Konseptualisasi Manajemen Teamwork dalam Implementasi TQM

81 diantaranya: 1 tim memiliki tujuan yang jelas; 2 tim memiliki sumberdaya yang mendukung; 3 tim memiliki dan mengetahui batasan tanggungjawab dan otoritas; 4 tim memiliki rencana kerja; 5 tim memiliki kejelasankesamaan nilai aturan yang dianut; 6 kepemimpinan dalam tim bersifat situasional; 7 terdapat kebanggan dalam tim;8 adanya kejelasan tugas; 9 adanya umpan balik; 10 keterbukaan dan keterusterangan dalam tim; 11 komunikasi menyampingmendatar; 12 pengambilan keputusan kolaboratif; 13 memperhatikanmenekankan pada tindakan action; 14 tim berkonsultasi tentang kebijakan secara teratur. Komponen-komponen teamwork tersebut apabila dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan teori manajemen yang dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dengan nilai-nilai efektivitas, maka akan menimbulkan suatu upaya teamwork yang relevan dan mampu menyokong kinerja TQM serta mendukung kepada adanya sebuah peningkatan mutu pendidikan. Adapun konseptualisasi manajemen teamwork dalam implementasi TQM berdasarkan kerangka pikir jika diterapkan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 dapat divisualisasikan dalam pola sebagai berikut. 82 Umpan balik feedback Gambar 4. Pola Konseptualisasi Manajemen Teamwork di Gontor Putri 3. TQM OPPM Unsur- unsur TQM Teamwork Gontor Putri 3 Pengasuhan Santriwati Mutu Pendidikan di Gontor Putri 3 Efektivitas Teamwork KMI DEMA Pramuka 83

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu menggali data sebanyak mungkin dari obyek yang diteliti dengan menggunakan metode etnografi yang bermanfaat untuk menggali informasi secara mendalam dengan sumber-sumber yang luas. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan secara jelas, meringkas berbagai macam kondisi yang ditemukan di lapangan atau obyek penelitian. Jenis penelitian yang berisi tentang paparan dengan tidak melibatkan kalkulasi angka Kuncoro Mudrajad, 2003: 21. “ An ethnography is a de scription and i nterpretation of a cultural or social group or system” McMillan Schumacher, 2010: 23. Sementara menurut Gay, Mills, Airasian 2009: 404, “ethnographic research also called ethnography is the study of the cultural patterns and perspectives of participants in their natural settings”. “Penelitian etnografi merupakan suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural” Emzir, 2013: 143. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian etnografi merupakan sebuah deskripsi dan interpretasi akan suatu budaya atau kelompok sosial serta merupakan studi pola dan perspektif dari suatu masyarakat atau peserta yang diteliti. Penelitian etnografi juga memanfaatkan beberapa teknik pengumpulan data, meskipun teknik utamanya adalah pengamatan partisipatif. Etnografi pada dasarnya adalah kegiatan peneliti untuk memahami cara orang-orang 84 berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari- hari. Etnografi bertujuan menguraikan budaya secara menyeluruh, seperti: a bersifat material artefak budaya: alat, pakaian, bangunan, dan sebagainya; b bersifat abstrak, pengalaman, kepercayaan, norma, dan sistem kelompok yang diteliti Deddy Mulyana, 2004: 161. Emzir 2013: 144 mengemukakan pendapat bahwa etnografi adalah suatu metode penelitian ilmu sosial yang sangat percaya pada ketertutupan up-close, pengalaman pribadi, dan partisipasi yang mungkin, tidak hanya pengamatan oleh para peneliti yang terlatih dalam seni etnografi. Para etnografer ini sering berkerja dalam tim multidisipliner. Titik fokus etnografi dapat meliputi studi intensif budaya dan bahasa, studi intensif suatu bidang atau domain tunggal, serta gabungan metode historis, observasi, dan wawancara. Penelitian etnografi khusus menggunakan tiga macam pengumpulan data: wawancara, observasi, dan dokumen. Sehingga dengan menggunakan metode etnografi, kegiatan peneliti bertujuan untuk memahami cara orang-orang berinteraksi dan bekerjasama melalui kegiatan-kegiatan teamwork yang teramati pada kehidupan sehari-hari di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 yang berlokasi di Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi Jawa Timur pada bulan Juni hingga Agustus 2014. Adapun penelitian ini dilakukan dengan beberapa alasan sebagai berikut. 85 1. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 merupakan lembaga pendidikan pesantren yang memiliki karakteristik khusus dengan gaya manajemen pendidikan modern di luar sistem pendidikan nasional dengan kurikulum yang tidak pernah berubah sejak awal berdirinya. 2. Lembaga ini memiliki kredibilitas dan diakui oleh masyarakat baik nasional dan internasional dengan peningkatan kualitas dari tahun ke tahun yang ditandai dengan adanya peningkatan jumlah peserta didik, pembangunan sarana dan prasarana yang berkembang, dan banyaknya jumlah alumni yang berkiprah secara aktif di kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

