Pendapatan Tidak memiliki uang untuk membayar. 6

5. Pendapatan

Nilai P variabel pendapatan usaha sebesar 0,079 yang berarti berpengaruh nyata terhadap pilihan kesediaan membayar pengrajin pada skenario ketiga dengan tingkat kepercayaan 90 . Nilai koefisiennya sebesar 0,000 bertanda positif yang berarti semakin banyak pendapatan pengrajin maka semakin besar peluang pengrajin membayar semakin besar. Hal tersebut diakibatkan karena dengan makin besarnya pendapatan maka pengrajin memiliki cukup uang untuk membayar pengelolaan limbah.

6. Pengetahuan Manfaat Pengelolaan Limbah

Nilai P variabel pengetahuan manfaat pengelolaan limbah sebesar 0,072 yang berarti berpengaruh nyata terhadap pilihan kesediaan membayar pengrajin pada skenario ketiga dengan tingkat kepercayaan 90 . Nilai koefisiennya sebesar 24,450 bertanda positif yang berarti semakin banyak pengrajin tahu manfaat pengelolaan limbah maka ia akan semakin bersedia membayar. Hal tersebut disebabkan karena dengan adanya pengetahuan pengelolan limbah maka pengrajin mengetahui manfat yangakan didapatkan dari pengelolaan limbah. Dengan demikian pengrajin bersedia untuk mengeluarkan uang demi mendapatkan manfaatnya. Berdasarkan analisis probit juga dapat diketahui nilaikondisi potensial dan aktual, yaitu kondisi yang secara potensial dan aktual menunjukkan jumlah pengrajin yang bersedia membayar maupun pengrajin yang tidak bersedia membayar. Kondisi potensial dan aktual dapat dilihat pada tabel frekuensi observasi dan harapan Tabel 27 dan tabel koreksi nilai observasi dan harapan Tabel 28. Kondisi potensial ditunjukkan dengan nilai harapanexpectation, sedangkan kondisi aktual ditunjukkan dengan nilai observasiobservation berdasarkan jawaban yang diterima dari pengrajin. Tabel 27. Tabel Frekuensi Observasi dan Harapan Pilihan Kesediaan Membayar Pengrajin Terhadap Skenario Ketiga Group Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Value 1 Obs 0,0 1,0 2,0 2,0 0,0 4,0 3,0 4,0 3,0 4,0 23,0 Exp 0,0 0,8 1,1 1,9 1,7 3,4 3,0 4,0 3,0 4,0 22 9 Value 0 Obs 3,0 3,0 1,0 2,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0 Exp 3,0 3,2 1,8 2,1 1,3 0,6 0,1 0,0 0,0 0,0 12,1 Total 3,0 4,0 3,0 4,0 3,0 4,0 3,0 4,0 3,0 4,0 35,0 Berdasarkan Tabel 27 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi potensial. Tabel. 27 menunjukkan bahwa terdapat 35 orang pengrajin yang dikelompokkan dalam 10 grup. Pada grup pertama kondisi aktual dan kondisi potensial dimana pengrajin menjawab tidak bersedia membayar sebanyak 3 orang dan tidak ada pengrajin yang menjawab bersedia membayar. Pada grup ini tidak ada perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi potensial. Sedangkan pada grup kedua terdapat perbedaan antara kondisi aktual dengan kondisi potensial, baik pada pengrajin yang menjawab bersedia membayar maupun yang tidak bersedia membayar. Seorang pengrajin bersedia membayar pada kondisi aktual, namun pada kondisi potensialnya menunjukkan bahwa 0,8 dari 3 pengrajin secara potensial akan menjawab bersedia membayar. Sedangkan pengrajin yang menjawab tidak bersedia membayar, pada kondisi aktual berjumlah 3 orang, namun pada kondisi potensialnya menunjukkan bahwa 3,2 dari 3 orang pengrajin secara potensial akan menjawab tidak bersedia membayar. Selisih 0,2 1 - 0,8 = 0,2 pada grup kedua disebabkan oleh dampak negatif dari limbah yang dirasakan sebenarnya dapat membuat 0,2 orang bersedia membayar, tetapi bagi pengrajin tersebut dianggap masalah sehingga pengrajin tersebut tidak bersedia membayar. Pemahaman yang sama dilakukan pada grup- grup seterusnya sampai dengan grup 10. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa sebenarnya secara potensial terdapat 22,9 orang pengrajin yang bersedia membayar dan 12,1 tidak bersedia membayar. Jumlah ini berbeda dengan kondisi aktual dimana terdapat 23 orang pengrajin yang menjawab bersedia membayar dan 12 orang pengrajin yang menjawab tidak bersedia membayar. Tabel 28. Tabel Koreksi Nilai Observasi dan Harapan Pilihan Kesediaan Membayar Pengrajin Terhadap Skenario Ketiga Observasi Prediksi Harapan Koreksi Tidak Bersedia Bersedia Tidak bersedia 12 0,0 100,00 Bersedia 0,1 22,9 99,57 Nilai Keseluruhan Terkoreksi 99,72 Pada Tabel 28 Menunjukkan bahwa dari 20 orang pengrajin yang menjawab bersedia membayar ternyata bertambah menjadi 20,1 orang yang benar-benar bersedia membayar. Sisanya 0,1 orang masih berpeluang untuk berubah dari tidak bersedia membayar menjadi bersedia membayar. Adanya bias tersebut menyebabkan nilai koreksi kebenaran dari pengrajin yang menjawab tidak bersedia membayar adalah 99,57 . Sebaliknya tidak ada pengrajin yang menjawab bersedia membayar menjadi tidak bersedia membayar. Besarnya nilai bias yang terjadi adalah 0,1, sehingga menyebabkan nilai kebenaran observasi nilai koreksi keseluruhan 99,72 , dan menunjukkan bahwa model yang dihasilkan sudah baik.

