dikonfrontasikan dengan keperluan penggunaan preferensi saat ini untuk mengukur tingkat preferensi di masa depan, sebaga imana adanya implikasi
discounting.
6. Mengevaluasi Pe nggunaan CVM Evaluating The CVM Exercise
Hal ini merupakan penilaian sejauh mana penggunaan CVM telah berhasil. Penilaian tersebut antara lain terlihat dari pertanyaan – pertanyaan berikut ini
“Apakah responden benar-benar mengerti mengenai pasar hipotetis, berapa banyak kepemilikan responden terhadap barangjasa lingkungan yang terdapat
dalam pasar hipotetis, seberapa baik pasar hipotetis yang dibuat dapat mencakup semua aspek jasa lingkungan, dan lain- lain.”
3.1.6 Analisis Probit
Analisis probit digunakan untuk persamaan dengan variabel dependennya berupa kategori
17
, berupa dichotomous choice dua pilihanbinary variable dan dapat berupa , misalnya kategori yatidak atau sukatidak. Analisis ini digunakan
pertama kali pada tahun 1930-an oleh Chesterr Bliss dan digunakan untuk mencari unit peluang. Analisis probit menggunakan cumulative normal probability
distribution seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.
Kurva bentuk S pada analisis probit tersebut berada pada kisaran nol sampai dengan satu.
Nilai Peluang
1,0 Cumulative Normal Distribution
0,5
17
www.chass.ncsu.edugarsonpa765logit.htm 10 Oktober 2005 dan
www. gseis.uncla.educoursesed231cprobit1.html 10 Oktober 2005
ln L =
Σ
w
j
ln
Φ
x
j
b +
Σ
w
j
ln 1 -
Φ
x
j
b atau
L
β
= Σ
y
i
ln
π
i
+ 1 – y
i
ln 1 -
π
i
0,0 Sebaran Normal -4 z 4
Gambar 6. Distribusi normal kumulatif pada analisis probit
Sumber : Sarwoko 2005
Model di dalam analisis probit dituliskan dengan Pr y = 1 x =
Φ
xb
dimana Φ
adalah distribusi probabilitas normal kumulatif standar dan xb adalah
indeks atau skor probit. Dikarenakan xb adalah distribusi normal maka interpretasi
koofisien probit mengikuti matrik Z normal quantile. Interpretasi koofisien probit,
yaitu b, adalah kenaikan satu unit di dalam predictor akan menyebabkan kenaikan skor probit sebesar b standar deviasi. Sedangkan fungsi log-likelihood untuk analisis
probit adalah: Hosmer and Lemeshow, 1989 dimana :
w
j
menunjukkan optional weights
Nilai dugaan β
i
diperoleh dengan membuat turunan pertama L β
terhadap
β
i
dengan i = 0, 1, 2, ...p. Dikarenakan β
i
diduga dengan metode log kemungkinan maksimum maka peranan peubah bebas di dalam model secara bersama-sama
diduga dengan uji rasio kemungkinan yaitu Uji- G. Statistik uji G mengikuti sebaran x
2
dengan derajat bebas a. Rumus Uji G adalah :
G = - 2 ln
li lo
Dimana : lo
: log-likelihood
tanpa peubah bebas
li :
log-likelihood dengan peubah bebas
Sumber : Hosmer dan Lemeshow, 1989
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Industri kecil tepung tapioka di Kelurahan Ciluar dalam produksinya menghasilkan tepung tapioka kasaraci yang merupakan produk utama dan hasil
produk sampingan, yaitu onggok ampas ubi kayu yang sudah dikeringkan dan keras dan limbah terutama limbah cair. Aci, dan onggok tersebut dijual ke industri
tepung tapioka halus yang berada di bagian luar Kelurahan Ciluar atau masyarakat yang memanfatkan onggok sebagai pakan ternak dan dapat menghasilkan
penerimaan bagi pengrajin serta manfaat untuk industri tepung tapioka halus, yaitu terpenuhinya permintaan tepung tapioka onggok untuk pakan ternak, dan
bongkahan tepung sebagai bahan dasar saos. Sedangkan limbah yang dihasilkan baik yang diolah maupun tidak diolah dibuang ke badan air, tanah, dan mayoritas
pengrajin tidak mengolahnya terlebih dahulu limbah itu. Limbah yang dibuang adalah berupa limbah cair, yaitu air buangan dari proses produksi aci air buangan
pencucian dan pengendapan. Apabila hal itu tidak diperhatikan dengan serius maka akan mencemari air di sekitarnya kadar BOD dan COD air dan keasaman tinggi,
sehingga air menjadi keruh dan bau busuk. Dengan demikian akan mematikan organisme yang hidup di air dan merusak estetika. Untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan berinisiatif untuk melakukan pengelolaan terhadap limbah cair tersebut.
Namun, pengelolaan limbah tersebut bukan saja tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat sekitar, terutama industri aci.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi pengrajin selama ini telah melakukan pengelolaan
limbah atau belum. Dengan mengetahui faktor- faktor tersebut dapat diketahui