f. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi
dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan ke eungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
g. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila
tercampur dengan gas CO
2
, SO
2
, maka akan memberikan pengaruh yang membahayakan seperti yang telah diuraikan di atas.
2.7 Limbah Industri Kecil Tepung Tapioka KasarAci
Limbah yang dihasilkan oleh industri aci terdiri dari tiga jenis, yaitu limbah cair, padat, dan gas. Limbah cair industri aci dihasilkan dari proses pembuatan, baik
dari pencucian bahan baku sampai pada proses pemisahan pati dari airnya atau proses pengendapan. Limbah padat berasal dari proses pengupasan ubi kayu dari
kulitnya yaitu berupa kulit ubi kayu dan pada waktu pemrosesan yang berupa ampas yang sebagian besar berupa serat dan pati.
Limbah industri aci yang paling banyak dan berbahaya adalah limbah cair. Volume limbah cair berkisar 75 dari volume air buangan pada proses penc ucian
dan pengendapan pati. Sedangkan volume air untuk proses pencucian adalah 16- 18 m
3
per ton singkong, dan untuk pengendapan aci dibutuhkan air sebesar 6-9 m
3
per ton singkong. Pengetahuan tentang karakteristik air buangan yang menjadi limbah cair adalah hal yang penting sebab diperlukan untuk mengetahui tingkat
pencemaran ataupun upaya penanggulangannya. Karekteristik limbah cair meliputi karakteristik fisika dan kimia.
1. Karakteristik Fisika
Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Air 2005 karakteristik fisika dari limbah cair yang harus diperhatikan adalah kandungan
total solid padatan, bau, warna, dan suhu. Karakteristik fisika yang dimiliki atau terkandung dalam limbah cair industri aci adalah warna keruh putih
kecoklat-coklatan, bau tak sedapbau busuk yang ditimbulkannya, dan kadar padatan total sekitar 148mgl di atas ambang maksimum baku mutu limbah cair
yang ditetapkan pada SK.Gub. Jawa Barat no. 6 tahun 1999, yaitu 100 mgl.
2. Karakteristik Kimia
Karakteristik kimia yang harus diperhatikan dalam melakukan penilaian terhadap limbah cair adalah kandungan bahan organik, bahan anorganik, dan
gas- gas. •
Bahan Organik
Kandungan bahan organik pada limbah cair industri aci sangat tinggi. Golongan senyawa organik yang utama dalam buangan limbah
tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, dan minyak. Pada limbah industri aci, kandungan karbohidrat dan protein paling dominan. Untuk
menetapkan kandungan bahan organik dapat digunakan BOD tes Biochemical Oxygen Demand
, dan COD tes Chemical Oxygen Demand
. Pada limbah cair industri aci kandungan BOD dan COD masing- masing sekitar 1290 mgl dan 3200 mgl, dan angka tersebut di
atas kadar maksimum baku mutu limbah cair SK.Gub. Jawa Barat no. 6 tahun 1999 di bawah atas maksimum baku mutu limbah cair
SK.Gub. Jawa Barat no. 6 tahun 1999 yaitu yaitu 150 mgl untuk nilai
BOD dan 300 mdl untuk nilai COD. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Air, 2005
•
Bahan Anorganik
Kandungan bahan anorganik yang terkandung dalam limbah industri aci sangat sedikit, yaitu yang paling dominant adalah sianida
sekitar 0,23 mgl, dan angka tersebut di atas kadar maksimum baku mutu limbah cair SK.Gub. Jawa Barat no. 6 tahun 1999 di bawah
kadar maksimum baku mutu limbah cair SK.Gub. Jawa Barat no. 6 tahun 1999 yaitu yaitu 0,3 mgl. Namun kandungan bahan anorganik
tersebut diukur dengan menggunakan parameter nilai pH. Nilai pH dari linbah cair industri aci sekitar 4,4 dan tergolong asam. Kadar keasaman
itu diatas kadar maksimum baku mutu limbah cair SK.Gub. Jawa Barat no. 6 tahun 1999 yaitu harus memiliki nilai pH 6-7. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Sumberdaya Air, 2005 •
Gas-gas
Kandungan gas yang terkandung dalam limbah cair industri aci adalah Oksigen O
2
, Karbondioksida CO
2
, Nitroge n N dan Amoniak NH3. Namun kadar gas-gas tersebut masih dalam kadar aman bagi
kesehatan, n tetapi hanya kadar Amoniak saja yang cukup besar sehingga menimbulkan bau yang asambau busuk. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Air, 2005 Penangana n yang kurang tepat terhadap hasil buangan padat dan cair akan
menghasilkan gas yang dapat mencemari udara. Limbah industri tapioka apabila tidak diolah dengan baik dan benar dapat menimbulkan berbagai masalah yaitu :
•
Penyakit, misalnya: gatal- gatal
•
Timbul bau yang tidak sedap
•
Air limbah bila masuk ke dalam tambak akan merusak tambak sehingga ikan mati
•
Estetika sungai berubah.
2.8 Pengelolaan Limbah Industri