Bahan pewarna Bahan rokok
129
Tabel 12 Lanjutan
No Kategori jenis penyakit
Jumlah jenis Organ tumbuhan
34 Sakit kuning
1 Daun
35 Asmasesak napas
2 Badan buah, buah
37 Penurun panasstep
7 Rimpang, daun
38 Pusingsakit kepala
8 Rimpang, batang, daun,
buah,biji 39 Gatal
4 Badan
buah,daun 40 Kadas
2 Badan
buah 41
Penyakit TBC 1
Buah, biji 42 Ambeinmejen
7 Daun,buah
43 Pembersih rambutshampoo
2 Buah, bunga
44 Bidur 2
Rimpang, daun
45 Kencing batu
1 Daun
46 Cegah lek
3 Rimpang, biji
47 Kadas kudis
3 Badan buah, daun
48 Penyakit cacingan
2 Biji
49 Gigit ular
1 Daun
50 Keracunan 2
Buah, didih
51 Aborsi 1
Buah 52
Kesuburan wanita pria 4
Rimpang, akar, daun 53 Cacingan
2 Buah,
biji 54
Luka bakar 2
Buah 55
Obat tidur bayi 1
Daun 56 Racun
hewan 3
Daun 57 Sakit
kepalapusing 8
Bunga 58 Keputihan
1 Daun
59 Bau badankeringat
3 Daun
Menurut masyarakat Tengger beberapa tumbuhan beracun adalah kelompok Asteraceae meliputi trabasan, tehan dan jenis lain terdiri lerak, kecubung ungu, jamur
impes, jarak dan jamur kayu. Menurut Tyler 1976 kecubung ungu beracun karena mengandung alkaloid berupa scopolamine atau hyocine. Sebagian kelompok
Eupatorium spp merupakan racun untuk binatang, jarak mengandung globulin,
albumin nucleoalbumin, glycoprotein dan ricin racun. Jambu wer mengandung minyak persic dipergunakan dalam bidang farmasi bunga maupun daun trabasan
mengandung racun L-thujone dan d-isotujone, daun tembakau mengandung alkaloid nicotine
C
10
H
14
N
2
, ranti Solanum nigrum dikenal Black Nighshade. Seperti halnya kentang juga mengandung racun steroidal glycoalkaloids yaitu solanin dan
demisine, sedangkan kopi mengandung caffeine.
130
Beberapa jenis obat bermanfaat untuk vitalitas tubuh seperti akar sempretan, jahe dan purwoceng. Jenis tumbuhan berguna untuk menambah nafsu makan meliputi
buah klandingan, lombok terong, ranti dan toro. Untuk menyembuhkan racun gigitan ular dan sengatan lebah digunakan tembakau atau rokok bersama api, dapat juga
berbagai macam bunga seperti bunga sawi dan maribang. Menurut Lemmes et al. 1989 katagori tumbuhan racun dan obat dimasukkan dalam satu kelompok seperti
Achiranthes bidentata , Datura metel, Acorus javanica, masuk tumbuhan obat, namun
demikian pengetahuan tanaman obat masyarakat Tengger didapat dari nenek moyang mereka, meliputi rizoma alang-alang, getah pisang, akar sempretan dan racun hewan
seperti Eupatorium spp, sehingga perlu penelitian lebih mendalam tentang aspek farmakologinya.
Jenis tanaman yang terdapat di sekitar lingkungan masyarakat Tengger yang dapat digunakan sebagai bahan obat adalah jenis srikaya Carica pubescent, kopi
Coffea arabica, toro Leucaena glauca, apel Pyrus malus, kobis Brassica oleracea
, bawang prei Allium fistulosum, kentang Solanum tuberosum, dan jagung Zea mays. Teridentifikasinya keanekaragaman jenis tumbuhan obat sangat
penting sebagai dasar pengembangannya. Namun pengetahuan ini juga memiliki resiko terjadinya peningkatan pemanfaatan atau ekploitasi yang berlebihan dari pihak
luar yang dapat mengakibatkan penurunan populasi. Oleh karena itu pemanfaatannya harus dikemas secara arif, sehingga pemanfaatannya dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat. Hal ini memberi peluang kemajuan jamu tradisional, karena pilihan terhadap obat-obatan alami tradisional herbal semakin meningkat,
oleh sebab itu masyarakat Tengger memiliki peluang untuk mengembangkan berbagia jenis tumbuhan obat yang terdapat di kawasan tersbut. Selain itu kawasan
orang Tengger juga berdekatan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang memiliki keanekaragaman jenis cukup tinggi.
Upaya pengembangan dan usaha budidaya jenis-jenis tumbuhan obat dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dalam industri tanaman obat
tradisional alami maupun program konservasi in-situ maupun ex-situ. Jenis-jenis tumbuhan obat yang mempunyai nilai ekonomi dan pemanfaatan tinggi seperti