Pengertian Teamwork dalam TQM Pendidikan

62 proses. Keberhasilan sejumlah proyek kecil akan menjadi nilai tambah untuk sesuatu yang lebih besar dalam rangka perbaikan mutu” Syafaruddin, 2002: 72. Burnham 1997: 154 memberikan pola yang merepresentasikan struktur yang memungkinkan dari tim berbasis sekolah. Pola ini digambarkan sebagai berikut. A – F = tim struktural = tim tugas Gambar 2. Struktur Berbasis Tim Sekolah Sumber: Burnham, 1997: 154. Pola di atas dapat dijelaskan sebagai berikut; 1 sekolah terdiri dari kepala, pimpinan tim, dan anggota tim; 2 tim kepemiminan sekolah terdiri dari kepala dan pemimpin tim walaupun pihak lain juga bisa diikutsertan jika dibutuhkan; 3 tim kepemimpinan sekolah bertanggung jawab dalam E Tim kepemimpinan sekolah F D C B A 63 kepemimpinan yang mencakup misi, strategi, dan pengembangan; 4 tim struktural bekerja sebagai pengelola diri, tim yang mengurus kebutuhan diri dan bertanggung jawab untuk kelompok dewasa dan pelajar; 5 setiap tim struktural terdiri dari tim yang fokus terhadap pembelajaran siswa, tim pembelajaran dipimpin oleh siswa itu sendiri. Tim tugas dapat terbenttuk dari tim structural untuk berbagai aktifitas seperti pendampingan, event olahraga, budaya dan aktifitas sosial lainnya. Menurut Johnson, Kantner, Kikora Fandy Tjiptono Anastasia Diana, 2003: 166, umumnya tim dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu: 1 Tim Penyempurnaan Departemen. Jenis ini paling banyak dijumpai. Tim terdiri dari personil yang menyusun unit, departemen, atau fungsi tertentu dalam organisasi dan seringkali disebut juga gugus kualitas quality circle; 2 Tim Perbaikan Proses. Tim ini memiliki misi untuk melakukan perbaikan terhadap keseluruhan proses. Oleh karena itu tim ini terdiri dari personil dari setiap fase proses; 3 Gugus Tugas task force. Gugus tugas yang seringkali disebut pula tim proyek, yaitu tim sementara yang dibentuk untuk suatu misi tertentu. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tim proyek khusus dan tim pemecahan masalah. Gugus tugas terdiri dari orang-orang yang sanggup memenuhi misi khususnya. Gugus tugas tersebut akan dibubarkan bila misinya telah tercapai. Pendapat di atas hampir memiliki makna yang sama dengan pendapat Mulyono 2009: 80, “hierarki berkaitan dengan adanya tingkat-tingkat kekuasaan yang menimbulkan adanya atasan dan bawahan dalam struktur 64 organisasi. Aspek-aspek hierarki ini meliputi; 1 lini dan staf line and staff; 2 rentang kendali span of control; 3 panitia committee dan satuan tugas task force”. Maka dapat disimpulkan bahwa untuk dapat dikatakan sebagai sebuah tim, maka tim hendaknya memiliki beberapa karakteristik yaitu; 1 ada kesepakatan terhadap misi tim; 2 semua anggota mentaati peraturan tim yang berlaku; 3 ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil; 4 orang beradaptasi terhadap perubahan. Kemudian teamwork hendaknya difungsikan dalam institusi dan harus mendapatkan kesempatan yang seluas- luasnya dalam situasi-situasi menentukan, seperti ketika harus membuat keputusan dan memecahkan masalah. Peranan tim proyek peningkatan dan perbaikan mutu sebaiknya dilakukan oleh tim pada proyek-proyek kecil yang simultan atau proyek jangka pendek sehingga jika terjadi kegagalan tidak menghancurkan kredibilitas seluruh proses dikarenakan keberhasilan sejumlah proyek kecil akan menjadi nilai tambah untuk sesuatu yang lebih besar dalam rangka perbaikan mutu. Adapun terdapat 3 jenis teamwork yaitu; 1 tim penyempurnaan departemen; 2 tim perbaikan proses; dan 3 gugus tugas taskforce atau tim proyek sementara. Tim penyempurnaan departemen memiliki kesamaan pada kelompok hierarki staf dan lini, di mana orang-orang unit lini adalah mereka- mereka unit-unit yang terlibat dalam dalam pelaksanaan tugas pokok, misalnya mereka-mereka atau unit-unit yang menghasilkan produk akhir. Sedangkan orang-orang staf unit staf adalah orang-orang unit-unit yang

Dokumen yang terkait

Proses Adaptasi Melalui Komunikasi Dalam Hubungan Interpersonal di Komunitas Santri (Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)

1 32 22

PERAN IDENTITAS SUKU JAWA DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

PENDAHULUAN Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 5 43

(Studi DePE Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUZAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 0 175

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUẒAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 1 175

INTERRELASI INTELEKTUAL ANTARA UNIVERSITAS AL-AZHAR KAIRO DENGAN PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR : STUDI ANALISIS KURIKULUM KULLIYATU AL-MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYAH DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR.

0 0 35

Implementasi Nilai-nilai Amanah pada Karyawan Hotel Darussalam Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo

0 0 13

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN MODERN PERSPEKTIF SUSTAINABILITY THEORY (Studi pada Pondok Pesantren Modern Alumni Gontor di Provinsi Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 13

APLIKASI TAMRIN LUGHOH (PEMBELAJARAN BAHASA ARAB) PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR BERBASIS MOBILE

0 4 6