4.2.3. Pelanggaran Prinsip Kesantunan, Maksim Kedermawanan dan
Pujian. Dialog merupakan representasi dari keinginan setiap individu peserta
tindak tutur, walaupun setiap peserta tindak tutur memiliki keinginan namun di dalam norma prinsip kesantunan mengharuskan setiap peserta tindak tutur untuk
meminimalkan keuntungan diri sendiri. Namun jika tidak bisa mematuhi norma tersebut maka peserta tindak tutur melanggar prinsip kesantnan, maksim
kedermawanan. Sementara itu, jika peserta tindak tutur mengatakan hal-hal yang tidak
menyenangkan mengenai orang lain, terutama mengenai Pt, maka peserta tindak tutur tersebut malanggar prinsip kesantunan, maksim pujian. Data yang telah
dianalisis, ditemukan 3 dialog yang melanggar prinsip kesantunan, maksim kedermawanan dan pujian. 1 data dialog akan dibahas di bawah ini sebagai
sampel. Berikut wacana 11 sebagai data yang melanggar prinsip kesantunan,
maksim kedermawanan dan pujian.
11 Konteks : Tokoh Aku dikawal petugas pelaksana pengadilan l’huissier,
pastor penjara, dan enam prajurit menuju bunderan Grève dengan menggunakan kereta. Di dalam kereta tersebut, tokoh
Aku ikut masuk ke dalam perbincangan antara l’huissier dan pastor.
L’huissier : – Bah a repris l’huissier, il est impossible que vous ne sachiez pas cela. La nouvelle de Paris La nouvelle de ce
matin
Nrt-24 : J’ai pris la parole.
Aku : – Je crois la savoir.
Nrt-25 : L’huissier m’a regardé.
L’huissier : – Vous Vraiment En ce cas, qu’en dites-vous ?
Aku : – Vous êtes curieux Lui ai-je dit.
24LDJC74-75
L’huissier : – Ah Lanjut pelaksana hukuman mati itu, tidak mungkin kalau Anda tidak mengetahuinya. Berita tentang yang
terjadi di Paris Berita pagi ini
Nrt-24 : Aku angkat suara :
Aku : - Kukira aku tahu.
Nrt-25 : Pelaksana hukuman itu memandangiku.
L’huissier : – Anda Benarkah Kalau begitu apa pendapat Anda ?
Aku : – Anda melit Kataku kepadanya.
L’huissier yang memaksa pastor penjara untuk bercerita tentang berita di Paris memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri l’huissier. Melalui
tuturanya Bah a repris l’huissier, il est impossible que vous ne sachiez pas cela. La nouvelle de Paris La nouvelle de ce matin , ‘Ah Lanjut pelaksana
hukuman mati itu, tidak mungkin kalau Anda tidak mengetahuinya. Berita tentang yang terjadi di Paris Berita pagi ini ,, l’huissier bahkan tidak
percaya kalau pastor penjara tidak mengetahui berita tentang paris pada hari itu. Tindakan l’huissier yang memaksakan keinginannya kepada pastor penjara
tersebut tidak memaksimalkan kerugian pada diri sendiri. Maka l’huissier melanggar prinsip kesantunan, maksim kedermawanan karena tidak membuat
keuntungan diri sendiri sekecil-kecilnya dan tidak membuat kerugian diri sendiri sebesar-besarnya.
L’huissier seharusnya menyampaikan keinginannya dengan bahasa yang lebih santun, semisal tuturan 11a berikut.
11a Excusez-moi, pourriez vous me raconter le nouvelle sur, ce jour. ‘Permisi Tuan, sudilah kiranya Anda bercerita berita tentang Paris
hari ini.’ jika l’huissier mengungkapkan keinginannya untuk mengetahui berita
tentang Paris dengan menggunakan tuturan 11a di atas akan terasa lebih sopan. Adapun tokoh Aku yang mengatakan l’huissier sebagai orang yang melit
memiliki keingintahuan yang tinggi menyiratkan bahwa tokoh Aku mengecam l’huissier sebagai seorang yang menganggu dirinya maupun pastor penjara. Hal
itu dilakukan tokoh Aku karena dia Aku merasa terganggu dengan l’huissier yang terlalu memaksakan keinginannya kepada pastor penjara untuk mengetahui
berita tentang berita di Paris pada hari itu. Maka tokoh Aku melanggar prinsip kesantunan, maksim pujian karena tidak mengecam orang lain sedikit-dikitnya.
Ketika tokoh Aku sudah mengatakan bahwa dia tahu berita tentang Paris
Je crois la savoir, ’Kukira aku tahu’, seharusnya dia menjawab pertanyaan
l’huissier. Tuturan l’huissier yang melanggar prinsip kesantunan, maksim
kedermawanan itu memiliki fungsi sebagai sumber implikatur percakapan. Hal itu terjadi karena inferensi atas pelanggaran submaksim itu menghasilkan simpulan
bahwa tuturan itu mengandung implikatur percakapan. Adapun implikatur percakapan yang dikandung tuturan yang melanggar maksim kedermawanan itu
adalah menyatakan keingintahuan, yaitu keingintahuan tentang berita baru mengenai Paris.
Sama halnya, tuturan Aku juga mengandung implikasi penolakan, yaitu menolak menjawab pertanyaan l’huissier.
4.2.4. Pelanggaran Prinsip Kesantunan, Maksim Kedermawanan dan