Karakteristitik siswa Sekolah Dasar

35 j. Senang menulis pesan dan catatan singkat untuk temannya. Sedangkan pada usia 8 tahun karakteristik perkembangan berbicara dan berbahasa Eillen dan Lynn, 2010: 185-186 adalah sebagai berikut. a. Senang menceritakan lelucon dan teka-teki. b. Mengerti dan melakukan instruksi beberapa tahap sampai lima tahap. c. Membaca dengan mudah dan memahaminya. d. Menulis surat atau mengirim pesan kepada teman, termasuk deskripsi yang imajinatif dan mendetail. e. Menggunakan bahasa untuk memuji dan mengkritik orang lain; mengulang- ulang ucapan popular dan kata umpatan. f. Memahami dan mengikuti aturan tata kalimat dalam percakapan dan bentuk tertulis. g. Berminat mempelajari kode kata rahasia dan menggunakan bahasa kode. h. Bercakap-cakap dengan orang dewasa dengan lancar, mampu berpikir dan berbicara mengenai masa lampau dan masa depan.

E. Kerangka Pikir

Membaca merupakan salah satu keterampilan bahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Membaca adalah kegiatan yang bersifat aktif dan interaktif yang melibatkan banyak hal sehingga bahan bacaan dapat dimengerti dan dimaknai. Dalam pembelajaran membaca pada tingkat sekolah dasar, dibedakan menjadi dua tingkatan yaitu membaca permulaan untuk kelas awal dan membaca pemahaman untuk kelas atas. Membaca permulaan sangat penting dikuasai oleh siswa kelas awal karena kemampuan membaca 36 permulaan tersebut akan mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman pada saat di kelas atas. Membaca permulaan adalah kegiatan belajar membaca tahap awal di mana anak diajarkan tahap awal dalam membaca seperti mengenal huruf, kata, atau kalimat sederhana. Sekolah memiliki peran penting dalam mengajarkan dan meningkatkan kemampuan membaca seorang anak. Berbagai sekolah memiliki program maupun kebijakan untuk mendorong peningkatan kemampuan membaca siswa. Salah satu program sekolah yang ada di SDIT LHI Yogyakarta adalah program reading group. Program ini merupakan program wajib sekolah yang diperuntukkan setiap kelas guna meningkatkan kemampuan membaca serta meningkatkan minat baca siswanya. Program reading group tersebut telah dilaksanakan sejak 2011. Pelaksanaan program tersebut berbeda pada kelas awal kelas 1,2, dan 3 dan kelas atas 4,5 dan 6. Meskipun sudah berjalan lama program reading group ini masih banyak kekurangan. Menurut hasil observasi peneliti, program ini belum seutuhnya berjalan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan belum adanya SOP untuk pelaksanaan program reading group tersebut. Namun demikian terdapat satu kelas yang menurut penuturan beberapa pihak SDIT LHI sudah berjalan dengan baik, yaitu di kelas 2B. Siswa kelas 2B merupakan siswa yang pada awal masuk kelas 1B hampir seluruhnya belum bisa membaca, bahkan mengeja huruf dari A sampai Z masih ada yang belum bisa. Oleh karena itu wali kelas melaksanakan program reading group tersebut dengan maksimal dengan tujuan meningkatkan kemapuan membaca permulaan siswanya. Setelah berjalan 1,5 tahun, siswa