Siklus II Tindakan Setiap Siklus

81 2 Tahap pelaksanaan tindakan Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Langkah-langkah tindakan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.24 Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus II No Kegiatan Guru Siswa I Pendahuluan 1. Memberi salam dan menyapa siswa. 2. Mengabsen siswa. 3. Apersepsi 4. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi 5. Menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan diajarkan sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai mengenai Pelaku ekonomi. 1. Menjawab salam dan sapaan guru 2. Mengacungkan jari saat namanya disebut sekaligus mempersiapkan diri untuk belajar. 3. Menyimak serta aktif mengungkapkan pendapat. 4. Siswa termotivasi 5. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang disampaikan. II Kegiatan inti 1. Memberikan soal pre-test 2. Menjelaskan materi yang akan dipelajari dengan peta konsep. 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 4. Menjelaskan langkah-langkah metode Numbered Heads Together 5. Membagi siswa menjadi 5 kelompok 6. Memberikan nomor kepada masing-masing siswa dalam kelompok. 7. Memberikan tugas kepada masing- masing kelompok untuk berdiskusi. 8. Memanggil salah satu nomor dari masing-masing kelompok. 9. Membuat kesimpulan hasil diskusi siswa dan menyimpulkan materi yang dipelajari 10. Memberikan soal pos-test 1. Menjawab soal dengan baik. 2. Mendengarkan dengan baik. 3. Siswa aktif bertanya. 4. Siswa menyimak penjelasan guru. 5. Siswa membuat kelompok. 6. Masing-masing siswa menerima nomor. 7. Masing-masing kelompok mengerjakan dan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya. 8. Siswa yang dipanggil nomornya melaporkan hasil kerja kelompoknya. 9. Mendengarkan dengan baik dan mencatat poin-poin penting dari materi yang dipelajari. 10. Menjawab soal dengan baik. 82 III Penutup 3. Mengingat dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. 4. Mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap lafadz hamdalah, sekaligus mengucapkan salam. 3. Mendengarkan dengan baik. 4. Mengucapkan lafadz hamdalah dan menjawab salam. 3 Tahap Pengamatan a Lembar Observasi Siswa Tabel 4.25 data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II No Aktivitas Siswa Ya Tidak Jumlah 1 Menjawab salam dan sapaan guru √ 33 2 Melaksanakan test awal pre-test √ 3 Telah mempelajari materi yang diajarkan √ 1 4 Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ 5 Membuat kelompok √ 6 Mendapatkan nomor yang telah dibagikan oleh guru √ 7 Melakukan diskusi kelompok √ 8 Mengerjakan tugas kelompok √ 9 Melaporkan hasil diskusi kelompok √ 10 Aktif mengungkapan pendapat √ 9 11 Aktif bertanya √ 6 12 Melaksanakan tes akhir post-test √ 33 Tabel 4.26 Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus II Kelompok Skor Perolehan Skor ideal Persentase Keterangan A 13 16 81 B 12 16 75 C 14 16 87 Tertinggi D 12 16 75 E 11 16 68 Terendah 83 b Lembar Observasi Guru Tabel 4. 27 Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus II No Aspek Penilaian Nilai 5 4 3 2 1 1. Kegiatan Pendahuluan a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas - Memberi salam - Mengabsen siswa √ b. Apersepsi √ c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi √ d. Menyampaikan tujuanindikator yang ingin dicapai √ 2. Kegiatan Inti a. Penggunaan media alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar √ b. Menggunakan metode Numbered Heads Together - Membagi siswa menjadi 5 kelompok - Memberikan nomor kepada masing-masing siswa dalam kelompok - Memberikan tugas kepada setiap kelompok - Memanggil salah satu nomor dari masing- masing kelompok. - Menyimpulkan hasil diskusi siswa √ c. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran √ d. Teknik menjelaskan menyampaikan materi √ e. Pengelolaan kegiatan diskusi √ f. Bimbingan kepada kelompok √ g. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berfikir √ h. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat √ i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √ j. Menyimpulkan hasil pembelajaran √ 3 Kegiatan Penutup a. Memberikan motivasi agar sisiwa lebih giat belajar √ b. Menutup pembelajaran √ Jumlah 64 Skor Ideal 80 Persentase 80 84 Hasil observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar pada siklus kedua tergolong criteria sangat baik. Hal ini berarti mengalami perbaikan dari siklus pertama. Dari skor ideal 80 nilai yang diperoleh adalah 64 atau 80. c Hasil evaluasi Siklus II mengenai penguasaan konsep siswa terhadap materi pembelajaran. Di siklus II ini, siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep. Terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes. Rata- rata pretes siklus II 4,9 dan rata-rata postesnya adalah 7,4. Peningkatan penguasaan konsep siswa dapat dilihat dengan adanya peningkatan Normal gain di setiap siklus. N-gain I 0,4 dan N-gain II 0,5. Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus II. Kondisi tersebut dapat diamati berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran. Beberapa peningkatan tersebut antara lain: a Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengarah ke pembelajaran kooperatif. Siswa mampu membangun kerja sama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan oleh guru. b Suasana kelas yang tadinya sangat gaduh lebih tertib, keadaan siswa menjadi lebih terkendali. Siswa lebih konsentrasi dalam pembelajaran, meskipun masih ada segelintir siswa yang mengobrol ketika melakukan kegiatan kooperatif. c Siswa sudah mulai memahami tahapan dalam metode belajar yang digunakan. d Alokasi waktu untuk mengerjakan soal, diskusi dan menyimpulkan pembelajaran lebih optimal karena didukung siswa yang cukup optimal dalam belajar. e Kesulitan siswa dalam pemahaman materi pelaku ekonomi sub bab 1 Menguraikan peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi, 2 Menguraikan peran koperasi sebagai pelaku ekonomi, 3 Menguraikan peran negara sebagai pelaku ekonomi cukup teratasi. Kondisi ini dapat terlihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar pretes 4,2 dan postes 6,4 menjadi pretes 4,9 dan postes 7,4 pada siklus II. 85 3 Tahap refleksi Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II, diperoleh deskripsi bahwa model pembelajaran kooperatif metode NHT cukup membantu siswa dalam proses pembelajaran IPS pada materi pelaku ekonomi, antara lain: a Pola interaksi siswa dan guru di dalam kelas sudah cukup berjalan optimal dalam proses pembelajaran dikelas. Antusiasme siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran cenderung cukup baik, siswa lebih berani dalam menunjukkan eksistensi diri dalam proses pembelajaran. b Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran didukung oleh meningkatnya suasana pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran kooperatif metode NHT. Guru intensif membimbing siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru meningkat dari 69 pada siklus I menjadi 80 pada siklus II. c Meningkatnya aktivitas siswa dalam melakukan evaluasi terhadap kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar pretes 4,2 dan postes 6,4 menjadi pretes 4,9 dan postes 7,4 pada siklus II. d Hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus I sudah terlihat terdapat penyempurnaan siklus II. Keputusan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar belum memenuhi indikator yang peneliti harapkan, mengalami peningkatan dari siklus I. indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebanyak 75 siswa memiliki nilai di atas KKM sekolah, pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I nilai rata-ratanya 6,4 dan siklus II nilai rata- ratanya 7,4. Peneliti perlu dilakukan tindak lanjut untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus III. Adapun perbaikan-perbaikan pada siklus II yang di anggap perlu oleh peneliti antara lain: 1 Memperbaiki desain pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keaktifan siswa, kreativitas siswa dan efektivitas proses pembelajaran. Selain itu, 86 pembelajaran tetap memperhatikan kondisi yang menyenangkan bagi siswa dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. 2 Guru memberikan penjelasan yang lebih rinci dalam memfasilitasi proses pembelajaran dan dalam proses pembelajaran harus menggunakan media yang bisa memfokuskan siswa ke dalam proses pembelajaran.

