232
PEDOMAN OBSERVASI
A. Tujuan
Untuk mengetahui jenis-jenis teamwork, proses pembentukan teamwork, dan
efektivitas teamwork di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 sebagai salah satu
bentuk upaya peningkatan mutu.
B. Aspek yang diamati:
1. Lokasialamat pondok. 2. Lingkungan fisik pondok pada umumnya.
3. Kebijakan yang menjadi landasan teamwork. 4. Visi, misi, tujuan, dan sasaran teamwork.
5. Sumberdaya manusia yang berperan dalam implementasi teamwork di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3.
6. Sikap dan perilaku anggota-anggota tim etos kerja, motivasi,dan kinerja 7. Unit-unit atau sektor organisasi yang terdapat di Pondok Modern Darussalam Gontor
Putri 3. 8. Sarana dan prasarana fasilitas yang dimiliki dan digunakan oleh masing-masing
teamwork. 9. Perangkat yang digunakan tim untuk menjalankan misi.
233
PEDOMAN PENCERMATAN DOKUMENTASI
No. Data yang Dibutuhkan
Keberadaan Keadaan
Ada Tidak Baik Buruk 1
Profil Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3
2 Visi Pondok Modern Darussalam GP 3
3 Misi Pondok Modern Darussalam GP 3
4 Struktur Organisasi Pondok Modern
Darussalam GP 3 5 Data
pembentukan teamwork dan anggota
teamwork 6
Data tugas pokok teamwork
7 Data hasil kerja
teamwork 8 Tujuan
teamwork 9 Misi
teamwork 10
Laporan Pertanggungjawaban LPJ 11 Data
pembagian tugas
teamwork 12
Tata laksana dan aturan kerja teamwork
13 Program kerja
teamwork 14
Daftar inventaris sarana dan prasarana 15 Data
mengenai job description teamwork
234
Lampiran 3.
Transkrip Hasil Wawancara
235
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA PENELITIAN
A. Tujuan
Untuk mengetahui jenis-jenis teamwork, proses pembentukan teamwork, dan efektivitas
teamwork di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan mutu.
B. Pertanyaan panduan :
1. Identitas Diri
a. Nama :
Al-Ustadz Sabar,
S.Ag. b. Bagian
: Guru Senior Gontor Putri 3 c. Asal :
Magelang
2. Pertanyaan Penelitian
a. Jenis-jenis teamwork:
1 Bagaimana sejarah atau awal mula pembentukan sistem pendidikan di Pondok
Modern Darussalam Gontor?
Pada awal mulanya ada seorang kyai, datang satu orang santri, dua santri, sampai tidak cukup tempatnya untuk menampung santri kemudian membuat gubug satu, dua
dan seterusnya, hingga pada akhirnya sistem terbangun dari itu. Pertanyaannya, dahulu Trimurti pendiri pondok memiliki teori apa untuk membangun itu? Sampai
saat ini saya pun tidak tahu, darimana beliau memiliki teori itu. Namun jika kita lihat perkembangannya sekarang, sekian puluh tahun yang lalu beliau sudah memiliki
pandangan yang sangat visioner. Kita lihat masalah dunia pendidikan di Indonesia, sekarang masih meributkan masalah uang, setiap ganti menteri ganti sistem, menteri
ganti namun aparat tetap, terus seperti itu, ini akan menjadi polemik yang
236
berkepanjangan dan mungkin tidak akan ada habisnya. Tetapi tidak dengan Gontor, sejak tahun 1936 ketika pak Zarkasyi salah satu pendiri pondok mendirikan
Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah KMI persemaian guru-guru Islam pengorbanannya tidak sedikit. Hampir sekian ratus santri yang tidak setuju dengan
sistem pondok dipersilahkan untuk pulang ketika itu, disebabkan mereka menolak sistem pondok, “sistem pondok, macam apa ini, kenapa santri kok pake dasi, kenapa
ada drumband” dan lain-lain. Ketika itu terjadi perang sistem antara sistem pondok modern gontor dengan sistem pondok yang umumnya konvensional dan ini sangat
konservatif ketika saat itu, karena biasanya di pondok santri memakai sarung, dan lain-lain. Kemudian dari situ sistem gontor berkembang terus menerus.Tidak tahu
beliau pak kyai mendapatkan teori itu, contoh kecil metode pengajaran bahasa arab, beliau menekankan
toriqoh haditsah sebagai metode modern, undzur wa qul lihat dan ucapkan
dan metode pengajaran seperti inilah yang saat itu tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan manapun. Ketika beliau konferensi di luar negeri, beliau pernah
ditanya, “bagaimana anda bisa berbahasa arab dengan baik dan lancar, dari mana belajarnya?” kemudian beliau menjawab “saya lama di Gontor, dan saya sudah
mengajar puluhan tahun” dengan i’dad persiapan yang lengkap dari “a” sampai “z” dan ternyata beliau tidak kalah dengan metode pembelajaran bahasa arab yang lain.
Sekarang banyak lembaga yang memakai tarjamah dan seterusnya, namun yang luar biasa dan yang membedakan disitu adalah pembelajaran di gontor terdapat
pembentukan miliu. Banyak lembaga yang saat ini mengajarkan bahasa arab dengan tarjamah, tapi miliunya tidak mendukung. Maka ada namanya ikatan di pondok kita
yang namanya syi’ar ma’had, tarbiyah khuluqiyah wal ‘aqidah pendidikan akhlak