Jenis-jenis teamwork: Pertanyaan Penelitian
239
paling depan”. Hal ini disampaikan selalu kepada semua lini organisasi pondok, begitu juga dengan kors gurunya, pengasuh, bahkan sampai kepada santri. Ini
esensinya akan bermuara ke arah manajemen yang baik.Sampai pada akhirnya kita memahami bahwasanya kita diberi amanat bukan untuk menjadi
subject melainkan menjadi
object, hal ini sangat relevan bahkan menjadi pandangan sepanjang jaman. Baru-baru ini di dunia pendidikan sedang gencar-gencarnya membahas mengenai
pendidikan karakter, yang baru disadari bahwa pendidikan karakter merupakan hal penting dalam pendidikan. Fenomena yang terjadi pada pelajar di sekolah umum
seperti banyak terjadi tawuran, kenakalan remaja, dan sebagainya itu yang mungkin memunculkan kesadaran akan perlunya pendidikan karakter. Nah, dalam hal ini
pondok kita sudah menanamkan pendidikan karakter dari sejak awal berdiri. Motto pondok yang berisikan nilai-nilai pembentukan karakter sudah ada sejak sekian puluh
tahun yang lalu dan tidak pernah berubah nilainya hingga sekarang. Sementara dunia pendidikan sekarang baru akan memulai untuk meggerakkan itu .
3 Apa visi dan misi dari setiap jenis teamwork yang ada di Gontor Putri 3?
Tentu saja visi misi tim adalah meruapakan visi misi pondok yang mana ini selalu diberikan pengarahan mengenai visi misi kepada tim. Karena jika satu tim tidak sama
visi misi nya maka tim ini tidak akan pernah jadi. Man jadda wajada adalah merupakan pepatah yang disampaikan di awal pertama santri masuk pondok dan ini
muncul sejak dari sekian puluh tahun lalu, sedangkan pepatah ini muncul di tengah masyarakat baru-baru ini. Membangun tim dengan persepsi yang sama adalah suatu
hal mutlak. Banyak sekali musuh-musuh perjuangan pondok, dan ini yang harus
240
dilawan karena semua yang ada di pondok ini dibangun dengan keikhlasan. Seperti misal, mengapa pengurus atau guru di pondok ini tidak mengenal istilah gaji? Karena
gaji adalah perkara materialistik dan itulah salah satu musuh perjuangan. Di luar sedang getol-getolnya membicarakan masalah sertifikasi guru. Banyak lembaga
pendidikan yang hancur karena masalah sertifikasi. Dan inilah kita sudah membentengi dari ini semua. Masalah sertifikasi ini adalah masalah ego dan
materialistic serta mengandung interest pribadi yang ketiga hal ini merupakan musuh perjuangan pondok. Sehingga semua sertifikasi yang diterima oleh guru senior akan
dimasukkan ke dalam pondok, untuk digunakan pondok dan bukan untuk guru secara pribadi. Karena jika tidak, hal ini akanm merusak dasar keikhlasan. Keikhlasan
adalah nomer wahid satu, berbeda sekali dengan kebanyakan masyarakat luar yang berorientasi kepada uang. Nilai dasar keikhlasan inilah yang sudah sulit untuk
dipahamkan di luar.
4 Apa kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap anggota teamwork di Gontor
Putri 3?
Dalam pemilihan tidak ada kualifikasi, artinya tidak pilih pilih. Semua anak berhak untuk dididik. Namun tetap dalam konteks pimpinan terdapat 13 kualifikasi pimpinan
yang distandardkan oleh pondok. Tugas dan tanggungjawab diberikan kepada santri atas dasar kepernahan, supaya semua pernah merasakan untuk belajar dan terdidik
ketika mengemban amanah yang diberikan. Tugas dan tanggungjawab diberikan secara bergantian, semisal panitia untuk ujian yang melibatkan santriwati kelas VI.
Santriwati yang sudah pernah menjadi panitia ujian pada pertengahan tahun maka
241
tidak akan dipilih lagi di kepanitiaan ujian akhir tahun untuk selanjutnya tugas itu diberikan kepada santriwati yang belum menjadi panitia ujian pada pertengahn tahun.
Kesempatan untuk dapat menggali potensi itu sama bagi seluruh santriwati. Karena ini adalah untuk mengkaderisasi, yang mana setiap santriwati yang diberikan tugas
dituntut untuk bisa melaksanakan tugas yang diberikan supaya mereka belajar dan akhirnya terdidik untuk itu. Dalam persepi kami, setiap santri yang datang adalah
kader, maka dari itu mereka tidak boleh disia-siakan. Kalo untuk bagian tertentu ada kualifikasi, itupun hanya sedikit lebih dianggap bisa dari teman-teman lainnya.
Semisal pengurus bagian olahraga. Dalam kaderisasi di pondok tidak mengenal profesionalitas. Kader dipilih bukan berdasarkan karena dia ahli atau sebagainya, tapi
semuanya diberi kesempatan penuh untuk mengembangkan diri. Sehingga dia akan sadar bahwasanya dia diberi amanat adalah untuk belajar dan mengembangkan diri
sehingga mampu menjalankan tugas yang diberikan. Dan pada akhirnya dia merasakan penerapan MBO tersebut. Pak kyai berpendapat “barangsiapa yang banyak
berbuat, maka dia akan mendapatkan banyak hal” karena yang lebih pintar atau lebih kaya tetapi jika tidak mau bekerja dan berbuat maka tidak akan mendapatkan apa-apa.
“Sebesar keinsyafanmu sebesar itu pula keberuntunganmu”, inilah salah satu filsafat yang kita pegang teguh.
5 Berapa lama masa kerja dari masing-masing teamwork yang ada di Gontor
Putri 3?
Tidak ada patokan masa lama kerja, karena bisa berotasi setiap saat, kembali lagi ke kapasitas dan intensitas kemampuan masing-masing dalam etos kerja. Walaupun baru
242
sebulan di pondok namun dia intens untuk belajar memahami dan berbuat untuk pondok maka bisa saja mengalahkan yang sudah setahun di pondok. Pak kyai
menyampaikan, “kamu yang tua tidak mau bekerja dan tidak mau berfikir, jika tersalip dengan adek-adekmu maka jangan salahkan”. Lama di pondok tidak
menjamin seseorang itu paham akan pondok. Yang tidak satu visi dengan pondok ya akan nabrak. Maka ada totalitas kontrol di dalam menjalankan sistem pondok ini,
terutama kontrol daridalam diri. Diadakan rapat evaluasi mutu kerja tim seperti ada kemisan, koordinasi staf bagian atau panitia, ini beberapa contoh saja dari
perkumpulan-perkumpulan untuk evaluasi secara rutin. Selain perkumuplan rutin itu, ada lebih banyak lagi bentuk kontrol yang dilakukan. Sama halnya dengan disiplin
pondok, disiplin pondok yang tertulis itu masih sedikit, karena sebenarnya masih banyak lagi disiplin pondok yang tidak tertulis, inilah yang dinamakan dengan dhomir
hati nurani. Segala tindakan di pondok dilakukan dengan menggunakan dhomir. Sistem organisasi di sini menggunakan pola senior junior di mana santri junior akan
melihat dan belajar dari santri yang senior. Dan tanpa disadari, pola ini membentuk sistem kaderisasi. Semua yang dipondok adalah kurikulum, apapun aktivitasnya dari
bangun tidur sampai tidur lagi. Maka dari segi kebersihan, guru jalan, guru berbicara, berpakaian, kerapian berbusana maupun tempat itu semua adalah kurikulum. Dan
inilah yang tertulis dalam syiar pondok, “apa yang dirasakan, apa yang dilihat, dan segala apa yang didengar itulah pendidikan”.
6 Bagaimana bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan oleh setiap personel
tim dan apa yang menjadi ukuran keberhasilan suatu tim di Gontor Putri 3?
243
Setiap tim melaorkan hasil pekerjaannya dengan bentuk laporan pertanggungjawaban LPJ yang disampaikan dan dibacakan ke seluruh warga pondok setiap diadakan
pergantian pengurus. Namun sebenarnya LPJ adalah bentuk pertanggungjawaban yang ringan, yang berat adalah pertangungjawaban moral. Semisal contoh kecil,
santriwati yang bertugas piket untuk menyapu, selesai menyapu kemudian tandatangan pada daftar piket sebagai bukti telah dikerjakannya tugas menyapu itu.
Namun, hasil dan tanggungjawab yang sebenarnya di sini adalah bersih atau tidaknya santriwati itu menyapu. Ini yang disebut dengan tanggung jawab moral. Maka semua
personel tim sudah seharusnya maksimal dalam berbuat. Bentuk lahiriyah pertanggungjawaban bisa saja dengan LPJ, tapi hakikatnya ketika muncul rasa
kepuasan dari dalam diri inilah sebagai wujud keberhasilan akan terlaksananya sebuah tugas. Pak Kyai sering menyampaikan bahwasanya yang menghibur diri kita
adalah hasil kerja kita. Maka dari itu, santriwati di sini selalu diajak ikut berpartisipasi berbuat untuk pondok, seperti bergotong royong membangun ini itu,
membersihkan ini itu, dan lain-lain. Semua hal ini bertujuan untuk memunculkan rasa kepuasan dan loyalitas kita terhadap pondok karena kita sendiri yang telah bersama-
sama bekerja. Contoh lain ketika seorang santriwati sudah belajar maksimal, berupaya maksimal ketika menghadapi ujian, sampai pada akhirnya mendapatkan
nilai bagus maka tentunya ia akan merasa puas dan bangga. Dan ukuran keberhasilan ini dengan timbulnya kepuasan jika dimasukkn dalam unsur
qur’ani ini adalah timbul kesyukuran. Sudah menjadi hukum Allah, apabila kita bersyukur maka Allah akan
menambahkan nikmatNya kepada hambaNya yang bersyukur.
