proses semula menghasilkan produk yang sama atau diproses untuk menghasilkan produk lain. Daur ulang dilakukan oleh pabrik yang
bersangkutan maupun pihak luar.
3. Pengolahan limbah, yaitu upaya pengurangan volume, konsentrasi, dan
tingkat bahaya limbah dengan jalan pengolahan fisik, kimiawi, hayati, atau gabungan antara ketiga cara tersebut.
Dalam penanggulangan dan pengelolaan limbah industri berbahaya memerlukan beberapa fasilitas, dan fasilitas- fasilitas dikelompokkan dalam 5
subsistem
16
, yaitu :
1 Reshipment Waste Analysis
Pada tahap ini adalah pemeriksaaan dokumen dan pencatatan komponen yang terdapat di dalam limbah tersebut.
2 Waste Receiving
Fasilitas yang membawa limbah ke tempat penyimpanan, biasanya terdiri dari mobil truk. Fasilitas ini dilakukan dalam pengelolaan limbah setelah
melakukan aktivitasfasilitas pertama.
3 Waste Storage and Preparation
Adalah fasilitas yang melakukan aktivitas penyimpanan limbah, dan persiapan pengolahan limbah lebih lanjut baik limbah berbentuk Liquid,
Solid , Padat . Dalam fasilitas ini terdapat beberapa hal penting yaitu : 1
16
Modul kuliah teknologi limbah padat dan B
3
TIN IPB 2005
penyimpanan harus dilakukan pada tempat yang aman dan menjamin limbah itu tidak mencemari, sebelum dilakukan pengolahan tahap awal, 2
mempersiapkan tempat dalam waktu yang disesuaikan dengan pelaksanaan pengolahan, 3 merupakan fasilitas mixing, blending dan repackaging
limbah, 4 persiapan pengolahan limbah.
4 Waste Treatment
Setelah limbah disimpan dengan aman kemudian limbah diolah, tetapi sebelum pengolahan harus dibuat jadwal pengolahan dan mengidentifikasi
pengolahan apa yang harus dilakukan dan disesuaikan dengan limbah yang akan diolah.
5 Residuals Management
Setiap pengolahan limbah juga akan menghasilkan limbah baru seperti buangan gas. Hal inilah yang memerlukan manajemen untuk menanggulangi
hal tersebut dengan baik, jika tidak maka hal itu sia-sia saja. Selain itu dalam pengolahan limbah harus memerlukan manajemen dengan baik, dimana ada
pembagian dan spesialisasi tugas. Pada kegiatan pengendalian pencemaran limbah, tidak hanya dilakukan
pengolahan limbah saja, namun kegiatan untuk mengurangi jumlah limbah yang keluar dari industri juga merupakan suatu langkah yang akan membantu
menurunkan beban pencemaran. Penanganan limbah tersebut sudah harus dimulai dari tahap pemilihan bahan baku hingga akhir proses produksi, disamping itu juga
pengendalian dampak setelah proses produksi. Sehubungan dengan itu maka dibutuhkan informasi pemilihan bahan baku yang bersih dari bahan pencemar,
teknologi proses yang bersih yang mampu menghasilkan limbah yang sedikit,
efisiensi energi proses yang tinggi, serta didukung teknologi daur ulang bahan buangan dan penanganan limbah yang sangat diperlukan.
Pengelolaan limbah tepung tapioka dapat digunakan berbagai macam cara dan teknik, salah satunya adalah pengolahan limbah cair teknik pengendapan
mekanis atau biogas, dan pemanfaatan kembali limbah tersebut. Limbah padat dan cair dari tapioka dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk, bahan campuran
saos, sirup glukosa, obat nyamuk bakar berasal dari limbah padat, dan minuman nata de cassava
berasal dari limbah cair
2.9 Penelitian Terdahulu