Aku : – Kupikir, jawabku, aku tidak akan berfikir lagi malam ini.
L’huissier : – Ah Itu jawabnya. Oh, jangan begitu Anda terlalu bersedih Tuan Castaing dulu ngobrol.
Nrt-22 : Kemudian, setelah diam sejenak :
– Aku dulu juga membawa Tuan Papavoine. Ia mengenakan topi petnya yang terbuat dari bulu berang-berang dan menghisap cerutunya. Kalau keempat pemuda dari La Rochelle itu, mereka hanya bercakap-cakap diantara mereka saja. Tapi mereka bercakap-cakap.
27. Dialog 16 : L’huissier : mematuhi prinsip kesantunan, maksim pujian,
Aku :melanggar prinsip kesantunan, maksim kedermawanan.
26 Konteks : Di dalam kereta yang menuju bunderan Grève, petugas pelaksana pengadilan l’huissier berbincang-bincang dengan tokoh Aku. Kemudian tokoh Aku tidak suka dirinya Aku dikatakan lebih muda oleh l’huissier.
Nrt-22 : Il a fait encore une pause, et a poursuivi :
L’huissier : – Des fous Des enthousiastes Ils avaient l’air de mépriser tout le monde. Pour ce qui est de vous, je vous trouve vraiment bien pensif, jeune homme.
Aku : – Jeune homme Lui ai-je dit, je suis plus vieux que vous ; chaque quart d’heure qui s’écoule me vieillit d’une année.
Nrt-22 :
Il s’est retourné, m’a regardé quelques minutes avec un étonnement inepte, puis s’est mis à ricaner lourdement.
L’huissier : – Allons, vous voulez rire, plus vieux que moi Je serais votre grand‘père.
Aku : Je ne veux pas rire, lui ai-je répondu gravement.
26LDJC77 Nrt-22
: Ia lalu diam lagi sejenak, dan kemudian melanjutkan :
L’huissier : – Orang-orang gila Orang-orang yang terlalu menggebu semangatnya Mereka kelihatannya meremehkan semua orang. Kalau Anda, menurutku, Anda benar-benar sangat banyak berfikir, Anak muda .
Aku : – Anak muda kataku kepadanya, aku lebih tua dari Anda. Setiap seperempat jam berlalu, aku menjadi lebih tua setahun.
Nrt-22 :
Ia memutar tubuhnya, memandangiku selama beberapa menit dengan rasa heran yang konyol, kemudian tertawa menghina.
L’huissier : – Bah Anda bercanda Lebih tua dariku Aku pantas jadi kakekmu.
Aku : Aku tidak bercanda, jawabku kepadanya dengan serius.
28. Dialog 17 : L’huissier : mematuhi prinsip kesantunan, maksim kearifan,
Aku : melanggar prinsip kesantunan, maksim kearifan.
27 Konteks : Di dalam kereta yang menuju bunderan Grève, petugas pelaksana pengadilan l’huissier menawarkan tembakau kepada tokoh Aku agar tidak marah karena tersinggung oleh gurauan l’huissier yang mengatakan bahwa
tokoh Aku lebih muda darinya l’huissier. Nrt-22
: Il a ouvert sa tabatière.
L’huissier : – Tenez, cher monsieur, ne vous fâchez pas ; une prise de tabac, et ne me gardez pas rancune.
Aku : – N’ayez pas peur ; je n’aurai pas longtemps à vous la garder.
28LDJC77 Nrt-22
: Ia membuka kotak tembakaunya.
L’huissier : – Ini Tuan, jangan marah Ambillah sejumput tembakau, dan jangan dendam kepadaku.
Aku : – Jangan takut Rasa dendamku tidak akan berlangsung lama.
29. Dialog 18 : L’huissier : mematuhi prinsip kesantunan, maksim kedermawanan