Siklus I Tindakan Setiap Siklus

75 diantaranya: 1 Menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia, 2 Menguraikan peran rumah tangga sebagai pelaku ekonomi, 3 Menguraikan peran masyarakat sebagai pelaku ekonomi. 2 Tahapan pelaksanaan tindakan Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Langkah-langkah tindakan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.20 Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus I No Kegiatan Guru Siswa I Pendahuluan 1. Memberi salam dan menyapa siswa. 2. Mengabsen siswa. 3. Apersepsi 4. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi 5. Menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan diajarkan sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai mengenai Pelaku ekonomi. 1. Menjawab salam dan sapaan guru 2. Mengacungkan jari saat namanya disebut sekaligus mempersiapkan diri untuk belajar. 3. Menyimak serta aktif mengungkapkan pendapat. 4. Siswa termotivasi 5. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang disampaikan. II Kegiatan inti 1. Memberikan soal pre-test 2. Menjelaskan materi yang akan dipelajari. 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 4. Menjelaskan langkah-langkah metode Numbered Heads Together 5. Membagi siswa menjadi 5 kelompok 6. Memberikan nomor kepada 1. Menjawab soal dengan baik. 2. Mendengarkan dengan baik. 3. Siswa aktif bertanya. 4. Siswa menyimak penjelasan guru. 5. Siswa membuat kelompok. 6. Masing-masing siswa menerima nomor. 76 masing-masing siswa dalam kelompok. 7. Memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi. 8. Memanggil salah satu nomor dari masing-masing kelompok. 9. Membuat kesimpulan hasil diskusi siswa dan menyimpulkan materi yang dipelajari 10. Memberikan soal post-test 7. Masing-masing kelompok mengerjakan dan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya. 8. Siswa yang dipanggil nomornya melaporkan hasil kerja kelompoknya. 9. Mendengarkan dengan baik dan mencatat poin-poin penting dari materi yang dipelajari. 10. Menjawab soal dengan baik. III Penutup 1. Mengingat dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. 2. Mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap lafadz hamdalah, sekaligus mengucapkan salam. 1. Mendengarkan dengan baik. 2. Mengucapkan lafadz hamdalah dan menjawab salam. 3 Tahap Pengamatan a Lembar Observasi Siswa Tabel 4.21 Data Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I No Aktivitas Siswa Ya Tidak Jumlah 1 Menjawab salam dan sapaan guru √ 33 2 Melaksanakan test awal pre-test √ 3 Telah mempelajari materi yang diajarkan √ 3 4 Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ 5 Membuat kelompok √ 6 Mendapatkan nomor yang telah dibagikan oleh guru √ 7 Melakukan diskusi kelompok √ 8 Mengerjakan tugas kelompok √ 9 Melaporkan hasil diskusi kelompok √ 10 Aktif mengungkapan pendapat √ 7 11 Aktif bertanya √ 4 12 Melaksanakan tes akhir post-test √ 33 77 Tabel 4.22 Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus I Kelompok Skor Perolehan Skor ideal Persentase Keterangan A 12 16 75 B 11 16 68 C 13 16 81 Tertinggi D 12 16 75 E 10 16 62 Terendah b Lembar Observasi Guru Tabel 4.23 Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I No Aspek Penilaian Nilai 5 4 3 2 1 1. Kegiatan Pendahuluan a. Mengkondisikan kesiapan siswa dan kesiapan kelas - Memberi salam - Mengabsen siswa √ b. Apersepsi √ c. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi √ d. Menyampaikan tujuanindikator yang ingin dicapai √ 2. Kegiatan Inti a. Penggunaan media alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar √ b. Menggunakan metode Numbered Heads Together - Membagi siswa menjadi 5 kelompok - Memberikan nomor kepada masing-masing siswa dalam kelompok - Memberikan tugas kepada setiap kelompok - Memanggil salah satu nomor dari masing- masing kelompok. - Menyimpulkan hasil diskusi siswa √ c. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran √ d. Teknik menjelaskan menyampaikan materi √ e. Pengelolaan kegiatan diskusi √ f. Bimbingan kepada kelompok √ g. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk √ 78 berfikir h. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat √ i. Antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa √ j. Menyimpulkan hasil pembelajaran √ 3 Kegiatan Penutup a. Memberikan motivasi agar sisiwa lebih giat belajar √ b. Menutup pembelajaran √ Jumlah 55 Skor Ideal 80 Persentase 69 Dari hasil observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar pada siklus pertama masih tergolong rendah atau dikategorikan cukup. Dengan perolehan skor 55 atau 68 sedangkan skor idealnya adalah 80. Hal ini terjadi karena banyak berdiri di depan kelas kurang memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana melakukan pembelajaran secara kooperatif dengan metode NHT. c Hasil Evaluasi Siklus I mengenai penguasaan konsep siswa terhadap materi pembelajaran Penguasaan konsep siswa terhadap materi pembelajaran masih tergolong rendah. Dari skor ideal hasil belajar 100, skor perolehan rata-rata pretes hanya 4,2 dan pada saat postes rata-ratanya 6,4. N-gain siklus I hanya 0,4. Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan. Beberapa kejadian yang terpantau oleh peneliti dan observer antara lain: a Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran dengan metode NHT. b Terdengar suara rebut dari masing-masing kelompok kooperatif. Hal ini dikarenakan mereka masih bingung harus memposisikan diri dalam kelompok dan bagaimana menjalankan metode Numbered Heads Together dengan baik. c Banyak siswa yang masih belum dapat bekerjasama dengan kelompoknya. Siswa yang memiliki kemampuan lebih cenderung mendominasi kegiatan diskusi, sementara itu siswa yang merasa memiliki kemampuan kurang 79 mengerjakan tugas dan masih ada kelompok yang kurang mampu dalam mempresentasikan kegiatan. d Beberapa orang siswa masih terlihat asyik bercanda saat guru menerangkan dan mengerjakan tugas. e Alokasi waktu untuk pengerjaan tugas, pembahasan dan penarikan kesimpulan belum optimal. f Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus I, diperoleh rata-rata pretes 4,2 dan postes 6,5. 4 Tahap refleksi Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis besar kekurangan model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together . Beberapa hal yang harus diperbaiki, antara lain: a Perlu diberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan kooperatif, sehingga tidak hanya siswa berkemampuan lebih saja yang dominan dalam kegiatan diskusi. b Peningkatan pengawasan dari peneliti, dengan memantau dari dekat setiap kelompok kooperatif saat kegiatan diskusi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir siswa yang mengobrol dan bercanda saat kegiatan diskusi berlangsung. c Perlu dibuat aturan yang jelas dan tegas, seperti ketika siswa bertanya kepada guru harus dengan tertib. d Perlu diatur secara proporsional pembagian waktu dalam pengerjaan tugas, diskusi dan kesimpulan hasil diskusi. e Memberikan pengakuan atau penghargaa reward Dari hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus pertama dapat diambil keputusan sebagai berikut: Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi pelaku ekonomi indikatornya yaitu 1 Menggolongkan pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia, 2 Menguraikan peran rumah tangga sebagai pelaku ekonomi, 3 Menguraikan peran masyarakat sebagai pelaku ekonomi belum memenuhi indikator yang diharapkan. Indikator 80 yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebanyak 75 siswa memiliki nilai di atas KKM sekolah tetapi pada siklus I ini hanya mencapai nilai rata-ratanya yaitu 6,4. Perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan pada siklus II yang dianggap perlu oleh peneliti antara lain: 1 Memperbaiki desain pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keaktifan siswa, kreativitas siswa dan efektifitas proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran tetap memperhatikan kondisi yang menyenangkan bagi siswa dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. 2 Guru harus lebih berinteraksi lagi dengan siswa dan dapat membimbing diskusi secara optimal. Selain itu, guru harus mampu mengatur waktu yang tersedia sehingga efektif selama proses pembelajaran. 3 Memberikan penghargaan.