c. Siklus III 1

Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus III merupakan tahap perbaikan dan penyempurnaan terhadap tindakan yang dilakukan siklus II. Tindakan pada siklus III diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran dan memberikan penjelasan yang lebih rinci dalam memfasilitasi proses pembelajaran serta menyediakan media pembelajaran. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil belajar siswa pada siklus II. siklus III dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2010 dengan indikator pada pembelajaran pada materi Pasar yang di tetapkan pada siklus ketiga ini diantaranya: 1 Menjelaskan pengertian pasar dalam kegiatan ekonomi, 2 Menguraikan fungsi pasar dalam perekonomian, dan 3 Mengelompokkan jenis-jenis pasar. 2 Tindakan Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Langkah-langkah tindakan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4. 28 Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus III No Kegiatan Guru Siswa I Pendahuluan 1. Memberi salam dan menyapa siswa. 2. Mengabsen siswa. 3. Apersepsi 4. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi 5. Menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan diajarkan sesuai 1. Menjawab salam dan sapaan guru 2. Mengacungkan jari saat namanya disebut sekaligus mempersiapkan diri untuk belajar. 3. Menyimak serta aktif mengungkapkan pendapat. 4. Siswa termotivasi 5. Memperhatikan dan mendengarkan 87 dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai mengenai Pelaku ekonomi. penjelasan yang disampaikan. II Kegiatan inti 1. Memberikan soal pre-test 2. Menjelaskan materi yang akan dipelajari dengan peta konsep dan gambar yang disesuaikan dengan materi. 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 4. Menjelaskan langkah-langkah metode Numbered Heads Together 5. Membagi siswa menjadi 5 kelompok 6. Memberikan nomor kepada masing- masing siswa dalam kelompok. 7. Memberikan tugas kepada masing- masing kelompok untuk berdiskusi. 8. Memanggil salah satu nomor dari masing-masing kelompok. 9. Membuat kesimpulan hasil diskusi siswa dan menyimpulkan materi yang dipelajari 10. Memberikan soal pos-test 1. Menjawab soal dengan baik. 2. Mendengarkan dan menyimak dengan baik. 3. Siswa aktif bertanya. 4. Siswa menyimak penjelasan guru. 5. Siswa membuat kelompok. 6. Masing-masing siswa menerima nomor. 7. Masing-masing kelompok mengerjakan dan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya. 8. Siswa yang dipanggil nomornya melaporkan hasil kerja kelompoknya. 9. Mendengarkan dengan baik dan mencatat poin-poin penting dari materi yang dipelajari. 10. Menjawab soal dengan baik. III Penutup 1. Mengingat dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. 2. Mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap lafadz hamdalah, sekaligus mengucapkan salam. 1. Mendengarkan dengan baik. 2. Mengucapkan lafadz hamdalah dan menjawab salam. 3 Tahap Pengamatan a Lembar Observasi Siswa Tabel 4.29 Data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus III No Aktivitas Siswa Ya Tidak Jumlah 1 Menjawab salam dan sapaan guru √ 33 2 Melaksanakan test awal pre-test √ 3 Telah mempelajari materi yang diajarkan √ 1 4 Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ 5 Membuat kelompok √ 6 Mendapatkan nomor yang telah dibagikan oleh guru √ 7 Melakukan diskusi kelompok √ 8 Mengerjakan tugas kelompok √

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Tentang Fungsi melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together bagi Siswa SMP

0 3 9

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER DISERTAI READING Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Melalui Strategi Numbered Heads Together Disertai Reading Guide Dalam Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar S

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER DISERTAI READING Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Melalui Strategi Numbered Heads Together Disertai Reading Guide Dalam Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar Sis

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15