Bias yang Berhubungan dengan Kondisi Kejiwaan Responden Mental Membangun Pasar Hipotetis Setting up The Hypothetical Market

memiliki pengalaman tentang nilai perdagangan barang lingkungan yang dipermasalahkan. iiiSifat informasi yang disampaikan nature of information provided, adalah dalam sebuah pasar hipotetis, responden mengkombinasikan informasi barang lingkungan yang diberikan kepadanya dan bagaimana pasar akan bekerja. Tanggapan responden dapat dipengaruhi oleh pasar hipotetis maupun komoditi spesifik yang diinformasikan pada saatsurvei. Informasi yang memperbaiki pengetahuan responden mengenai karakteristik barang lingkungan yang dinilai dapat dipandang sebagai penyampaian informasi sebuah keputusan konsumsi. Sedangkan informasi yang dapat merubah preferensi responden dapat dipandang menciptakan sebuah bias.

3. Bias yang Berhubungan dengan Kondisi Kejiwaan Responden Mental

Account Bias Isu ini terkait dengan langkah proses pembuatan keputusan seorang individu dalam memutuskan seberapa besar pendapatan, kekayaan dan waktunya dihabiskan untuk barang lingkungan tertentu dalam periode waktu tertentu. Contoh terjadinya bias tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut: katakanlah budget total yang dimiliki seorang individu untuk pelestarian spesies hewan sepenuhnya dibelanjakan pada pelestarian ikan paus biru blue whales . Namun individu tersebut peduli juga pada pelestarian spesies hewan lain dan menyatakan bersedia pula mengeluarkan uangnya untuk kegiatan pelestarian spesies hewan lain tersebut, padahal seluruh anggaran untuk lingkungan yang dimilikinya sudah dihabiskan untuk pelestarian paus biru. Pada kondisi ini telah terjadi mental account bias dan nilai WTP yang dinyatakan individu lebih tinggi dari nilai sesungguhnya.

4. Kesalahan Pasar Hipotetis Hypothetical Market Error

Kesalahanbias pasar hipotetis terjadi jika fakta yang ditanyakan kepada responden dalam pasar hipotetis membuat tanggapan responden berbeda dengan konsep yang diinginkan peneliti sehingga nilai WTP yang dihasilkan menjadi berbeda dengan nilai sesungguhnya, Dalam hal ini kesalahan pasar hipotetis akan mengarahkan kepada terjadinya suatu pernyataan nilai WTP yang lebih besar atau lebih kecil dari nilai sesungguhnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh karena studi CVM tidak berhadapan dengan perdagangan aktual, melainkan suatu perdagangan atau pasar yang murni hipotetis yang didapatkan dari pertemuan antara kondisi psikologi dan sosiologi perilaku. Terjadinya bias pasar hipotetis bergantung pada : bagaimana pertanyaan disampaikan ketika melaksanakan survei, seberapa realistik responden merasakan pasar hipotetis akan terjadi, dan bagaimana format WTP yang digunakan. Bias pasar hipotetis ini dapat dihilangkan dengan cara menggunakan desain dari alat survei yang memaksimisasi realitas dari situasi yang akan diuji dan malakukan pengulangan kembali untuk kekonsistenan dari responden.

3.1.4 Organisasi dalam Pengoperasian Contingent Valuation Method

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam organisasi pengoperasian CVM adalah : 1. Pasar hipotetis yang digunakan harus memilki kredibilitas dan realistik. 2. Alat pembayaran yang digunakan dan atau ukuran kesejahteraan WTP sebaiknya tidak kontroversial dengan ethics di masyarakat. 3. Responden sebaiknya memiliki informasi yang cukup mengenai barang lingkungan yang dimaksud dalam kuisioner dan alat pembayaran untuk penawaran mereka. 4. Jika memungkinkan ukuran WTP sebaiknya dicari, karena responden sering kesulitan dengan penentuan nilai nominal yang ingin mereka berikan. 5. Ukuran contoh yang cukup besar sebaiknya dipilih untuk mempermudah memperoleh selang kepercayaan dan reabilitas. 6. Pengujian kebiasaan, sebaiknya dilakukan dan mengadopsi strategi untuk memperkecil strategic bias secara khusus. 7. Penawaran sanggahan sebaiknya diidentifikasi. 8. Diperlukan pengetahuan dengan pasti jika contoh memilki karakteristik yang sama dengan populasi dan penyesuaian diperlukan. 9. Tanda parameter sebaiknya dilihat kembali untuk melihat jika mereka setuju dengan harapan yang tepat.

3.1.5 Tahap -Tahap Studi CVM

Menurut Hanley dan Spash 1993 terdapat enam tahapan dalam penerapan analsisi CVM. Tahapan-tahapan tersebut adalah :

1. Membangun Pasar Hipotetis Setting up The Hypothetical Market

Langkah pertama adalah dengan membuat pasar hipotetis dan pertanyaan mengenai nilai jasa lingkungan. Pasar hipotetis tersebut membangun alasan mengapa masyarakat seharusnya membayar terhadap suatu jasa lingkungan dimana tidak terdapat nilai dalam mata uang berapa harga jasa lingkungan tersebut. Pasar hipotetis tersebut harus menggambarkan bagaimana mekanisme pembayaran yang dilakukan. Skenario kegiatan harus diuraikan secara jelas dalam instrument survei kuisioner sehingga responden dapat memahami barang lingkungan yang dipertanyakan serta keterlibatan masyarakat dalam rencana kegiatan. Selain itu di dalam kuisioner juga perlu dijelaskan perubahan yang akan terjadi jika terdapat keinginan masyarakat untuk membayar. Kuisioner yang akan digunakan sebaiknya diuji dahulu sebelum digunakan dalam survei yang sesungguhnya, dengan memberikan pertanyaan kepada sebuah kelompok kecil untuk melihat reaksi responden terhadap pertanyaan. Informasi yang diperoleh dari responden bersama dengan informasi lainnya akan digunakan untuk membentuk “kerangka” bagi barang atau jasa yang akan dinilai.

2. Mendapatkan Nilai WTP Obtaning Bids