18
yang dipanggil nomornya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
3 Membuat repot guru, metode NHT merupakan metode belajar
diskusi kelompok yang menggunakan kelompok, sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru harus menyediakan
nomor.
21
3. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Pengertian minar belajar terdiri dari dua suku kata, yakni kata minat dan belajar. Dari segi bahasa minat adalah “kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu”.
22
Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberi
stimulus suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Sedangkan minat menurut istilah yang dikemukakan oleh beberapa ahli psikologi, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Alisuf Sabri, mengatakan bahwa: Minat interest adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan
dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu
dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang minat kepada sesuatu berarti ia sikapnya
senang kepada sesuatu itu.
23
Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab dalam bukunya psikologi suatu pengantar mengatakan bahwa :
Minat juga diartikan sebagai suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau
situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu
pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha untuk: mendekatimengetahuimemiliki menguasai
21
Ubaidillah, Pengaruh pembelajaran Kooperatif Cooperatif Learning dengan Teknik Kepala Bernomor Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.
”Jurusan Pendidikan IPA Fakultas FITK UIN Jakarta”, 2009, hal.17
22
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, cet. Ke- 3,h.599.1
23
Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, h.84
19
berhubungan dari subyek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari objek.
24
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dalam bukunya psikologi belajar mengatakan bahwa “ tidak adanya minat seseorang
anak terhadap suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar”.
25
Sedangkan menurut Winkel dalam bukunya psikologi pengajaran, “ minat diartikan sebagai kecendrungan subyek yang menetap, untuk
merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang dengan materi itu”.
26
Dalam minat terdapat 3 unsur penting, yaitu unsur kognisi berupa informasi dan pengetahuan menganai obyek yang dituju, unsur
emosi atau afeksi berupa rasa senang terhadap obyek, dan unsur konasi berupa kemauan atau hasrat untuk melakukan sesuatu.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat
secara terus menerus terhadap sesuatu orang, benda, kegiatan yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta
membuktikannya lebih lanjut. Adapun definisi belajar adalah “suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”.
27
“Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri”.
28
24
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi suatu Pengantar. Jakarta:Prenada Media.2004.cet.ke1.h.263
25
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004,cet ke-2.h.83
26
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996.h.188
27
Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.2010,cet.ke-4.h.2
28
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010.cet.ke11.h.21