Pengertian Membaca Permulaan Kajian tentang Membaca Permulaan

14 siswa dapat memiliki keterampilan membaca permulaan seperti membaca kata atau kalimat sederhana dengan baik dan benar sehingga mempermudah pembelajaran membaca pemahaman pada tingkat selanjutnya.

3. Langkah-langkah Membaca Permulaan

Henry G. Tarigan 2008: 12 mengatakan bahwa dalam usaha menguasai kemampuan membaca permulaan adalah bersifat teknis yang secara garis besar dipaparkan sebagai berikut. a. Pengenalan bentuk huruf. b. Pengenalan unsur-unsur linguistik fonemgrafem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain. c. Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”. d. Kecepatan membaca ke taraf lambat. M. Shodiq 1998: 126 menjelaskan bahwa pada tahap membaca permulaan, anak membutuhkan bantuan seperlunya selama membaca, bantuan yang diberikan pada umumnya berupa konkretisasi kata yang dibaca. Menurut Bader Farida Rahim, 2008: 5 kemampuan membaca awal yang dipelajari oleh anak adalah kemampuan decoding. Yusuf Munawir 2015: 141 juga mengatakan bahwa proses membaca permulaan menuntut kemampuan dalam; a mengenal huruf kecil dan besar pada huruf alphabet; b mengucapkan bunyi huruf; c menggabungkan huruf sehingga membentuk suatu kata; d bunyi yang bervariasi; e pemahaman suatu kata; dan f pemahaman struktur bahasa. 15 Pendapat lain dari C.J.Wallen Suwaryono, 1989: 11 mengungkapkan bahwa secara sederhana dalam membaca terjadi dua proses, yaitu: a. proses penerjemahan media tulis ke bahasa; b. proses penerjemahan bahasa ke pikiran. Proses pertama terjadi pada anak atau orang dewasa yang belum lama belajar membaca. Dalam proses ini perhatian sepenuhnya tertuju pada upaya menyuarakan tulisan sehingga mudah dipahami oleh orang yang mendengarnya. Menurut Suwaryono 1985: 7-8 dalam membaca permulaan keterampilan yang dikembangkan adalah keterampilan mengenal kata. Pada pokoknya keterampilan ini berupa: 1. keterampilan membaca kata-kata dasar; 2. keterampilan membaca kata-kata berimbuhan; 3. keterampilan membaca kata-kata majemuk; 4. keterampilan membaca kelompok kata. Keterampilan pengenalan kata ini yang penting bahwa anak dapat membaca kata-kata yang tertulis dengan betul dan jelas. Slamet Suyanto 2005: 165-166 mengungkapkan bahwa pengenalan membaca pada anak dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara fonik dan cara menyeluruh atau whole language. Pengenalan membaca dengan cara fonik dilakukan dengan mengeja huruf pada saat membaca, sedangkan cara membaca whole language mengajarkan untuk membaca secara keseluruhan, kemudian anak mencari huruf berdasarkan susunan kata yang diajarkan. 16 Yusuf Munawir 2005: 159 menjelaskan bahwa terdapat dua macam pendekatan dalam mengajarkan membaca permulaan pada anak, yaitu pendekatan berdasarkan simbol dan pendekatan berdasarkan makna. Pendekatan berdasarkan makna ini lebih menguntungkan anak dalam mengembangkan keterampilan pemahaman dalam membaca, sedangkan pendekatan berdasarkan simbol lebih menguntungkan anak dalam mengembangkan keterampilan dalam membaca teknis. Ritawati 1996: 51 mengungkapkan langkah-langkah membaca permulaan sebagai berikut: a. mengenal huruf; b. merangkai huruf menjadi suku kata; c. merangkai suku kata menjadi kata; dan mengenal unsur kalimat. Darmiyati Zuchdi dan Budiarsih 1997: 50-51 mengemukakan bahwa membaca permulaan meliputi dua tahap, yaitu tahap pramembaca dan tahap membaca. Tahap pramembaca meng ajarkan; 1 sikap duduk yang baik saat membaca, 2 cara meletakkan buku di meja, 3 cara memegang buku, 4 cara membuka dan membalik halaman buku, 5 melihat dan memperhatikan tulisan. Pada tahap membaca siswa diajarkan tentang pengenalan huruf, suku kata, kata dan kalimat.

4. Metode Pembelajaran Membaca Permulaan

Menurut Endang Supartini 2001: 62 metode pembelajaran bahasa merupakan langkah-langkah kerja pembelajaran bahasa yang harus dikuasai oleh guru; mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis