Aspek yang diamati: KESIMPULAN DAN SARAN
236
berkepanjangan dan mungkin tidak akan ada habisnya. Tetapi tidak dengan Gontor, sejak tahun 1936 ketika pak Zarkasyi salah satu pendiri pondok mendirikan
Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah KMI persemaian guru-guru Islam pengorbanannya tidak sedikit. Hampir sekian ratus santri yang tidak setuju dengan
sistem pondok dipersilahkan untuk pulang ketika itu, disebabkan mereka menolak sistem pondok, “sistem pondok, macam apa ini, kenapa santri kok pake dasi, kenapa
ada drumband” dan lain-lain. Ketika itu terjadi perang sistem antara sistem pondok modern gontor dengan sistem pondok yang umumnya konvensional dan ini sangat
konservatif ketika saat itu, karena biasanya di pondok santri memakai sarung, dan lain-lain. Kemudian dari situ sistem gontor berkembang terus menerus.Tidak tahu
beliau pak kyai mendapatkan teori itu, contoh kecil metode pengajaran bahasa arab, beliau menekankan
toriqoh haditsah sebagai metode modern, undzur wa qul lihat dan ucapkan
dan metode pengajaran seperti inilah yang saat itu tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan manapun. Ketika beliau konferensi di luar negeri, beliau pernah
ditanya, “bagaimana anda bisa berbahasa arab dengan baik dan lancar, dari mana belajarnya?” kemudian beliau menjawab “saya lama di Gontor, dan saya sudah
mengajar puluhan tahun” dengan i’dad persiapan yang lengkap dari “a” sampai “z” dan ternyata beliau tidak kalah dengan metode pembelajaran bahasa arab yang lain.
Sekarang banyak lembaga yang memakai tarjamah dan seterusnya, namun yang luar biasa dan yang membedakan disitu adalah pembelajaran di gontor terdapat
pembentukan miliu. Banyak lembaga yang saat ini mengajarkan bahasa arab dengan tarjamah, tapi miliunya tidak mendukung. Maka ada namanya ikatan di pondok kita
yang namanya syi’ar ma’had, tarbiyah khuluqiyah wal ‘aqidah pendidikan akhlak
237
dan akidah ternyata tidak cukup dengan omongan saja, melainkan semua yang dilihat, didengar,dan dirasakan adalah merupakan suatu pendidikan. Dulu darimana
beliau mendapatkan teori itu? Makanya dari sekian sistem di pondok ini, dari pengajaran, kaderisasinya dan lain sebagainya semuanya diwakafkan. Gontor
diwakafkan tidak hanya bangunannya saja, bukan hanya fisiknya namun juga sistemnya diwakafkan dan diwariskan hingga sekarang. Maka kita sekarang ini harus
tetap menjaga sistem yang merupakan amanat para pendiri pondok. Sampai-sampai pernah ada guru yang akan mengajukan perubahan pada buku pegangan, beliau
sangat hati-hati sekali dalam prosesnya, sampai bertahun-tahun baru diterima sebagai pengganti buku yang lama karena sangat hati-hatinya menjaga amanah ini. Di dalam
syiar disebutkan ada kerjasama tim, yang ternyata dalam teori mengarah juga pada pendekatan MBO dan TQC. Ada pertanyaan,” untuk apa kamu menjadi ketua OPPM,
untuk apa dijadikan pengasuh pondok dan lain sebagainya?” Banyak yang menjawab “saya menjadi ketua untuk mengatur, menjadi pemimpin organisasi, untuk
memanage, untuk “me-“ “ me-“ “me-“ dan “me-“. Padahal me-“ itu adalah pekerjaan subject. Terkadang pola pikir nya hanya itu-itu saja dan lupa bahwa kita juga adalah
object. Jawaban ini salah semua. Yang benar adalah kamu menjadi ketua untuk dididik. “Di-“ itu adalah menujukkan
object. Maka ketika “di-“ lebih dominan dari “me-“ maka kita akan merasakan bahwa kita bekerja itu sebenarnya adalah untuk diri
sendiri, memberi manfaat untuk diri sendiri . In akhsantum akhsantum lianfusikum
jika kamu itu berbuat baik, maka sebenarnya kamu berbuat baik untuk diri sendiri itu yang diterapkan. Ini merupakan pendekatan sistem yang luar biasa. Jadi disini,
semua orang berbuat dan juga merasa mendapatkan. Apabila melempar bola, semakin
238
kencang dan kuat kamu melempar, maka semakin kencang dan kuat pula maka pantulannya. Artinya semakin banyak kita berbuat untuk pondok, maka semakin
banyak pula hal-hal yang didapatkan. Maka ketika kita tidak memiliki itu tadi, maka sebenarnya kita tidak akan berrmanfaat juga baik untuk diri sendiri maupun bagi yang
lain.
