2. Skenario 2
Jika pemerintah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor membantu untuk membangun IPAL teknik biogas dengan dana
pembangunan sebesar Rp 26 juta dapat digunakan oleh 10 pabrik, dan untuk kegiatan IPAL tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. Untuk dana
operasional selama setahun dibutuhkan dana sebesar Rp 12 juta. Namun, dana pembangunan dan dana operasional tersebut seluruhnya tidak berasal
dari pemerintah. Pemerintah mengharapkan bantuan dari pengusahapengrajin yang direncanakan menggunakan IPAL tersebut untuk
membayar iuran pembangunan dan retribusi per bulan untuk perawatan IPAL. Besarnya iuran yang dikenakan disesuaikan dengan jarak pabrik ke
sungai, yang menjadi tempat pembuangan akhir IPAL. Pengrajin yang memiliki lokasi pabrik yang lebih dekat dengan sungai akan dikenakan
iuran yang lebih rendah dibandingkan dengan pengrajin yang memiliki lokasi pabrik lebih jauh dengan sungai. Hal itu disebabkan karena biaya
pembangunan penggunaan pipa untuk pabrik yang lokasinya lebih jauh dari sungai lebih mahal dibandingkan dengan pabrik yang lokasinya dekat
dengan sungai.
3. Skenario 3
Jika pemerintah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor membantu untuk membangun IPAL teknik penge ndapan dengan
dana pembangunan sebesar Rp 10 juta, dan untuk kegiatan operasional IPAL langsung diserahkan dan menjadi tanggung jawab pabrik-pabrik
yang menggunakan IPAL tersebut. Namun, dana pembangunan itu
seluruhnya tidak berasal dari pemerintah. Pemerintah mengharapkan bantuan dari pengrajin yang direncanakan menggunakan IPAL tersebut
untuk membayar retribusi pembangunan IPAL. Besarnya iuran yang dikenakan disesuaikan dengan jarak pabrik ke sungai, yang menjadi tempat
pembuangan akhir IPAL. Pengrajin yang memiliki lokasi pabrik yang lebih dekat dengan sungai akan dikenakan iuran yang lebih rendah dibandingkan
dengan pengrajin yang memiliki lokasi pabrik lebih jauh dengan sungai. Hal itu disebabkan karena biaya pembangunan penggunaan pipa untuk
pabrik yang lokasinya lebih jauh dari sungai lebih mahal dibandingkan dengan pabrik yang lokasinya dekat dengan sungai.
4. Skenario 4
Jika pemerintah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor membantu untuk membangun IPAL dengan dana pembangunan
sebesar Rp 10 juta, dan untuk kegiatan IPAL tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. Untuk dana operasional selama setahun dibutuhkan dana
sebesar Rp 2,4 juta. Namun, dana pembangunan dan dana operasional tersebut seluruhnya tidak berasal dari pemerintah. Pemerintah
mengharapkan bantuan dari pengrajin yang direncanakan menggunakan IPAL tersebut untuk membayar retribusi pembangunan IPAL. Besarnya
iuran yang dikenakan disesuaikan dengan jarak pabrik ke sungai, yang menjadi tempat pembuangan akhir IPAL. Pengrajin yang memiliki lokasi
pabrik yang lebih dekat dengan sungai akan dikenakan iuran yang lebih rendah dibandingkan dengan pengrajin yang memiliki lokasi pabrik lebih
jauh dengan sungai. Hal itu disebabkan karena biaya pembangunan
penggunaan pipa untuk pabrik yang lokasinya lebih jauh dari sungai lebih mahal dibandingkan dengan pabrik yang lokasinya dekat dengan sungai.
2. Mendapatkan Nilai WTP Obtaining Bids