Pengertian Organisasi Pondok Pesantren sebagai Organisasi Pendidikan

33 Pelaksanaan kurikulum dan kebijakan-kebijakan dikeluarkan oleh penyelenggara atau pihak manajemen yang terkait. Sedangkan organisasi informal yang merupakan kelompok tidak resmi akan tetapi mempengaruhi kehidupan dan aktivitas perseorangan. Misalnya Ikatan Alumni Pondok Modern Gontor IKPM, Ikatan Alumni UIN Malang.

3. Fungsi dan Prinsip Organisasi

Menurut Mulyono 2009: 75 organisasi memiliki berbagai fungsi, yaitu: a. Menetapkan bidang-bidang kerja, metode dan alat yang dibutuhkan, serta personal yang dibutuhkan. b. Membina hubungan antara personal yang terlibat, tanggung jawab, wewenang, hak dan kewajiban mereka sehingga mempercepat tercapainya tujuan organisasi. Lembaga Administrasi Negara RI 1997 Mulyono, 2009: 76 mengemukakan adanya 13 azas organisasi dalam penyusunan kelembagaan pemerintah, termasuk di dalamnya Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, dan sekolah termasuk pondok pesantren sebagai lembaga formal yang mengelola kegiatan pendidikan. Ketiga belas azas itu adalah: a. Azas kejelasan tujuan b. Azas pembagian tugas c. Azas fungsional d. Azas pengembangan jabatan fungsional e. Azas koordinasi f. Azas kesinambungan g. Azas kesederhanaan h. Azas keluwesan i. Azas akordion j. Azas pendelegasian wewenang k. Azas rentang kendali l. Azas jalur dan staf m. Azas kejelasan dalam pembaganan 34 Menurut A.M Williams Eka Prihatin, 2011: 89 bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi: a. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas b. Prinsip skala hierarki atau kewenangan yang jelas c. Prinsip kesatuan perintah d. Prinsip pendelegasian wewenang e. Prinsip pertanggungjawaban f. Prinsip pembagian pekerjaan g. Prinsip rentang pengendalian h. Prinsip fungsional i. Prinsip pemisahan j. Prinsip keseimbangan k. Prinsip fleksibilitas l. Prinsip kepemimpinan Sementara menurut Hadari Nawawi Mulyono, 2009: 77, azas-azas dalam organisasi pendidikan adalah: 1 organisasi harus professional; 2 pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja; 3 organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; 4 organisasi harus mencerminkan rentangan control; 5 organisasi harus mengandung kesatuan perintah; 6 organisasi harus fleksibel dan seimbang. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwasanya dalam organisasi pendidikan terdapat azas-azas penting yaitu pertama, organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Kedua, pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja, artinya beban kerja setiap satuan kerja harus memiliki batas-batas yang jelas dan sebanding pada tiap-tiap tingkatnya. Ketiga, organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, dengan demikian setiap anggota melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan beban tugas masing-masing. Keempat, organisasi harus mencerminkan 35 rentangan kontrol. Kelima, organisasi harus mengandung kesatuan perintah yang jelas antara pimpinan dengan anggota organisasi sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja. Keenam, organisasi harus fleksibel dan seimbang, sehingga bila terjadi perubahan atau penambahan volume kerja maka struktur organisasi harus disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Azas- azas penyusunan kelembagaan inilah yang hendaknya ada di tiap organisasi pendidikan termasuk lembaga pendidikan pondok pesantren.

4. Struktur dan Hierarki Organisasi

Eka Prihatin 2011: 93 berpendapat bahwa struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen unit-unit kerja dalam organisasi. Adapun empat elemen dalam struktur organisasi menurut Eka Prihatin 2011: 94 yaitu: a. Adanya spesialisasi kegiatan kerja b. Adanya standardisasi kegiatan kerja c. Adanya koordinasi kegiatan kerja d. Besaran seluruh organisasi Mulyono 2009: 78 mengemukakan bahwasanya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, antara lain: a. Tujuan organisasi b. Teknologi yang digunakan c. Manusia yang terlibat d. Besar kecilnya organisasi

Dokumen yang terkait

Proses Adaptasi Melalui Komunikasi Dalam Hubungan Interpersonal di Komunitas Santri (Studi Penetrasi Sosial Pada Santri Kelas I Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3)

1 32 22

PERAN IDENTITAS SUKU JAWA DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

PENDAHULUAN Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 5 43

(Studi DePE Peran Identitas Suku Jawa Dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Deskriptif Kualitatif Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri yang ada di Demak).

0 1 14

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUZAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 0 175

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MAHFUẒAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRIWATI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 5 KEDIRI.

0 1 175

INTERRELASI INTELEKTUAL ANTARA UNIVERSITAS AL-AZHAR KAIRO DENGAN PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR : STUDI ANALISIS KURIKULUM KULLIYATU AL-MU’ALLIMIN AL-ISLAMIYAH DI PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR.

0 0 35

Implementasi Nilai-nilai Amanah pada Karyawan Hotel Darussalam Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo

0 0 13

MANAJEMEN PONDOK PESANTREN MODERN PERSPEKTIF SUSTAINABILITY THEORY (Studi pada Pondok Pesantren Modern Alumni Gontor di Provinsi Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 13

APLIKASI TAMRIN LUGHOH (PEMBELAJARAN BAHASA ARAB) PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR BERBASIS MOBILE

0 4 6