Kerangka Teoritis Jurnal Kultura | Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

6450 diperlukan untuk mengontrol gula darah, zat ini banyak terdapat dalam minyak nabati black currant, evening primrose Rahayu Widodo, 2010. Vitamin yang bersifat antioksidan A, C, E diperlukan untuk menurunkan risiko komplikasi sedangkan mineral seperti crom, mangan dan zink diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat, protein dan lemak Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja, 2002. Perilaku Konsumsi Ujang Sumarwan 2011 menjelaskan bahwa perilaku konsumsi adalah perilaku atau tindakan seseorangkonsumen dalam menggunakan barang atau jasa. Sedangkan perilaku konsumsi suplemen makanan adalah perilaku atau tindakan seseorang dalam mengonsumsimenggunakan suplemen makanan yang dapat diukur dengan jumlah dan frekuensi konsumsinya. Frekuensi konsumsi menggambarkan seberapa sering suatu produk dipakai atau dikonsumsi, sedangkan jumlah konsumsi menggambarkan kuantitas produk yang digunakandikonsumsi oleh konsumen. Diabetes Mellitus DM Diabetes mellitus atau yang sering disebut penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal hiperglikemia akibat tubuh kekurangan insulin baik absolute maupun relative. Tingkat kadar glukosa menunjukkan apakah seseorang menderita DM atau tidak Hasdianah, 2012. Faktor Penyebab DM Umumnya DM disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau sebagian besar dari sel- β dari pulau langerhans pada pancreas yang berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin. Disamping itu DM juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin dalam memasukkan glukosa kedalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena kegemukan atau sebab lain yang belum diketahui. Beberapa factor yang dapat memicu penyakit DM di antaranya adalah: pola makan, obesitas kegemukan, factor genetis diwariskan dari orang tua, bahan kimia atau obat-obatan dapat mengiritasi pancreas, penyakit dan infeksi pada pankreas, pola hidup misalnya, malas olah raga, kehamilan diabetes gestasional, akan hilang setelah melahirkan, dan lain-lain Hasdianah, 2012. Menurut Greenberg, 2012, Gejala klasik DM adalah poliuria, polidipsia dan penurunan berat badan meskipun terdapat polifagia. Penting untuk diingat bahwa gejala pertama untuk DM dapat berupa ketoasidosis glukosa darah tinggi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan konsentrasi glukosa acak yang lebih dari atau sama dengan 200 mgdl, nilai glukosa plasma puasa lebih dari atau sama dengan 126 mgdl atau nilai glukosa 2 jam pada uji toleransi glukosa oral 75 gram lebih dari atau sama dengan 200 mgdl. Uji ini harus diulang pada hari lain untuk konfirmasi pasti. Komplikasi Klinis Komplikasinya dapat berupa penyakit makrovaskular misalnya pembentukan plak kardiovaskular atau dapat menyebabkan penyakit mikrovaskular misalnya retinopati diabetik, neuropati diabetik, nefropati diabetik, Greenberg, 2012. 6451

3. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan accidental sampling menggunakan kuesioner yang diberikan kepada pasien DM yang mengonsumsi suplemen makanan. Data kadar gula darah diperoleh dari pemeriksaan oleh rumah sakit.

4. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan spss.

5. Hasil Penelitian

Analisis univariat Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Grafik di atas menunjukkan bahwa penderita DM yang mengonsumsi suplemen makanan dan berumur dewasa 17-45 tahun mempunyai frekuensi sebesar 13 orang 13,4 dan yang berumur lansia 45 tahun mempunyai frekuensi sebesar 84 orang 86,6. Penderita DM yang mayoritas berumur lansia, menyebabkan kemampuan metabolisme menurun sehingga tubuh tidak mampu mengubah makanan glukosa yang dikonsumsi menjadi glikogen karena tubuh tidak mampu lagi memproduksi insulin sesuai kebutuhan sehingga glukosa yang dikonsumsi tetap berada dalam darah yang dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dan tidak terkontrol. Penurunan lean body mass LBM; massa tubuh yang bukan lemak, merupakan perubahan pada komposisi tubuh selama proses penuaan, rata-rata mulai terjadi pada usia 70 tahun, biasanya disebabkan karena berkurangnya ukuran dan kekuatan otot rangka, hal ini juga yang menyebabkan kemampuan aktifitas fisik pada lansia menurun, yang pada hakikatnya aktifitas fisik ini dapat membantu pengubahan glukosa menjadi energy sehingga dapat menurunkan KGD. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 40.20 59.80 0.00 50.00 100.00 LAKI-LAKI PEREMPUAN Jenis Kelamin Grafik di atas menunjukkan penderita DM yang mengonsumsi suplemen makanan, berjenis kelamin laki- laki sebanyak 39 orang 40,2 dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 58 orang 59,8. 6452 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Suplemen Yang Dikonsumsi Grafik di atas menunjukkan jenis suplemen yang dikonsumsi penderita DM adalah Becombion, Fatigon dan Tonikum Bayer masing-masing sebanyak 4 orang 4,1, Caviplex dan Xonce masing-masing 3 orang 3,1, Biovision 20 orang 20,6, CDR dan Hemaviton masing-masing 7 orang 7,2, Durol dan Vitamin A masing-masing 5 orang 5,2, Enervon C, Ekstra Joss, Sakatonik, Supertin 2 orang 2,1, Sangobion 8 orang 8,5, Vegeta dan Vitacimin 6 orang 6,2, sedangkan konsumsi vitamin C sebanyak 1 orang 1,0. Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Konsumsi 6.20 13.40 6.20 34 12.40 11.30 14.40 1 1 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 Grafik di atas menunjukkan bahwa tujuan konsumsi suplemen makanan bagi penderita DM adalah untuk melancarkan BAB dan menambah darah masing-masing 6 orang 6,2, untuk memperkuat tulang sebanyak 13 orang 13,4, menambah tenaga sebanyak 33 orang 34, mencegah rabun sebanyak 12 orang 12,4 dan