Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

42 a. Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya. b. Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian. c. Hidup pada saat itu. d. Menangkap fenomena dari segi pengertian subjek. e. Menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan para subjek pada keadaan waktu itu f. Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula sebagai peneliti menjadi sumber data. g. Pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek. Moh. Nazir 2005: 175 mengemukakan bahwa pengamatanobservasi baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut. a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik. b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan. c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja. 43 d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Nana Syaodih Sukmadinata 2005: 220 menyebutkan cara dalam observasi yaitu sebagai berikut. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun nonpartisipatif. Observasi pertisipatif yaitu pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan. Sedangkan observasi nonpartisipatif yaitu pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipatif, karena peneliti datang hanya sebagai pengamat untuk mencatat dan menuliskan semua yang terjadi dalam penerapan program reading group dalam pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas 2B tanpa melakukan suatu tindakan apapun dan tidak ikut serta dalam pelaksanaannya. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Lexi J. Moleong, 2004: 135. Moh. Nazir 2005: 93 mengemukakan yang dimaksud wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara. Sebelum peneliti melakukan wawancara dengan narasumber, peneliti sudah menyiapakan pedoman wawancara agar proses wawancara tetap fokus