dimana tidak terdapat nilai dalam mata uang berapa harga jasa lingkungan tersebut. Pasar hipotetis tersebut harus menggambarkan bagaimana mekanisme
pembayaran yang dilakukan. Skenario kegiatan harus diuraikan secara jelas dalam instrument survei kuisioner sehingga responden dapat memahami barang
lingkungan yang dipertanyakan serta keterlibatan masyarakat dalam rencana kegiatan. Selain itu di dalam kuisioner juga perlu dijelaskan perubahan yang akan
terjadi jika terdapat keinginan masyarakat untuk membayar. Kuisioner yang akan digunakan sebaiknya diuji dahulu sebelum digunakan dalam survei yang
sesungguhnya, dengan memberikan pertanyaan kepada sebuah kelompok kecil untuk melihat reaksi responden terhadap pertanyaan. Informasi yang diperoleh
dari responden bersama dengan informasi lainnya akan digunakan untuk membentuk “kerangka” bagi barang atau jasa yang akan dinilai.
2. Mendapatkan Nilai WTP Obtaning Bids
Setelah kuisioner selesai dibuat, maka kegiatan survei dapat dilakukan. Ada berbagai cara kegiatan survei yang dilakukan, antara lain adalah wawancara
secara langsung tatap muka dengan responden, melalui telepon, atau melalui e-mail
. Wawancara tidak langsung sebaiknya merupakan alternatif terakhir karena penyampaian informasi barang lingkungan melalui telepon atau e-mail sulit dan
terkadang bias. Survei malalui surat sering digunakan, tetapi sering mengalami bias dari jawaban yang diterima. Wawancara dengan menggunakan petugas yang
terlatih akan menghasilkan jawaban yang memadai, tetapi perlu juga diwaspadai bias yang mungkin terdapat pada petugas yang melaksanakan wawancara.
Pada wawancara, setiap individu ditanya mengenai nilai uang yang bersedia dibayarkan nilai WTP agar peningkatan kualitas lingkungan jadi dilaksanakan
atau nilai WTP untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Untuk mendapatkan nilai tersebut dapat dicapai melalui cara-cara sebagai berikut:
i “Metode Tawar Menawar Bidding Game” adalah nilai tawaran mulai dari nilai terkecil diberikan kepada responden hingga mencapai nilai WTP
maksimum yang bersedia dibayarkan responden. ii “Metode Referendum Tertutup Closed-Ended Referendum” adalah
sebuah nilai tawaran tunggal diberikan kepada responden, baik untuk responden yang setuju ataupun yang tidak setuju dengan nilai tersebut
jawaban “ya ” atau “tidak”. Metode ini juga sering disebut sebagai metode dichotomous choice.
iii “Metode Kartu Pembayaran Payment Card” adalah suatu kisaran nilai disajikan pada sebuah kartu yang mungkin mengindikasikan tipe
pengeluaran responden terhadap jasa publik yang diberikan. iv “Metode Pertanyaan Pilihan Dikotomi Open-Ended Question” adalah
setiap responden ditanya maksimum WTP yang bersedia dibayarkan dengan tidak adanya nilai tawaran yang diberikan. Namun dengan cara ini
responden sering mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan, khususnya jika tidak memilki pengalaman mengenai nilai
perdagangan komoditi yang dipertanyakan.
3. Menghitung Dugaan Rata-Rata Nilai WTP Estimating Mean WTP