5. Menjumlahkan Data Agregating Data atau Menentukan WTP Total
Total WTP atau TWTP pengrajin ditentukan dengan menggunakan rumus 2. Berikut perhitungan TWTP pengrajin :
Tabel 49. Total WTP TWTP Pengrajin untuk Pembangunan IPAL Skenario Keempat
No. Kelas WTP
Rp Frekuensi
orang Jumlah
Rp
1 200.000 – 300.000
15 3.750.000
2 300.000 – 400.000
8 2.800.000
3 400.000 – 500.000
- -
4 500.000 – 600.000
- -
5 600.000
- -
TOTAL WTP TWTP 23
6.550.000
Berdasarkan hasil olahan data pada Tabel 49 menunjukkan bahwa total WTP pengrajin sebesar Rp 6.550.000,00, di bawah total dana yang dibutuhkan dari
23 pengrajin untuk membangun IPAL pengendapan mekanis untuk kapasitas 23 pengrajin, yaitu sebesar Rp 10.000.000,00..
Tabel 50. Total WTP TWTP Pengrajin untuk Kegiatan Operasional IPAL Skenario Keempat
No. Kelas WTP
Rp Frekuensi
orang Jumlah
Rp
1 6.000 – 8.000
12 84.000
2 8.000 – 10.000
9 81.000
3 10.000 – 12.000
- -
4 12.000 – 14.000
- -
5 14.000
- -
TOTAL WTP TWTP 23
165.000
Berdasarkan hasil olahan data pada Tabel 50 menunjukkan bahwa total WTP
pengrajin untuk kegiatan operasional IPAL sebesar Rp 177.500,00 per bulan atau setara dengan 2.130.000,00 per tahun, di bawah total dana yang
dibutuhkan dari 23 pengrajin untuk kegiatan operasional IPAL pengendapan mekanis sebesar Rp 2.400.000,00 per tahun.
6. Evaluasi Pelaksanaan CVM
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai R
2
untuk pembangunan IPAL pada skenario keempat sebesar 81,49 Tabel 51, dan untuk kegiatan
operasional sebesar 63,57 Tabel 52. Nilai tersebut lebih besar dari 50 sehingga hasil pelaksanaan CVM skenario keempat dalam penelitian ini dapat
diyakini kebanarannya atau keandalannya reliable.
7.4 Analisis Nilai WTP
7.4.1 Skenario Pertama
Pada Tabel 51 menunjukkan hasil analisis fungsi WTP skenario pertama dengan nilai tengah WTP pengrajin sebagai dependent variable, sehingga
didapatkan model persamaan untuk pembangunan IPAL skenario pertama sebagai berikut hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 :
Model persamaan nilai WTP untuk skenario pertama terdiri dari empat variabel bebas. Koefisien terbesar terdapat pada variabel biaya tenaga kerja.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel biaya tenaga kerja mempunyai pengaruh terhadap nilai WTP pembangunan IPAL skenario pertama
yang terbesar, jika biaya tenaga kerja meningkat satu rupiah maka nilai WTP pembangunan IPAL skenario pertama akan meningkat Rp 44.347,60. Hal tersebut
tidak mutlak apabila variabel biaya tenaga kerja tidak berpengaruh nyata.
midWTP = 418.402,8 – 16.224,4 LU - 501,1 PDDK + 44.365,7 TK + 2,9 PDPT – 177,2 LTU + e
i