Pengetahuan Pengrajin Aci Terha dap Dampak Limbah

Hampir seluruh responden pengrajin, yaitu 91 32 orang mengetahui bahwa limbah yang mereka hasilkan hanya berbentuk cair, yaitu air buangan dari proses pengendapan dan air buangan sisa hasil pencucian singkong. Sebagian besar dari pengrajin beranggapan dan berpikir bahwa ampas singkong tersebut bukan limbah, karena masih dapat lagi diolah menjadi onggok. Mereka beranggapan bahwa onggok merupakan hasil produksi mereka juga dan menghasilkan uang. Sedangkan 3 orang pengrajin 9 beranggapan bahwa tidak hanya limbah cair yang dihasilkan, tetapi juga limbah padat ampas singkong. Ketiga pengrajin tersebut beranggapan bahwa ampas singkong merupakan hasil sampingan dan hasil sisa dapi proses produksi, sehingga dimasukkan dalam kategori limbah, meskipun dapat didaur ulang kembali menjadi onggok. Perbedaan persepsi tersebut terjadi sebagian akibat perbedaan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan cenderung bepikir bahwa bukan hanya limbah cair yang dihasilkan, tetapi juga terdapat limbah pada. Hal itu terjadi karena dengan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi maka tingkat pengetahuan cenderung akan bertambah luas.

6.2 Pengetahuan Pengrajin Aci Terha dap Dampak Limbah

Dampak limbah adalah kondisi yang dihasilkan akibat adanya limbah, dalam hal ini adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi pengrajin aci. Dampak limbah ini dapat digolongkan menjadi dua macam, bersifat negatif maupun positif. Para pengrajin aci berbeda-beda dalam melihat dampak yang ditimbulkan oleh limbah. Ada beberapa pengrajin yang beranggapan bahwa limbah yang dihasilkan hanya memiliki dampak negatif, ada pula yang beranggapan bahwa limbah tersebut tidak hanya memiliki dampak negatif, tetapi juga memiliki dampak positif, dan ada yang beranggapan bahwa limbah tersebut tidak menimbulkan dampak positif atau negatif. Berikut pada Gambar 21 disajikan persepsi pengrajin berdasarkan pengetahuan terhadap penggolongan dampak yang ditimbulkan oleh limbah. Gambar 21. Persepsi Pengrajin Berdasarkan Pengetahuan Tentang Penggolongan Dampak Limbah di Kelurahan Ciluar Tahun 2005 Pengrajin yang beranggapan bahwa limbah yang dihasilkan dari proses produksi mereka hanya mempunyai dampak negative berjumlah 88 31 orang. Pengrajin yang beranggapan bahwa limbah yang dihasilkan selain berdampak negatif juga berdampak positif berjumlah 3 orang pengrajin 9 . Sedangkan terdapat seorang pengrajin 3 yang beranggapan bahwa limbah tersebut tidak memiliki dampak positif maupun negatif. Perbedaan persepsi tersebut disebabkan karena adanya perbedaan pengetahuan pengrajin terhadap karakteristik limbah. Mereka yang menjawab hanya berdampak negatif, karena mereka hanya mengetahui bahwa limbah yang Negatif 88 Negatif Positif 9 Tdk keduanya 3 dihasilkan dari kegiatan produksi mereka berupa limbah cair saja. Limbah cair yang mereka hasilkan tidak mampu mereka olah kembali atau didaur ulang sehingga tidak menimbulkan dampak positif. Sedangkan pengrajin yang menjawab bahwa limbah dari kegiatan produksi mereka memiliki dampak positif karena mereka mengetahui bahwa limbah yang dihasilkan bukan hanya berupa limbah cair, juga berupa limbah padat. Limbah padat tersebut yang memiliki dampak positif, yaitu dapat menghasilkan onggok.

6.3 Pengetahuan Pengrajin Aci Terhadap Dampak Negatif Limbah.