2 Apa saja jenis teamwork yang ada dan siapa sajakah yang menjadi personel tim
di Gontor Putri 3?
Dalam bahasa kita, yang sering disampaikan oleh pak kyai adalah penjaminan mutu. Ada jaminan mutu dan penjamin mutu. Penjamin mutu Pondok Modern Darussalam
Gontor terdiri dari Badan Wakaf, Pimpinan, Direktur KMI, dan Wakil Pengasuh Pondok. Artinya pondok ini akan masih dikatakan eksis tentunya jika terus
memegang teguh nilai-nilai pondok yang disebut dengan pancajiwa. Dan rapot itu yang menilai bukan kita, namun masyarakat. Selama kita memegang teguh nilai itu,
disitulah letak keberhasilan mutu. Nah sekarang pengendali mutu dalam pondok itu siapa? Ya yang mengendalikan mutu ya instruktur semua yang ada di dalam sini,
siapa lagi kalau bukan kita-kita ini, in the top ya pak kyai. Beliau mengadakan banyak
aktivitas sebagai pimpinan yang mana pimpinan ya berfungsi sebagi leader, manager, motivator, evaluator, inspirator, dan semua fungsi ini yang kita lihat di kerjakan oleh
pimpinan. Pak kyai juga yang mengajar, yang blusukan. Dalam pelajaran muthola’ah
thoriq bin ziyad; ana awwalu mujibin ilaa maa da’autukum.., ini sangat dalam sekali maknanya. Artinya; “jika saya memanggil kamu kesini, maka saya yang pertama kali
menjawab panggilan saya. Jika saya mengatakan maju, maka saya akan ada di barisan
239
paling depan”. Hal ini disampaikan selalu kepada semua lini organisasi pondok, begitu juga dengan kors gurunya, pengasuh, bahkan sampai kepada santri. Ini
esensinya akan bermuara ke arah manajemen yang baik.Sampai pada akhirnya kita memahami bahwasanya kita diberi amanat bukan untuk menjadi
subject melainkan menjadi
object, hal ini sangat relevan bahkan menjadi pandangan sepanjang jaman. Baru-baru ini di dunia pendidikan sedang gencar-gencarnya membahas mengenai
pendidikan karakter, yang baru disadari bahwa pendidikan karakter merupakan hal penting dalam pendidikan. Fenomena yang terjadi pada pelajar di sekolah umum
seperti banyak terjadi tawuran, kenakalan remaja, dan sebagainya itu yang mungkin memunculkan kesadaran akan perlunya pendidikan karakter. Nah, dalam hal ini
pondok kita sudah menanamkan pendidikan karakter dari sejak awal berdiri. Motto pondok yang berisikan nilai-nilai pembentukan karakter sudah ada sejak sekian puluh
tahun yang lalu dan tidak pernah berubah nilainya hingga sekarang. Sementara dunia pendidikan sekarang baru akan memulai untuk meggerakkan itu .
3 Apa visi dan misi dari setiap jenis teamwork yang ada di Gontor Putri 3?
Tentu saja visi misi tim adalah meruapakan visi misi pondok yang mana ini selalu diberikan pengarahan mengenai visi misi kepada tim. Karena jika satu tim tidak sama
visi misi nya maka tim ini tidak akan pernah jadi. Man jadda wajada adalah merupakan pepatah yang disampaikan di awal pertama santri masuk pondok dan ini
muncul sejak dari sekian puluh tahun lalu, sedangkan pepatah ini muncul di tengah masyarakat baru-baru ini. Membangun tim dengan persepsi yang sama adalah suatu
hal mutlak. Banyak sekali musuh-musuh perjuangan pondok, dan ini yang harus