46
c. Tabulating yaitu setelah diketahui setiap indikatornya, maka seluruh
data tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian diketahui perhitungannya.
2. Teknik analisis data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis secara kuantitatif yang dinamakan deskripsi analisis, yaitu menggambarkan apa
adanya. Langkah pertama adalah membuat tabel frekuensi dan kemudian
dilengkapi dengan persentase. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
100 x
N f
P =
Ket: P = Presentase F = Frekuensijumlah yang mengisi
N = Jumlah responden Setelah didapat hasil presentase dari angket yang disebarkan kepada siswa,
maka akan menentukan kategori penilaian dari hasil penelitian tersebut, penulis merumuskan sebagai berikut
11
:
Table 3.6 Kategori Penilaian
No Presentase Penafsiran
1 100 Seluruhnya
2 90-99 Hampir
seluruhnya 3 60-89
Sebagian besar
4 51-59
Lebih dari setengah 5 50
Setengahnya 6 40-49
Hampir setengahnya
7 20-39 Sebagian
kecil 8 10-19
Sedikit 9 0,1-9
Sedikit sekali
10 Tidak ada sama sekali
11
Ahmad Supardi dan Wayudin Syah, Metodologi Riset, Bandung: IAIN SGD, 1984, Cet.Ke-1, h.52.
47
Selanjutnya, untuk mengetahui minat belajar siswa SMP Nusantara Plus terhadap IPS, maka penulis menghitung rata-rata minat belajar
tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut: N
x M
x
∑ =
Ket : Mx = Mean rata-rata yang dicari
∑
x = Jumlah dari skor-skor nilai-nilai yang ada N = Number of cases banyaknya skor-skor itu sendiri.
12
Kemudian penulis menentukan kategori penilaian minat belajar tersebut, di antaranya:
Kategori penilaian minat belajar tersebut, diantaranya:
36- 40 : Sangat tinggi
31-35 :
Tinggi 26- 30
: Sedang 21-
25 : Rendah
2. Tes Hasil Belajar
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriftif dari setiap siklus dengan
menggunakan gain skor, nilainya selisih antara nilai pretes dan postes dibagi dengan kenaikan skor maksimum, gain menunjukkan peningkatan pemahaman
atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Untuk mengetahui peningkatan skort pre test dan post test
menggunakan rumusan Normalized Gain.
13
Test Pre
Skor Ideal
Skor Test
Pre Skor
Test Post
Skor gain
N −
− =
Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa mengalami peningkatan atau tidak maka digunakan kriteria sebagai berikut:
Kategori: Tinggi :
g0.7 Sedang
: 0,3g0,7
Rendah :
g0,3
12
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, cet. XV, H.81
13
Melly Delvianita, Penerapan pembelajaran Konstruktivisme model Learning Cycle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Struktur Organ Tumbuhan,
“ Jurusan Pendidikan IPA Fakultas FITK UIN Jakarta, 2008,hal.56.
48
3. Data Observasi
a. Data observasi kegiatan guru
Data hasil ukur kegiatan guru diolah secara kualitatif. Skor rata-rata kegiatan guru akan dibagi menjadi lima kategori skala ordinal,
yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, kurang sekali seperti klasifikasi pada tabel 3.7
Tabel 3.7 Klasifikasi kegiatan guru Skor Kategori
5 Baik sekali
4 Baik 3 Cukup
2 Kurang 1 Kurang
sekali Data yang diperoleh dari observasi merupakan data kualitatif
dan diskonversi ke dalam bentuk penskoran kuantitatif berdasarkan jumlah siswa yang memunculkan tiap indikator. Pada pengelolaan data
ini digunakan rumus:
14
100 x
N f
P =
Keterangan: P = angka presentasi
F = Frekuensi nilai yang memunculkan indikator. N = Jumlah nilai keseluruhan.
Adapun kriteria pengujian:
15
P = 80-100 = Sangat baik P = 70-79 = Baik
P = 60-69 = Cukup P = 50 -59 = Kurang
P = 0- 49 = Sangat kurang
14
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2008, h.43
15
Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Jakarta:PT remaja rosda karya, 2010,cet 15, h.153