampu memilih jenis kayu yang dapat digunakan untuk membuat berbagai peralanan pertanian, peralatan berburu dan peralatan menangkap ikan. Peralatan berladang dan berkebun merupakan alat yang digunakan dalam proses produksi khususnya dalam bidang pertanian. Peralatan pertanian meliputi kranjang, sudang dari bambu, pikulan, garpu, cangkul, arit, sabit, pecok dan limbat. Limbat digunakan untuk memotong pohon, sedang arit digunakan untuk memotong rumput. Pegangan atau hulu cangkul, arit, limbat, garpu tersebut terbuat dari bahan kayu kipres Cassuarina rumphiana, kayu jambu wer Prunus persica, cemara gunung a b 110 Cassuariana junghuhniana dan kayu tewel Artocarpus heterophylla. Dalam melakukan pekerjaan di ladang, masyarakat Tengger telah memakai sepatu bot untuk melindungi kaki dari berbagai gangguan seperti duri maupun ular. Pemupukan dan penyemprotan hama tanaman dilakukan dengan mempergunakan alat semprot tangki atau mesin penyemprotan. Bahan pikulan terbuat dari jenis bambu betung Dendrocalamus asper, bambu jajang Gigantochlea apus, kayu kipres Cassuarina rumphiana dan cemara Cassuarina junghuhniana, karena jenis kayu tersebut lebih kuat. Kotak bibit terbuat dari kayu dadap Erythrina variegata dan biasanya digunakan untuk persiapan pembibitan kentang. Pada masa lalu kegiatan berburu merupakan kegiatan yang cukup penting di masyarakat. Akan tetapi kegiatan berburu mulai berkurang dengan berlakunya hutan lindung Perhutani dan TNBTS dan berlakunya hukum adat. Oleh karena itu masyarakat Tengger tidak mempunyai keahlian baik dalam perburuan liar. Pada masa lalu masyarakat untuk berburu menggunakan bantuan anjing dan peralatan tombak atau parang. Peralatan menangkap ikan juga tidak berkembang karena kondisi lingkungannya yang tidak mendukung baik di tempat danau maupun sungai.

5.3.2.2.2.3 Peralatan Perang

Setiap kelompok masyarakat di dunia ini mempunyai senjata khusus yang digunakan menjadi alat berperang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Masyarakat Tengger mempunyai senjata khas yang menjadi alat berperang dalam rangka mempertahankan diri dari serangan lawan. Mereka dikenal sebagai wong Tengger yang sejak lama menempati tanah hila-hila artinya sebagai abdi atau Hulun Spriritual Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga dapat dimaklumi kalau peralatan perang tidak banyak berkembang, namun demikian mereka tetap mempunyai peralatan perang seperti keris, panah dan tombak. Mata tombak terbuat dari besi degan bentuk bervariasi salah satu contohnya berbentuk trisula. Tombak dari bambu dengan ujung runcing disebut taki ari yang terbuat dari bambu jajang atau betung. Pegangan gagang tombak atau keris terbuat dari kayu cemara dan kayu aren. 111

5.3.2.2.2.4 Peralatan Penerangan

Wilayah Tengger hampir semua sudah menggunakan listrik, namun zaman dulu alat penerangan yang digunakan berupa obor terbuat dari bambu atau menggunakan biji jarak yang di susun atau disunduk dengan bambu sujen. Tumang merupakan tempat atau tungku untuk memasak bahan pangan dan digunakan untuk penghangat badan. Prapen adalah tempat untuk tempat membakar kemenyan yang terbuat dari besi atau kuningan dan pada umumnya dipergunakan oleh para dukun Pandhita.

