Sehingga diharapkan bantuan dari pengrajin untuk membayar retribusiiuran pengelolaan limbah yang akan digunakan untuk pembangunan IPAL dan
kegiatan operasional IPAL pemerintah masih memberikan bantuan berupa dana dan tenaga ahli.
Berdasarkan pasar hipotetis tersebut, dapat dibuat empat skenario, yaitu sebagai berikut :
1. Skenario 1
Jika pemerintah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor membantu untuk membangun IPAL teknik biogas dengan dana
pembangunan sebesar Rp 26 juta dapat digunakan oleh 10 pabrik, dan untuk kegiatan operasional IPAL langsung diserahkan dan menjadi
tanggung jawab pabrik-pabrik yang menggunakan IPAL tersebut. Namun, dana pembangunan itu seluruhnya tidak berasal dari pemerintah.
Pemerintah mengharapkan bantuan dari pengusahapengrajin yang direncanakan menggunakan IPAL tersebut untuk membayar iuran
pembangunan IPAL. Iuran yang dikenakan pada masinhg- masing pengrajin yang mempergunakan IPAL tersebut besarnya tidak sama. Besarnya iuran
yang dikenakan disesuaikan dengan jarak pabrik ke sungai, yang menjadi tempat pembuangan akhir IPAL. Pengrajin yang memiliki lokasi pabrik
yang lebih dekat dengan sungai akan dikenakan iuran yang lebih rendah dibandingkan dengan pengrajin yang memiliki lokasi pabrik lebih jauh
dengan sungai. Hal itu disebabkan karena biaya pembangunan penggunaan pipa untuk pabrik yang lokasinya lebih jauh dari sungai lebih mahal
dibandingkan dengan pabrik yang lokasinya dekat dengan sungai.
2. Skenario 2
Jika pemerintah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor membantu untuk membangun IPAL teknik biogas dengan dana
pembangunan sebesar Rp 26 juta dapat digunakan oleh 10 pabrik, dan untuk kegiatan IPAL tetap menjadi tanggung jawab pemerintah. Untuk dana
operasional selama setahun dibutuhkan dana sebesar Rp 12 juta. Namun, dana pembangunan dan dana operasional tersebut seluruhnya tidak berasal
dari pemerintah. Pemerintah mengharapkan bantuan dari pengusahapengrajin yang direncanakan menggunakan IPAL tersebut untuk
membayar iuran pembangunan dan retribusi per bulan untuk perawatan IPAL. Besarnya iuran yang dikenakan disesuaikan dengan jarak pabrik ke
sungai, yang menjadi tempat pembuangan akhir IPAL. Pengrajin yang memiliki lokasi pabrik yang lebih dekat dengan sungai akan dikenakan
iuran yang lebih rendah dibandingkan dengan pengrajin yang memiliki lokasi pabrik lebih jauh dengan sungai. Hal itu disebabkan karena biaya
pembangunan penggunaan pipa untuk pabrik yang lokasinya lebih jauh dari sungai lebih mahal dibandingkan dengan pabrik yang lokasinya dekat
dengan sungai.
3. Skenario 3