87
yang disampaikan Eko Putro Widoyoko 2009: 10 yang mengungkapkan bahwa evaluasi program biasanya dilakukan untuk kepentingan pengambilan
keputusan dalam rangka menentukan kebijakan selanjutnya. Untuk evaluasi siswa sendiri dilakukan oleh wali kelas secara langsung. Wali kelas atau guru
mengamati kondisi kemampuan membaca siswa. Untuk evaluasi yang menghasilkan nilai biasanya dilakukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,
karena memang program ini mendukung pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga dalam program itu sendiri tidak ada evaluasi siswa secara langsung.
E. Keterbatasan penelitian
Penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 2B SDIT LHI Yogyakarta terdapat keterbatasan yakni peneliti kurang lama berada di lapangan sehinga
peneliti dan responden kemungkinan masih ada jarak.
88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan yaitu tentang
Pelaksanaan Program Reading Group dalam Pembelajaran Membaca
Permulaan pada Siswa Kelas 2B SDIT LHI Yogyakarta , berikut deskripsi
pelaksanaan program tersebut.
1. Kelas 2B merupakan kelas yang paling rutin melaksanaakan program reading
group di SDIT LHI Yogyakarta. Dalam satu minggu program reading group dilaksanakan 2 atau 3 kali. Alokasi waktu yang diberikan oleh sekolah untuk
pelaksanaan program reading group adalah 15 menit, namun dalam pelaksanaannya waktu 15 menit masih kurang sehingga pelaksanaan hari
kedua digunakan untuk melanjutkan kegiatan pertemuan hari pertama. Untuk pertemuan ketiga memiliki kegiatan yang berbeda dengan pertemuan pertama
atau kedua. Persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan program reading group di kelas 2B dilakukan oleh guru wali kelas. Persiapan tersebut meliputi
penyusunan kegiatan, melakukan booking perpustakaan, serta menyiapkan buku dan cerita untuk pertemuan ketiga. Pada setiap awal pertemuan guru
menyiapkan siswa dengan cara memberikan pengarahan dan instruksi kegiatan yang akan dilakukan pada pelaksanaan program reading group.
2. Tahapan pelaksanaan program reading group di kelas 2B meliputi beberapa
kegiatan. Pelaksanaan peretemuan hari pertama dan hari kedua saling berkesinambungan, sedangkan tahapan pada pertemuan ketiga memiliki
89
kegiatan yang berbeda. Pada pertemuan pertama dan kedua kegiatan siswa adalah meminjam buku di perpustakaan untuk dibaca dalam pelakasanaan
program reading group. Kegiatan membaca tersebut dibagi dalam dua kelompok yaitu siswa yang telah lancar membaca dan kelompok siswa yang
masih belum lancar membaca. Kelompok siswa yang telah lancar membaca secara mandiri, sedangkan kelompok siswa yang masih belum lancar
membaca didampingi oleh guru dalam proses membacanya. Pada akhir pertemuan hari kedua siswa diminta menyampaikan cerita dari buku bacaan
yang telah dibaca. Pelaksanaan program reading group hari ketiga adalah guru membacakan cerita dari buku bacaan dan siswa menyimak cerita. Dalam
bercerita guru menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris terlebih dulu kemudian diartikan dalam bahasa Indonesia. Setelah selesai dibacakan cerita,
siswa memberikan pendapat dan tanggapan terhadap cerita yang dibacakan oleh guru. Pelaksanaan program reading group di kelas 2B menggunakan
metode pembelajaran membaca permulaan metode SAS periode kedua yaitu periode menggunakan buku.
3. Guru atau wali kelas 2B memiliki peran yang besar dalam pelaksanaan
program reading group di kelas 2B. Pada tahap persiapan guru berkoordinasi dengan pihak perpustakaan untuk peminjaman buku, menyiapkan siswa
dengan mengarahkan dan memberi instruksi yang jelas terkait pelaksanaan program reading group yang akan di lakukan, selain itu pada pertemuan
ketiga guru menyiapkan buku cerita dan memahaminya terlebih dulu sebelum membacakan pada siswa. Pada tahap pelaksanaan guru lebih banyak fokus