5.3.2.2.2.5 Peralatan Seni Tradisional

Keanekaragaman kesenian masyarakat Tengger meliputi kesenian tradisional yang berasal dari masyarakat dan kesenian dari luar Tengger. Peralatan seni merupakan ekspresi seni masyarakat dalam mengungkap nilai esteika, seni suara berkaitan seni tari dan religi. Kesenian tradisional asli Tengger adalah tari Sodoran dan Ujung-ujungan yang dimainkan satu tahun sekali pada bulan Karo. Tari Sodoran ini mempunyai pola khusus dan setiap menari meliputi empat pasang pemain dengan membawa tongkat sodoran diiringi musik gamelan. Alat musik gamelan terdiri kendang, gong, saron, bonang, slentem, peking dan kenong. Tempat duduk Ratu dan dan Tuan Rumah adalah tiga Petinggi Desa sebagai ketua adat terbuat dari kayu jati. Alat tongkat tari sodoran terbuat dari bambu jajang panjangnya 2 meter yang diisi biji-bijian ujungnya ditutup dengan sabut kelapa. Tari Sodoran kelihatan sederhana dengan penunjukan telunjuk jari yang menurut Sukari et al. 2004 merupakan lambang Pyrusan dan Prodana bermakna pertama dan alam semesta yang bersifat abadi. Sedangkan tari Ujung-ujungan memakai batang penjalin dimainkan berpasangan dengan letak pukulan di bagian punggung. Tari ini melambangkan kehidupan manusia baik dalam keadaan suka dan duka tetap mengedepankan kerukunan dan kedamaian abadi. Jenis kesenian lain meliputi jaran kepang Gambar 23, reog dan tari tayup Gambar 24, bantengantari topeng, ketoprak, ludrok, campur sari, gamelan dan sendra tari modern Roro Anteng-Joko Seger. Peralatan seni jaran kepang dan reog terbuat dari bambu jajang maupun bambu betung, sabut aren dan 112 bahan tari topeng Gubuklakah terbuat dari kayu pampung atau dadap. Sarak terbuat dari tanduk kerbau dipergunakan untuk menari nyarak pada waktu tari Sodoran. Kentongan yang terbuat dari kayu atau bambu betung atau jajang merupakan alat untuk komunikasi zaman dahulu. Kerajinan lokal membuat gedek sekarang sudah jarang karena hanya pekerjaan sambilan, sedang kerajinan seni seperti bunga tanalayu dan bunga paitan dikeringkan sering kita dapatkan dan dijual belikan. Gambar 23 Seni tradisional Kesenian jaranan. Gambar 24 Seni tradisional: a Kesenian reog Desa Wonotoro, dan b Tayup di Desa Ngadas Kidul. a b 113 Masyarakat Tengger juga menyimpam benda-benda keramat yang merupakan warisaran nenek moyang berupa jimat Klontongan meliputi tombak, sejumah uang logam dari abad-keabad, siwur dari kelapa, sarak tanduk kerbau, tumbu dari bambu, periuk dan pakaian warna hitam tanpa jahitan. Serbang merupakan tempat alat-alat seperti jimat klontongan dan sodor berupa tongkat dari bambu berisi biji-bijian yang dipergunakan pada waktu tarian sakral Sodoran. Ancak adalah tempat wadah yang terbuat dari bambu betung dan jajang, digunakan untuk meletakkan sesaji, sedangkan tempat air yang digunakan Dukun Pandhita untuk japa mantra disebut prasen dan tempat api untuk membakar kemenyan disebut prapen.

5.3.2.2.2.6 Peralatan Rumah Tangga

Peralatan rumah tangga meliputi wadah, peralatan dapur, peralatan makan, minum, peralatan menyalakan api, perabotan rumah tangga dan peralatan mengambil air. Peralatan untuk wadah digolongkan sebagai alat untuk menampung, menyimpan barang seperti air, pakaian, hasil pertanian, makanan dan lain-lain. Alat untuk mengambil air dari sumber yang jauh letaknya dengan bahan dari bambu betung atau bambu jajang disebut sudang, sekarang sudah banyak menggunakan pipa paralon dan jerigen. Alat memasak meliputi cepel, irus, siwur atau gayung cebok terbuat dari tempurung kelapa, tampah tempeh, kukusan tanggi dan tumbu terbuat dari bambu jajang, ulekan dari kayu cemara, parut kelapa dan sapu lidi aren atau dari daun kelapa. Masyarakat Tengger juga memanfaatkan sumberdaya hayati tumbuhan yang ada disekitar untuk lumpang, alu lau dari kayu danglu Engelhardia spicata, cemara gunung Casuarina junghuhniana, kayu tewel Artocarpus heterophylla, dan kayu pasang Quercus lincata. Tempat untuk menyimpam makanan disebut pedaringan yang terbuat dari bambu atau kayu. Sedangkan lincak dampar digunakan menaruh makanan, minuman yang diletaknan di depan tumang yang terbuat dari kayu pampung Unanthe javanica, jati Tectona grandis, damar Agathis alba dan kayu kembang Michelia velutina. Tempat untuk menyimpan peralatan makan seperti piring, gelas, cingkir, sendok disebut jodang yang terbuat