IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara
sengaja purposive, karena Kelurahan Ciluar me rupakan sentra bagi industri aci di Kota Bogor. Secara spesifik tempat penelitian di Kelurahan Ciluar berada di
tiga kampung, yaitu Bubulak, Tarikolot, dan Rambai. Hal itu disebabkan karena letak industi aci di Kelurahan Ciluar berada di tiga kampung ini. Sedangkan waktu
dilakukan penelitian ini adalah bulan September – November 2005
4.2 Batasan Industri Kecil Tepung Tapioka Kasar Aci
Kriteria industri kecil yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan kriteria yang dikeluarkan oleh BPS, yang mendasarkan pembagian
industri menurut tenaga kerja. Suatu industri digolongkan dalam industri kecil, apabila masing- masing perusahaanprodusen yang tergabung dalam industri
memilikimempekerjakan 5-19 tenaga kerja. Selain itu responden yang diambil dalam penelitian ini adalah pengrajin aci, yaitu pengrajin yang menghasilkan
tepung tapioka kasaraci, dan memiliki tenaga kerja 5-19 orang.
4.3 Metode Pengambilan Data
Metode pengambilan data dilakukan secara sengaja purposive dengan mengambil seluruh popula si pengrajin yang ada di Kelurahan Ciluar sebagai
responden. Hal ini dilakukan karena jumlah pengrajin aci yang ada berjumlah 35
responden, sehingga jumlah responden sama dengan jumlah populasi. Data jumlah pengrajin diperoleh dari Bidang Ekbang Ekonomi dan Pembangunan
Kelurahan Ciluar dan beberapa pengrajin yang berada di tiga kampung Bubulak, Tarikolot, dan Rambai.
4.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan mencakup : 1 karakteristik sosial demografi dan
ekonomi pengrajin aci di Kelurahan Ciluar yang menjadi responden, 2 respon responden mengenai pengelolaan limbah terutama limbah cair yang dihasilkan
dari pembuatan aci di Kelurahan Ciluar, 3 respon responden mengena i kesediaan membayar dan seberapa besar responden bersedia membayar terhadap
pengelolaan limbah cair di Kelurahan Ciluar. Data primer tersebut diperoleh melalui kuisioner maupun wawancara langsung dengan responden. Data ini akan
dimanfaatkan sebagai penduk ung dari penggunaan Contingent Valuation Method CVM.
Data sekunder diperoleh melalui wawancara dengan Kepala Seksi Lingkungan Hidup dan Kepala Seksi IPAL Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan Kota Bogor, aparat Kelurahan Ciluar, dan sumber-sumber lain yang relevan, mengenai cara dan pengelolaan limbah, jenis dan jumlah limbah yang
dihasilkan, kerusakan lingkungan di lokasi penelitian, perkembangan industri aci, sumber dana, dan lain- lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Selain itu
data sekunder juga diperoleh dari literatur- literatur yang relevan dengan penelitian ini.
4.5 Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Pay dari Pengrajin