Keabsahan Data METODE PENELITIAN

95 Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan awal kepada informan mengenai hal-hal umum yang berkaitan dengan rumusan masalah. Selanjutnya, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas dan keadaan tim untuk mengetahui langsung kesesuaian antara hasil wawancara dengan kenyataan yang terjadi sebagai upaya analisis lebih lanjut. Analisis yang ada dikuatkan dengan mengajukan pertanyaan yang lebih rinci kepada informan hingga ditemukan titik jenuh disertai observasi yang melibatkan peneliti untuk turut serta dalam aktivitas tim. Kemudian, data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diperoleh kemudian direduksi untuk dipilih mana yang layak dan tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah pada pemecahan masalah, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data akan disajikan secara sistematik agar lebih mudah dipahami secara utuh dan menyeluruh antara bagian-bagiannya, sehingga memberi kemungkinan penarikan kesimpulan. 96

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Sejarah Perkembangan Sistem Pendidikan di Pondok

Modern Darussalam Gontor Era Kepemimpinan Generasi Pertama, Kedua, dan Profil Gontor Putri 3

a. Pondok Modern Darussalam Gontor PMDG pada Era

Kepemimpinan Generasi Pertama Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di Ponorogo Jawa Timur didirikan pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabi’ul Awal 1345, oleh tiga bersaudara yang dikenal dengan sebutan “Trimurti”, mereka itu adalah K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fananie, dan K.H. Imam Zarkasyi. Pembukaan Pondok Gontor itu secara resmi dideklarasikan pada Senin Kliwon, 20 September 1926, bertepatan dengan 12 Rabi’ul Awwal 1345. Langkah pertama dalam mendirikan Pondok Gontor adalah dengan membuka Tarbiyatul Athfal TA, suatu program pendidikan tingkat dasar. Materi, sarana, dan prasarana pendidikannya sangat sederhana. Para santri TA dididik langsung oleh K.H. Ahmad Sahal. Pada tahun ketiga santri telah berjumlah 300 anak dan pada tahun ketujuh santri TA menjadi 500, putra dan putri. Minat belajar masyarakat sekitar Gontor yang semakin tinggi ini diantisipasi dengan pendirian cabang-cabang TA di desa- desa sekitar Gontor. Madrasah-madrasah TA di desa-desa sekitar itu ditangani oleh para kader yang telah disiapkan secara khusus melalui kursus pengkaderan. 97 Kehadiran TA disambut dengan kegairahan yang tinggi oleh para pecinta ilmu. Untuk itu mulailah dipikirkan upaya pengembangan TA dengan membuka program lanjutan TA yang diberi nama “ Sullamul Muta’allimin” SM, tahun 1932. Pada tingkatan ini para santri diajari secara lebih dalam dan luas pelajaran fikih, hadis, tafsir, terjemah al-Qur’an, cara berpidato, cara membahas suatu persoalan, juga diberi sedikit bekal untuk menjadi guru berupa ilmu jiwa dan ilmu pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler mendapat perhatian luar biasa dari pengasuh pondok melalui pengadaan klub-klub dan organisasi-organisasi keterampilan, kesenian, olahraga, kepanduan, dan lain- lain. Kehadiran TA dan SM telah menggugah minat belajar masyarakat.program pendidikan di TA berkembang pesat. Jika pada awalnya TA hanya bermula dengan mengumpulkan anak-anak desa dan mengajari mereka mandi, membersihkan diri serta bagaimana berpakaian untuk menutupi aurat, maka dalam satu dasawarsa kemudian lembaga ini telah berhasil mencetak para kader Islam dan muballigh tingkat desa yang tersebar di sekitar desa Gontor. Melalui merekalah nama Pondok Gontor menjadi lebih dikenal kembali oleh masyarakat. Perkembangan tersebut cukup menggembirakan hati dan benar-benar disyukuri pengasuh pesantren yang baru ini. Kesyukuran tersebut ditandai dengan acara “Kesyukuran 10 Tahun Pondok Gontor”. Acara ini menjadi semakin sempurna dengan diikrarkannya pembukaan program pendidikan baru tingkat menengah pertama dan menengah atas yang dinamakan Kulliyatul

Dokumen yang terkait

Proses Adaptasi Melalui Komunikasi Dalam Hubungan Interpersonal di Komunitas Santri (Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)

1 32 22

PERAN IDENTITAS SUKU JAWA DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

PENDAHULUAN Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 5 43

(Studi DePE Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUZAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 0 175

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUẒAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 1 175

INTERRELASI INTELEKTUAL ANTARA UNIVERSITAS AL-AZHAR KAIRO DENGAN PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR : STUDI ANALISIS KURIKULUM KULLIYATU AL-MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYAH DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR.

0 0 35

Implementasi Nilai-nilai Amanah pada Karyawan Hotel Darussalam Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo

0 0 13

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN MODERN PERSPEKTIF SUSTAINABILITY THEORY (Studi pada Pondok Pesantren Modern Alumni Gontor di Provinsi Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 13

APLIKASI TAMRIN LUGHOH (PEMBELAJARAN BAHASA ARAB) PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR BERBASIS MOBILE

0 4 6