17
Guru memanggil salah satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan
menjawab pertanyaan.
19
Adapun penerapan metode kepala bernomor seperti dikatakan Anita Lie adalah sebagai berikut:
1. Siswa dibagi ke dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor; 2. Guru memberikan tugas
dan masing-masing kelompok mengerjakannya; 3. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan
memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini; 4. Guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor
yang dipanggil melaporkan hasil kerja mereka.
20
c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran dengan Metode NHT
Kelebihan-kelebihan pembelajaran dengan metode NHT adalah: 1
Memberikan motivasi, yaitu mendorong siswa untuk beraktivitas dalam kegiatan belajarnya. Dengan demikian siswa akan
termotivasi dengan hal-hal yang baru dalam proses pembelajaran. 2
Menambah rasa percaya diri, karena dalam pembelajaran NHT ada metode pemanggilan nomor, dan siswa yang dipanggil nomornya
akan menjawab pertanyaan hasil diskusi, sehingga dalam diri siswa timbul rasa percaya diri.
3 Siswa aktif, dengan metode NHT akan menambah keaktifan siswa
dalam belajar, karena setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberi dan menukar pendapat.
Adapun kekurangan pembelajaran dengan metode NHT adalah: 1
Efisiensi waktu, belajar dengan menggunakan metode NHT memerlukan waktu yang agak panjang agar siswa memahami
materi yang diajarkan. 2
Membuat panik siswa, pembelajaran dengan metode NHT tidak hanya membuat siswa percaya diri, namun dapat
membuat siswa grogi atau panik. Hal ini terlihat ketika siswa
19
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains...., h.153
20
Anita Lie, Cooperative Learning; Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang Kelas……..
h.60
18
yang dipanggil nomornya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
3 Membuat repot guru, metode NHT merupakan metode belajar
diskusi kelompok yang menggunakan kelompok, sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru harus menyediakan
nomor.
21
3. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Pengertian minar belajar terdiri dari dua suku kata, yakni kata minat dan belajar. Dari segi bahasa minat adalah “kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu”.
22
Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong individu dalam memberi
stimulus suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Sedangkan minat menurut istilah yang dikemukakan oleh beberapa ahli psikologi, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Alisuf Sabri, mengatakan bahwa: Minat interest adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan
dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu
dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang minat kepada sesuatu berarti ia sikapnya
senang kepada sesuatu itu.
23
Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab dalam bukunya psikologi suatu pengantar mengatakan bahwa :
Minat juga diartikan sebagai suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau
situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu
pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha untuk: mendekatimengetahuimemiliki menguasai
21
Ubaidillah, Pengaruh pembelajaran Kooperatif Cooperatif Learning dengan Teknik Kepala Bernomor Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa.
”Jurusan Pendidikan IPA Fakultas FITK UIN Jakarta”, 2009, hal.17
22
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, cet. Ke- 3,h.599.1
23
Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, h.84