35
rentangan kontrol. Kelima, organisasi harus mengandung kesatuan perintah yang jelas antara pimpinan dengan anggota organisasi sehingga tidak terjadi
tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja. Keenam, organisasi harus fleksibel dan seimbang, sehingga bila terjadi perubahan atau penambahan volume kerja
maka struktur organisasi harus disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Azas- azas penyusunan kelembagaan inilah yang hendaknya ada di tiap organisasi
pendidikan termasuk lembaga pendidikan pondok pesantren.
4. Struktur dan Hierarki Organisasi
Eka Prihatin 2011: 93 berpendapat bahwa struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen unit-unit kerja dalam organisasi. Adapun
empat elemen dalam struktur organisasi menurut Eka Prihatin 2011: 94 yaitu:
a. Adanya spesialisasi kegiatan kerja b. Adanya standardisasi kegiatan kerja
c. Adanya koordinasi kegiatan kerja d. Besaran seluruh organisasi
Mulyono 2009: 78 mengemukakan bahwasanya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, antara lain:
a. Tujuan organisasi b. Teknologi yang digunakan
c. Manusia yang terlibat d. Besar kecilnya organisasi
36
Kemudian Mulyono 2009: 80 menjelaskan bahwasanya hierarki berkaitan dengan adanya tingkat-tingkat kekuasaan yang menimbulkan
adanya atasan dan bawahan dalam struktur organisasi. Aspek-aspek hierarki ini meliputi: 1 lini dan staf
line and staff; 2 rentang kendali span of control; 3 panitia committee dan satuan tugas task force. Orang-orang
unit lini adalah mereka-mereka unit-unit yang terlibat dalam dalam pelaksanaan tugas pokok, misalnya mereka-mereka atau unit-unit yang
menghasilkan produk akhir. Sedangkan orang-orang staf unit staf adalah orang-orang unit-unit yang bertugas memberikan bantuan atau nasihat pada
orang-orang lini unit lini dalam melaksanakan tugas pokoknya. Selanjutnya, rentang kendali berkaitan dengan jumlah bawahan yang secara efektif dapat
diawasi oleh seorang atasan untuk setiap tingkat dalam organisasi. Panitia atau komite pada umumnya dibentuk dalam organisasi untuk tujuan-tujuan khusus,
misalnya di lingkungan lembaga pendidikan dibentuk panitia penerimaan siswa baru, panitia ujian akhir, dan sebagainya. Sedangkan satuan tugas
task force dibentuk untuk tujuan-tujuan khusus tetapi hanya bersifat sementara
dan jangka pendek. Misalnya dilingkungan sekolah dibentuk satuan penyambutan tamu kehormatan, pertemuan wali murid, dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat di atas bahwasanya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi termasuk di dalam organisasi pondok
pesantren, antara lain tujuan organisasi, teknologi yang digunakan, manusia yang terlibat, dan besar kecilnya organisasi. Adapun unsur-unsur struktur
organisasi adalah: 1 spesialisasi kegiatan-kegiatan; 2 standardisasi
37
kegiatan-kegiatan; 3 koordinasi kegiatan-kegiatan; 4 sentralisasi dan desentralisasi. Kemudian aspek-aspek hierarki dalam organisasi yang
berkaitan dengan tingkat-tingkat kekuasaan meliputi: 1 lini dan staf; 2 rentang kendali; 3 panitia dan satuan tugas.
5. Klasifikasi dan Bagan Organisasi Pendidikan
Menurut Mulyono 2009: 105, “apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka sekolah dapat dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu sekolah sangat kecil,
sekolah kecil, sekolah sedang normal, sekolah besar, sekolah sangat besar”. Penjelasan tersebut dapat disederhanakan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Klasifikasi Sekolah Menurut Jumlah Murid 5 interval
No. Gol. Sekolah
Jumlah Siswa TK Jumlah Siswa
SDMI Jumlah Siswa
SLTPSLTA 1
Sekolah sangat kecil Maksimal 20
Maksimal 120 Maksimal 60
2 Sekolah kecil
21 – 40 121 – 239
61 – 120 3
Sekolah sedang 41 – 80
240 – 1500 121 – 720
4 Sekolah besar
81 – 120 1501 – 2500
721 – 1200 5
Sekolah sangat besar 120 ke atas
2501 ke atas 1201 ke atas
Tabel 2. Klasifikasi Sekolah Menurut Jumlah Murid 3 interval
No. Gol. Sekolah
Jumlah Siswa TK Jumlah Siswa
SDMI Jumlah Siswa
SLTPSLTA 1
Sekolah kecil Maksimal 40
Maksimal 239 Maksimal 120
2 Sekolah sedang
40 – 80 240 - 1500
121 - 720 3
Sekolah besar 81 ke atas
1500 ke atas 721 ke atas