Aku Pn 2 : Dihukum mati
Nrt 2 : Apapun yang kulakukan, pikiran ini selalu menyertaiku, tanpa ampun, seolah hantu timah di sisiku, sendiri dan penuh rasa cemburu, mengusir semua pelipur lara, menatap wajahku yang merana. Dan bila kupalingkan
muka atau kupejamkan  mata, ia  mengguncangku  dengan kedua tangannya  yang  sedingin es. Ia  menyusup ke  segala  bentuk pelarian  yang dipakai  jiwaku untuk  menghindarinya,  menimbrung di semua ucapan  yang ditujukan padaku  seperti refrain  lagu  yang  mengerikan,  menempel  bersamaku di terali  besi  selku  yang  begitu  buruk,  menghantuiku di  saat terjaga,  memata-mataiku di saat tidur gelisah, dan  muncul kembali dalam
mimpi-mimpiku, dalam bentuk pisau. Tersentak bangun aku dikejarnya, kemudian kuberkata kepada diriku sendiri :
Aku Pt    : Ah, itu hanya mimpi  – Oh, Ya ?.
Nrt 3 :  Bahkan  sebelum  mataku  yang  berat  sempat  sedikit  membuka  untuk  melihat  pikiran  yang  tidak  terelakkan,  yang  tertera  pada  kenyataan  yang  mengerikan  di  sekitarku,  di  ubin  selku  yang  basah  dan  berkeringat,  di
kesuraman lampu malamku, di tenunan kasar kain pakaianku, di wajah suram serdadu jaga yang kotak peluru di sabuknya berkilau menerobos terali besi selku, terdengar sudah sebuah bisikan di telingaku: Aku Pn 3 : Dihukum mati
2. Dialog 1 :
Aku :   Mematuhi prinsip kesantunan, maksim Kearifan kalimat komisif
Guichetier : Mematuhi prinsip kesantunan, maksim Kesepakatan kalimat ekspresif
2  Konteks : Di dalam selnya, tokoh Aku telah dibangunkan oleh sipir penjara Guichetier, kemudian tokoh Aku memulai perbincangan basa-basi kepada Guichetier.
Aku : – Il fait beau, dis-je au guichetier.
Nrt 4 : Il resta un moment sans me répondre, comme ne sachant si cela valait la peine de dépenser une parole ; puis avec quelque effort il murmura brusquement :
Guichetier : –  C’est possible.
2LDJC38-39 Aku :
– cuaca cerah, kataku kepada penjara itu.
Nrt 4 : Ia diam sesaat, seolah memikirkan apakah perkataanku itu perlu ditanggapi atau tidak. Kemudian dengan susah payah tiba-tiba ia bergumam :
Guichetier : - mungkin.
3.
Dialog 2 : Aku
: Mematuhi prinsip kesantunan, maksim Kearifan kalimat impositif Guichetier :  Mematuhi prinsip kesantunan, maksim Kesepakatan kalimat ekspresif
3  Konteks :
Di dalam  sel penjara, Sipir penjara Guichetier  mengatakan kepada tokoh   Aku  bahwa  semua orang petugas pengadilan,  hakim, pengacara, dan para pengunjung sidang telah  menunggunya Aku untuk kembali melanjutkan sidang tentang kasusnya Aku yang akhirnya menghasilkan vonis hukuman mati bagi tokoh ”Aku”.
Nrt 5 : Je demeurais immobile, l’esprit à demi endormi, la bouche souriante, l’œil fixé sur cette douce réverbération dorée qui diaprait le plafond.
Aku : – Voilà une belle journée, répétai-je.
Guichetier  : – Oui, me répondit l’homme, on vous attend.
3LDJC 39 Nrt 5 :
Aku tetap diam dengan pikiran setengah tertidur, mulut tersenyum dan mata terpaku pada pantulan cahaya keemasan yang mewarnai langit-langit itu. Aku
: – ini dia, hari yang indah, ulangku. Guichetier  : - Ya, orang itu menjawabku, orang-orang menunggu anda.
4. Dialog 2 :
Aku :Mematuhi prinsip kesantunan, maksim Kearifan kalimat impositif
Guichetier :  Melanggar prinsip kesantunan, maksim Kearifan kalimat ekspresif
3  Konteks : Di dalam  sel penjara, Sipir penjara Guichetier  mengatakan kepada tokoh   Aku  bahwa  semua orang petugas pengadilan,  hakim, pengacara, dan para pengunjung sidang telah  menunggunya Aku untuk kembali
melanjutkan sidang tentang kasusnya Aku yang akhirnya menghasilkan vonis hukuman mati bagi tokoh ”Aku”.
Nrt 5 : Je demeurais immobile, l’esprit à demi endormi, la bouche souriante, l’œil fixé sur cette douce réverbération dorée qui diaprait le plafond.
Aku : – Voilà une belle journée, répétai-je.
Guichetier  : – Oui, me répondit l’homme, on vous attend.
3LDJC 39 Nrt 5 :
Aku tetap diam dengan pikiran setengah tertidur, mulut tersenyum dan mata terpaku pada pantulan cahaya keemasan yang mewarnai langit-langit itu. Aku
: – ini dia, hari yang indah, ulangku. Guichetier  : - Ya, orang itu menjawabku, orang-orang menunggu anda.
5. Dialog 3 : Pn : Mematuhi Prinsip kesantunan, maksim kearifan