Bahan Bangunan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan sebagai Bahan Bangunan, Kayu

177 merupakan hasil karya masyarakat Tengger yang telah diadaptasikan dengan kondisi lingkungannya. Primack et al. 1998 mengemukakan bahwa perlindungan kebudayaan tradisional di dalam lingkungan alami merupakan suatu kesempatan melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungannya serta memelihara keanekaragaman kebudayaan. Toledo 1988 berpendapat melindungi warisan alami tanpa melindungi kebudayaan memperkecil alam menjadi tidak dikenal, statis, jauh dan hampir mati. Kebijakan konservasi tanpa mempertimbangkan dimensi kebudayaan sulit dilakukan keberhasilannya. Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan tertinggi ketiga dunia setelah Brazilia, sangat berpotensi untuk pengembangan produksi pertanian, kehutanan, perikanan tanaman hias, obat-obatan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sangat mejanjikan untuk dikembangkan Primack et al, 1998; Sastrapraja et al, 1989. Keanekaragaman jenis tumbuhan berguna yang memiliki nilai penting bagi masyarakat adalah jenis padi, kelapa, cemara, bawang prei, bambu betung, bambu jajang, kopi, dan pisang. Penentuan nilai kepentingan bagi masyarakat tersebut didasarkan pada perhitungan ICS yang datanya berbasis pada pengetahuan masyarakat. Hal yang menarik dari analisis adalah nilai ICS padi dan kelapa dimana kedua jejnis tersebut tidak terdapat di kawasan Tengger. Namun ke dua jenis tersebut memiliki nilai yang penting terutama padi sebagai makanan utama saat ini yang telah menggantikan jenis jagung sebagai makanan utama. Beralihnya makanan utama masyarakat Tengger dari jagung ke beras disebabkan oleh kemudahan transportasi, tersedianya beras, mudah didapat, mudah pengolahannya dan ada program pemerintah mengenai raskin beras untuk orang miskin, walaupun masyarakat Tengger bukan termasuk masyarakat miskin. Disamping itu pemerintah kurang peka terhadap kebiasaan makan jagung yang dipertahankan berabad-abad dan mempunyai teknologi lokal yang telah menghasilkan varietas lokal jagung Tengger dengan rasa lebih gurih dan lebih tahan lama kenyang. Walaupun tanaman jagung telah tergeser fungsinya sebagai makanan utama, namun jenis ini tetap penting bagi masyarakat Tengger sebagai bahan makanan tambahan dan makanan cadangan bila beras sulit didapat. Jagung juga memiliki nilai ekonomi yang cukup baik bagi masyarakat 178 Tengger terutama untuk kepentingan ekonomi rumah tangganya yaitu dijual di pasar lokal. Jenis-jenis tumbuhan yang penting bagi masyarakat Tengger dapat dilihat pada tabel Lampiran 1. Sedangkan jenis sayuran yang mempunyai nilai tinggi bagi masyarakat Tengger adalah jenis bawang prei, kentang, dan kobis. Ketiga jenis sayuran tersebut selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi juga memiliki nilai ICS yang tinggi pula.

5.5 Simpulan

1. Hasil studi etnobotani masyarakat Tengger tercatat sebanyak 326 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pangan 75 jenis, bahan obat 121 jenis, bahan racun 7 jenis, bahan bangunan 22 jenis, bahan peralatan dan teknologi lokal 22 jenis, bahan tali temali 5 jenis, bahan pembungkus 4 jenis, bahan bumbu 23 jenis, bahan kayu bakar 16 jenis, bahan pakan ternak 44 jenis, jenis tumbuhan konservasi 137 jenis, bahan buah-buahan 49 jenis, bahan ritual 94 jenis, bahan pewarna 8 jenis, bahan kosmetika 10 jenis, bahan rokok dan nginang 10 jenis dan jenis tanaman hias 140 jenis. 2. Pengetahuan masyarakat Tengger tentang keanekaragaman jens tumbuhan obat cukup baik dengan dikenalnya 121 jenis tumbuhan bahan obat tradisional. Terdapat 59 jenis penyakit yang dikenal masyarakat yang pada masanya pengobatannya dengan menggunakan bahan dari jenis tumbuhan. Pengetahuan pengobatan tradisional masyarakat Tengger mulai ditinggalkan seiring dengan kemajuan dan kemudahan akses serta tersedianya sarana dan prasarana pengobatan modern yang disediakan pemerintah. 3. Pemanfaatan dan pengelolaan keanekaragaman jenis tumbuhan oleh masyarakat Tengger mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Tengger. Pemanfaatan jenis tanaman budidaya bernilai tinggi memberikan dampak positif terhadap pelestarian jenis bahan pangan lokal berkaitan pelestarian keanekaragaman hayati. Hasil perhitungan nilai kepentingan budaya jenis padi mempunyai nilai ICS tertinggi