Konsep Umum Program Reading Group di SDIT LHI Yogyakarta
58
disebabkan karena kelas atas memiliki jadwal yang jauh lebih padat sehingga program ini sering terlewatkan. Pelaksanaan program reading group di kelas
2B sudah berjalan sejak siswa awal masuk di kelas 1B. Kelas 2 semester 1 program ini masih terlaksana dengan baik, minimal 2 kali dalam satu minggu,
akan tetapi semester 2 tidak berjalan karena ditinggal cuti oleh wali kelas utama yang bertanggung jawab terhadap program ini. Wali kelas pengganti
tidak melaksanakan program ini. Hal tersebut dikarenakan kemampuan membaca siswa sudah baik sehingga lebih memperhatikan target hafalan Al-
Qur’an. Namun demikian masih ada kegiatan membaca ketika waktu luang meskipun tidak intensif seperti program reading group.
Adapun kegiatan program reading group pada siswa kelas 2B yang diamati, secara umum dibagi dalam 3 kali pertemuan. Program reading group
tersebut dilaksanakan pada jam pertama setelah kegiatan berdoa dan sholat dhuha. Alokasi waktu yang digunakan adalah 15 menit, namun berdasarkan
observasi kegiatan berlangsung lebih dari 15 menit. Pertemuan pertama kurang lebih 27 menit, pertemuan kedua 25 menit dan pertemuan ketiga 21 menit.
Pertemuan pertama yaitu hari Kamis 12 Mei 2016 tahap persiapan dan
pelaksanaannya meliputi beberapa kegiatan berikut ini. a.
Pelaksanaan program diawali dengan guru mengumpulkan siswa secara klasikal. Siswa diminta duduk dilantai dan guru duduk menggunakan kursi
kecil dapat dilihat pada lampiran dokumentasi penelitian Gambar. 1.
59
b. Kegiatan dibuka dengan menanyakan kegiatan membaca siswa selama
ditinggal cuti oleh guru. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa hari ini akan melakukan program reading group.
c. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan selama
reading group. Pengarahan berupa waktu untuk meminjam buku, kemudian pembentukan kelompok serta tugas membaca kepada siswa.
Guru memberikan waktu 5 menit untuk memilih dan meminjam buku di perpustakaan.
d. Setelah siswa mendapat instruksi dari guru untuk meminjam buku, mereka
segera menuju perpustakaan. Kebanyakan siswa mengambil buku di rak level satu, yaitu buku KKPK Kecil-Kecil Punya Karya yang berisi lebih
banyak gambar dan hanya terdapat beberapa kalimat penjelas gambar dalam satu lembar. Beberapa siswa juga mengambil di rak level dua yaitu
buku yang lebih banyak kalimatnya dibandingkan buku di rak level dua, namun ada juga satu dua anak yang mengambil buku di rak level 3 yaitu
buku-buku cerita anak yang tebal dengan sedikit gambar dapat dilihat pada lampiran dokumentasi penelitian Gambar. 2 dan Gambar. 3.
e. Guru mulai berkeliling dan mencatat buku yang dipinjam anak, agar
membantu petugas perpustakaan mempercepat proses peminjaman buku dapat dilihat pada lampiran dokumentasi penelitian Gambar. 5.
f. Setelah memegang buku, beberapa anak membentuk lingkaran kecil di
dalam perpustakaan dan mulai membaca dapat dilihat pada lampiran dokumentasi penelitian Gambar. 4.
60
g. Sebagian besar siswa segera kembali ke kelas setelah mendapatkan buku
bacaan. Setelah sampai di kelas siswa berkelomok secara mandiri. Dalam satu kelompok terdiri dari tiga sampai tujuh siswa dan mereka mulai
membaca dapat dilihat pada lampiran dokumentasi penelitian Gambar. 6. h.
Selain berkelompok ada juga siswa yang membaca sendiri tidak bergabung dengan teman yang lain dapat dilihat pada lampiran dokumentasi
penelitian Gambar. 8. i.
Siswa membaca dengan suara yang lirih sehingga teman disamping tidak terganggu, namun ada siswa yang membaca di dalam hati.
j. Guru memanggil 3 orang siswa yang masih belum lancar membacanya,
mereka dikumpulkan menjadi satu kelompok dan didampingi oleh guru dalam proses membacanya.
k. Pada kelompok siswa yang kurang lancar membaca, mereka mengajukan
diri dan memulai urutan membaca dapat dilihat pada lampiran dokumentasi penelitian Gambar. 7.
l. Pada kelompok siswa yang kurang lancar membaca, guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk membaca terlebih dulu sedangkan yang lain diminta menyimak. Ketika siswa sedang membaca, guru mulai
mengevaluasi misalnya dengan meminta membaca dengan suara lebih nyaring, mengingatkan kata yang sulit, tanda baca dan intonasi. Buku yang
digunakan oleh ketiga siswa tersebut merupakan buku yang sama sehingga siswa lain dapat ikut memperhatikan dan meneliti bacaan siswa lain.