C. Informan Penelitian

Informan dari penelitian ini adalah Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3, Staf Pengasuhan Santriwati, Staf Kulliyatul Mu’allimat al- Islamiyah KMI, dan pihak yang terkait dengan manajemen teamwork di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3. Menurut Lofland 1984: 47, “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya”. “Penelitian etnografi khusus menggunakan tiga macam pengumpulan data: wawancara, observasi, dan dokumen” Emzir, 2013: 144. Sehingga penelitian ini menggunakan tiga 3 sumber data sebagai pengungkap informasi, yaitu wawancara, dokumen, dan observasi langsung. 86

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian terhadap manajemen teamwork di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan. Fokus penelitian ini diantaranya: pertama, jenis-jenis teamwork yaitu: 1 tim penyempurnaan departemen; 2 tim perbaikan proses; dan 3 gugus tugas taskforce atau tim proyek sementara. Kedua, proses pembentukan t eamwork yaitu: 1 pembentukan tim forming; 2 penggugahan storming; 3 penetapan norma atau tata kerja norming; dan 4 melakukan kegiatan performing. Ketiga, efektivitas teamwork yang dapat diukur atau dikaji melalui beberapa karakteristik yang terbagi menjadi 2 subkomponen yaitu pertama dari sikap dan motivasi anggota tim, diantaranya: 1 anggota tim berkomitmen, berpengetahuan, dan terampil; 2 berfokus pada pelajar; 3 bertanggungjawab terhadap mutu; 4 merasa bangga terhadap kerja; 5 merespon kebutuhan individual. Kedua adalah dari kinerja teamwork, diantaranya: 1 tim memiliki tujuan yang jelas; 2 tim memiliki sumberdaya yang mendukung; 3 tim memiliki dan mengetahui batasan tanggungjawab dan otoritas; 4 tim memiliki rencana kerja; 5 tim memiliki kejelasankesamaan nilai aturan yang dianut; 6 kepemimpinan dalam tim bersifat situasional; 7 terdapat kebanggan dalam tim; 8 adanya kejelasan tugas; 9 adanya umpan balik; 10 keterbukaan dan keterusterangan dalam tim; 11 komunikasi menyampingmendatar; 12 pengambilan keputusan 87 kolaboratif; 13 memperhatikanmenekankan pada tindakan action; dan 14 tim berkonsultasi tentang kebijakan secara teratur.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, beberapa teknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara mendalam indepth interview Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan subjek penelitian sehingga diperoleh data-data yang diperlukan. Teknik wawancara mendalam ini diperoleh langsung dari subyek penelitian melalui serangkaian tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan pokok permasalahan. Dalam melakukan wawancara ini, pewawancara membawa pedoman yang hanya berisi garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Wawancara dianggap selesai apabila sudah menemui titik jenuh, yaitu sudah tidak ada lagi hal yang ditanyakan. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi secara mendalam. Teknik wawancara pada penelitian ini dilakukan terhadap pemangku kebijakan dan pengelola lembaga pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 yang meliputi pimpinan pondok, staf pengasuhan santri, dan staf KMI.

Dokumen yang terkait

Proses Adaptasi Melalui Komunikasi Dalam Hubungan Interpersonal di Komunitas Santri (Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)

1 32 22

PERAN IDENTITAS SUKU JAWA DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

PENDAHULUAN Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 5 43

(Studi DePE Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUZAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 0 175

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUẒAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 1 175

INTERRELASI INTELEKTUAL ANTARA UNIVERSITAS AL-AZHAR KAIRO DENGAN PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR : STUDI ANALISIS KURIKULUM KULLIYATU AL-MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYAH DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR.

0 0 35

Implementasi Nilai-nilai Amanah pada Karyawan Hotel Darussalam Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo

0 0 13

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN MODERN PERSPEKTIF SUSTAINABILITY THEORY (Studi pada Pondok Pesantren Modern Alumni Gontor di Provinsi Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 13

APLIKASI TAMRIN LUGHOH (PEMBELAJARAN BAHASA ARAB) PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR BERBASIS MOBILE

0 4 6