Langkah-langkah Membaca Permulaan Kajian tentang Membaca Permulaan
17
bahan yang diajarkan. Metode pembelajaran ditetapkan berdasarkan tujuan dan materi pembelajaran serta karakteristik siswa sehingga dapat membantu siswa
memahami materi pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Sabarti Akhadiah 1992: 32-37 mengemukakan bahwa dalam
pembelajaran membaca permulaan, ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Metode Abjad
Metode ini merupakan metode yang dimulai dengan pengenalan abjad, “a”. “be”, “ce”, dan seterusnya. Penggunaan metode ini menimbulkan
kecenderungan mengeja, yaitu membaca huruf demi huruf. Kecenderungan ini memperlambat proses penguasaan kemampuan membaca permulaan.
b. Metode Bunyi
Metode ini pelaksanaanya hampir sama dengan metode abjad, tetapi huruf- huruf tidak disebut dengan nama abjadnya, melainkan dengan bunyinya.
Bunyi-bunyi konsonan
dirangkaikan dengan
bunyi vokalsehingga
membentuk suku kata. Contoh: ma-ma
na-na ru-sa
18
c. Metode Kupas Rangkai Suku Kata
Metode ini dimulai dengan pengenalan beberapa suku kata. Setelah siswa mampu membacanya, suku-suku kata itu dirangkaikan menjadi kata-kata
dengan menggunakan tanda penghubung. Misalnya: ni ni
ma ma na na
i – ni
ma – ma
na – na
Setelah siswa mampu membaca, kemudian suku-suku kata tersebut diuraikan unsur-unsur hurufnya.
ni n – i
ma m – a
na n – a
Metode ini seringkali juga disebut metode suku kata. d.
Metode Kata Lembaga Siswa belajar membaca melalui kata-kata. Kepada mereka diperkenalkan kata
lembaga, kata tersebut diuraikan menjadi suku kata; suku-suku kata kemudian diuraikan menjadi huruf. Setelah siswa mengenal huruf , guru
kemudian merangkainya menjadi suku kata, dan akhirnya menjadi kata kembali.
Contohnya sebagai berikut: rumah
ru – mah
r – u
m – a – h
ru – mah
rumah
19
e. Metode Global
Metode ini ini timbul akibat pengaruh aliran psikologi Gestalt. Mula-mula siswa diperkenalkan pada kalimat. Setelah mereka dapat membacanya
kalimat tersebut kemudian diuraikan. Kalimat diuraikan menjadi kata-kata, kemudian kata-kata diuraikan menjadi suku-suku kata, suku-suku kata
diuraikan menjadi huruf-huruf. Penerapan metode ini sering mengakibatkan kecenderungan siswa menghafal kalimat. Siswa menirukan guru membaca
kalimat, kemudian menghafalnya. Jika kata-kata itu dilepaskan dari kalimat, siswa tidak dapat membacanya.
Contohnya sebagai berikut: rani menulis cerita
rani menulis
cerita ra- ni
me – nu – lis
ce – ri – ta
r-a n-i m-e n-u l-i-s
c-e r-i t-a f.
Metode SAS Struktur Analitik Sinetik Metode SAS dilaksanakan dalam dua periode. Periode pertama adalah
periode tanpa buku dan periode kedua adalah periode buku. 1
Periode tanpa buku Periode ini berlangsung dengan cara-cara sebagai berikut.
a Merekam bahasa anak
Guru mencatat kalimat-kalimat yang diucapkan oleh siswa. Kalimat-kalimat inilah yang akan dijadikan pola dasar untuk pengajaran membaca permulaan.