b. Siklus II

Siklus II pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap tindakan yang dilakukan siklus I. Tindakan pada siklus II diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelaku ekonomi pada pokok bahasan 1 Menguraikan peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi, 2Menguraikan peran koperasi sebagai pelaku ekonomi, 3Menguraikan peran negara sebagai pelaku ekonomi . Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil belajar siswa pada siklus I. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 September 2010. 1 Tahap perencanaan Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. perencanaan yang dilakukan berupa penyusunan rencana pembelajaran untuk pokok bahasan 1 Menguraikan peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi, 2Menguraikan peran koperasi sebagai pelaku ekonomi, 3Menguraikan peran negara sebagai pelaku ekonomi dan penyusunan soal-soal latihan. 81 2 Tahap pelaksanaan tindakan Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Langkah-langkah tindakan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.24 Kegiatan Guru dan Siswa pada Siklus II No Kegiatan

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Tentang Fungsi melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together bagi Siswa SMP

0 3 9

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas IV SDN Pati Kidul 05 Tahun Pelajaran 2013/2014

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER DISERTAI READING Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Melalui Strategi Numbered Heads Together Disertai Reading Guide Dalam Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar S

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER DISERTAI READING Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Melalui Strategi Numbered Heads Together Disertai Reading Guide Dalam Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar Sis

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15