Faktor-faktor yang Dapat Menyebabkan Kegagalan TQM

60

2. Karakteritik, Manfaat, dan Jenis-jenis Teamwork

Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam TQM. Menurut Fandy Tjiptono Anastasia Diana 2003: 165 faktor-faktor yang mendasari perlunya dibentuk tim-tim tertentu dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut. a. Pemikiran dari dua 2 orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran satu orang saja. b. Konsep sinergi [ 1+1 2 ], yaitu bahwa hasil keseluruhan tim jauh lebih baik daripada jumlah bagiannya anggota individual. c. Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya, sehingga mereka dapat saling membantu. d. Kerja sama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik. Fandy Tjiptono Anastasia Diana 2003: 166 juga mengemukakan bahwasanya tidak semua kumpulan orang dapat dikatakan tim. Untuk dapat dianggap sebagai tim maka sekumpulan orang tertentu harus memiliki karakteristik sebagai berikut. a. Ada kesepakatan terhadap misi tim. Agar suatu kelompok dapat menjadi tim dan supaya tim tersebut dapat bekerja dengan efektif, semua anggotanya harus memahami dan menyepakati misinya. b. Semua anggota mentaati peraturan tim yang berlaku. Suatu tim harus mempunyai peraturan yang berlaku, sehingga dapat membentuk kerangka usaha pencapaian misi. Suatu kelompok atau grup dapat menjadi tim manakala ada kesepakatan terhadap misi dan ketaatan terhadap peraturan yang berlaku. 61 c. Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil. Keberadaan tim tidak meniadakan struktur dan wewenang. Tim dapat berjalan dengan baik apabila tanggung jawab dan wewenang dibagi dan setiap anggota diperlukan secara adil. d. Orang beradaptasi terhadap perubahan. Dalam TQM, perubahan bukan saja tak terelakkan tetapi juga diperlukan sekali. Sayangnya orang umumnya menolak perubahan. Oleh karena itu setiap anggota tim harus dapat saling membantu dalam beradaptasi terhadap perubahan secara positif. Menurut Synder Syafaruddin, 2002: 72, “kerja sama tim dalam menangani suatu proyek perbaikan atau pengembangan mutu pendidikan merupakan salah satu bagian dari pemberdayaan empowerment pegawai dan kelompok kerjanya, dengan pemberian tanggunjawab yang lebih besar”. Menurut Sallis 2010: 180, “untuk membangun kultur TQM yang efektif, kerja tim harus difungsikan dalam institusi dan harus mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya dalam situasi-situasi menentukan, seperti ketika harus membuat keputusan dan memecahkan masalah”. Menurut Syafaruddin 2002: 72, “peranan tim proyek peningkatan dan perbaikan mutu sebaiknya dilakukan oleh tim pada proyek-proyek kecil yang simultan atau dalam bentuk ad hoc atau proyek jangka pendek”. “Proyek ad hoc dan berjangka pendek serta tim peningkatan merupakan elemen kunci dalam meningkatkan mutu” Sallis, 2010: 180. “Dipilihnya proyek kecil dengan alasan, jika terjadi kegagalan tidak menghancurkan kredibilitas seluruh 62 proses. Keberhasilan sejumlah proyek kecil akan menjadi nilai tambah untuk sesuatu yang lebih besar dalam rangka perbaikan mutu” Syafaruddin, 2002: 72. Burnham 1997: 154 memberikan pola yang merepresentasikan struktur yang memungkinkan dari tim berbasis sekolah. Pola ini digambarkan sebagai berikut. A – F = tim struktural = tim tugas Gambar 2. Struktur Berbasis Tim Sekolah Sumber: Burnham, 1997: 154. Pola di atas dapat dijelaskan sebagai berikut; 1 sekolah terdiri dari kepala, pimpinan tim, dan anggota tim; 2 tim kepemiminan sekolah terdiri dari kepala dan pemimpin tim walaupun pihak lain juga bisa diikutsertan jika dibutuhkan; 3 tim kepemimpinan sekolah bertanggung jawab dalam E Tim kepemimpinan sekolah F D C B A

Dokumen yang terkait

Proses Adaptasi Melalui Komunikasi Dalam Hubungan Interpersonal di Komunitas Santri (Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)

1 32 22

PERAN IDENTITAS SUKU JAWA DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

PENDAHULUAN Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 5 43

(Studi DePE Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUZAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 0 175

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUẒAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 1 175

INTERRELASI INTELEKTUAL ANTARA UNIVERSITAS AL-AZHAR KAIRO DENGAN PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR : STUDI ANALISIS KURIKULUM KULLIYATU AL-MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYAH DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR.

0 0 35

Implementasi Nilai-nilai Amanah pada Karyawan Hotel Darussalam Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo

0 0 13

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN MODERN PERSPEKTIF SUSTAINABILITY THEORY (Studi pada Pondok Pesantren Modern Alumni Gontor di Provinsi Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 13

APLIKASI TAMRIN LUGHOH (PEMBELAJARAN BAHASA ARAB) PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR BERBASIS MOBILE

0 4 6