244
Saya rasa semua pondok-pondok cabang Gontor memiliki pandangan yang sama, karena masing-masing memiliki sumber yang sama, yaitu Pimpinan Pondok Modern
Gontor. Ada sebuah ikatan keikhlasan di Gontor. Egoisme, materialisme, dan interest
pribadi merupakan musuh perjuangan pondok. Dalam bahasa Pak Zarkasyi, “kalau kamu memikirkan pondok maka akhirat akan kamu dapatkan, dan duniamu pun ga
akan melarat, contohnya aku”. Bahkan di dalam masyarakat memiliki kedudukan tinggi. Tapi kalau cuma materi dunia saja, akhirat belum tentu dapat. Saya berada di
pondok merasakan tenang dan semua sudah lebih dari cukup. Kebahgaiaan batin inilah yang tidak akan dapat dibeli dengan apapun,
lan tusytaro bilmaali dan tidak bisa dihargai berapa pun.
Di Gontor tidak menggunakan gaji sebagai ukuran keberhasilan. Jika seseorang ukuran kesuksesannya dengan gaji, pada akhirnya akan membandingkan pekerjaan
dan menghargai pekerjaan atau mengukur pekerjaan dengan uang. Dan ketika di pondok tidak digaji apakah ada jaminan kita tidak sungguh-sungguh? Malah justru
kita akan semakin bersungguh-sungguh, karena di sini tersedia perangkat yang memadai, perangkat itu adalah arahan dan persamaan persepsi akan visi misi yang
dilakukan secara terus menerus. Ukuran kesuksesan bukanlah uang. Di sini kita bergerak selama 24 jam,
unlimited. Dan pekerjaan ini bukan dihargai dengan uang namun kepuasan dan kebanggan dari dalam diri setelah berbuat itulah yang jauh lebih
mahal yang pada akhirnya terus meningkatkan etos kerja. Pak Kyai selalu mengatakan bahwa, “ isterimu adalah isteri kedua, isteri pertamamu adalah pondok”.
Mudah-mudahan pondok akan selalu bertahan seperti ini, karena untuk memahamkan ini di luar,
mindset masyarakat luar sudah susah. Maka dari itu juga pendidikan di
245
pondok itu murah. Pendaftaran masuk hanya 4 juta dan pembayaran perbulan 500 ribu. Karena di pondok kita semua berbuat dan yang berbuat akan mendapatkan
feedback. Dan inilah keberkahan dari manajemen Illahi, keberkahan. Barokah berarti mendapatkan manfaat yang terus menerus, ajeg, atau kontinyu.
Alkhoir addaim.kebaikan yang terus menerus ini diikat dengan ruh. Dalam bahasa ta’lim,
“atthoriiqotu ahammu minal maaddah, wal mudarris ahammu mina-t-thoriiqoh, wa ruukhu-l-mudarris ahammu minal m udarris”. mudaris ruh mudaris” . Kebanyakan
orang pintar berbicara,beretorika akan tetapi tidak akan masuk ilmunya dikarenakan tidak adanya ruh. Guru di sini pasti mendoakan santriwati-santriwatinya. Dan sekecil
apapun kita harus memiliki karya, ngajar ngaji hingga anak itu bisa ngaji dan kita akhirnya akan bangga. Dalam pertemuan-pertemuan penanaman nilai selalu
disampaikan, dan selalu itu-itu saja, tidak pernah berubah. Namun justru yang itu-itu sajalah yang akhirnya mendidik, sampai seribu kali pun akan disampaikan hal yang
sama. Wallaahu a‘lam, darimana kurikulum itu dulu muncul. Masalah UAN yang banyak menuai konflik, karena hanya 3 mata pelajaran yang diujikan atau dievaluasi
setelah sekian banyak yang dipelajari. Berbeda dengan kurikulum di pondok, yang mengevaluasi dan menguji seluruh mata pelajaran dan kesemuanya dari awal sampe
akhir pelajaran kelas 1-6. Kita harus tahan uji. Pak Kyai pernah mengatakan “walaupun santri di depan hanya satu orang saja, akan tetap saya ajar”. Inilah bentuk
komitmen yang tinggi sekali. Perjuangan beliau yang dulu habis-habisan memperjuangkan pondok, bondo bahu pikir bahkan nyawa dipertaruhkan, selalu
blusukan, membenahi ini itu, mengecek apa yang harus diperbaiki baik fisik maupun sistem. Dan sekarang pondok sudah maju. Nah, sekarang kita yang sudah menikmati
246
247
HASIL WAWANCARA PENELITIAN