7.2.5 Skenario Keempat

Sampel yang digunakan untuk tujuan penelitian analisis pilihan kesediaan membayar WTP untuk pembangunan dan kegiatan operasional IPAL pengendapan mekanis skenario keempat adalah seluruh pengrajin aci yang ada di Kelurahan Ciluar, yaitu berjumlah 35 orang. Analisis ini mengkaji faktor- faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar pengrajin terhadap pembangunan dan kegiatan operasional IPAL pengendapan mekanis skenario keempat. Tidak bersedia membayar 43 Bersedia membayar 57 Gambar 29. Distribusi Pilihan Membayar Terhadap Skenario Keempat Berdasarkan jawaban responden, diperoleh informasi bahwa 23 orang pengrajin 66 menjawab mereka bersedia membayar, sedangkan 12 orang pengrajin 34 tidak bersedia membayar. Alasan pengrajin yang tidak bersedia membayar untuk pembangunan IPAL skenario keempat disajikan pada Tabel 29. Tabel 29. Alasan Pengrajin Tidak Bersedia Membayar Terhadap Pengelolaan Limbah Skenario Keempat Alasan Jumlah orang Persentase

1. Tidak memiliki uang untuk membayar. 6

50,00 2. Pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan merupakan tugas pemerintah. 4 33,33 3. Menambah biaya produksi. 1 8,33 4. Tidak ada keluhan dari warga sekitar. 1 8,33 Total 12 100,00 Alasan yang dikemukan oleh pengrajin yang tidak bersedia membayar terhadap pengelolan limbah skenario keempat sama dengan skenario ketiga. Hal ini disebabkan karena pengrajin yang tidak bersedia membayar terhadap pengelolaan limbah skenario keempat juga tidak bersedia membayar pada skenario ketiga Estimasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengrajin bersediatidak bersedia membayar terhadap skenario ketiga dilakukan dengan analisis probit. Sebagai dependent variable adalah peluang pengrajin bersediatidak bersedia sedangkan umur, pendidikan, biaya tenaga kerja, jumlah bahan baku singkong, pendapatan, luas tempat usaha, tingkat masalah akibat dampak negatif limbah, pengetahuan manfaat pengelolaan limbah sebagai independent variable. Peluang membayar dimasukkan ke dalam analisis dengan memberikan nilai satu bagi responden yang bersedia membayar, dan nilai nol bagi yang tidak bersedia membayar. Nilai independent variable dibedakan menjadi variabel kategori dan variabel nominal. Tingkat masalah akibat dampak negatif limbah, dan pengetahuan manfaat pengelolaan limbah merupakan variabel kategori karena nilai bukan menunjukkan sebagai besaran, tetapi hanya untuk membedakan antara katogori yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan yang termasuk dalam variabel nominal adalah umur, pendidikan, biaya tenaga kerja, jumlah bahan baku singkong, pendapatan, dan luas tempat usaha karena nilai menunjukkan suatu besaran atau tingkatan. Pengujian ketika semua slope model sama dengan nol menghasilkan statistik G sebesar 28,290 dengan nilai P-Value sama dengan 0,000, yang berarti bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nolminimal satu variabel berpengaruh nyata. Selain itu berdasarkan uji kebaikan kebaikan model ya itu melalui metode Pearson, Deviance, dan Hosmer-Lemeshow diperoleh nilai P lebih besar dari a, yang berarti tidak cukup bukti untuk menyimpulkan model yang diperoleh tidak baik Tabel 26. Dengan demikian didapatkan model persaman probit sebagai berikut Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 : Interpretasi dari model probit pilihan kesediaan membayar skenario pertama tidak dapat secara langsung seperti pada model model regresi. Dalam menginterpretasikan model tersebut, erlebih dahulu menggunakan contoh satu orang. Misalnya sesorang diketahui memiliki nilai variabel UM=40, LU=15, PDDK=6, TK=10, SKG=25, LTU=2000, DM=1, PLB=1, dapat diestimasi nilai probabilitas menyatakan bersedia membayar adalah gx = -5,6. Untuk mengubah angka tersebut menjadi nilai probabilitas, gunakan Tabel distribusi normal standar z, didapatkan nilai z 0,0010. Nilai tersebut dikurangkan dari nilai 1 sehingga diperoleh 1 - 0,0010 = 0,999. Dengan demikian probabilitas orang tersebut memilih bersedia membayar untuk skenario keempat lebih dari 99,9 . Pada model tersebut variabel yang berpengaruh nyata terhadap pilihan kesediaan membayar pengrajin adalah :

1. Umur